Kita Nikmati Duka Ini ya Pak, Mbak! ~ Lepas isya tadi, saya sengaja menghampiri bapak yang sedang duduk termenung di lorong rumah belakang. Rumah kami sudah resmi terpisah meski masih banyak tamu yang njujug rumah depan untuk bertemu dengan bapak. Saya dan suami resmi dipisah dari bapak ibu dengan dalih "mandiri", meski realitanya ibu benar-benar berpisah dengan kami.
Teman, saat ini atau lebih tepatnya tiga minggu belakangan ini. Kondisi saya dalam keadaan sedang tidak baik-baik saja. Tadinya, saya berfikir "ah, alhamdulillah. Setelah ini sudah mulai agak tenang lika-likunya". Akan tetapi, Tuhan Yang Maha memberi ternyata menghadiahkan saya sesuatu, dimana saat ini sebenarnya saya dalam keadaan down. Saya tersadar bahwa jumawa menjadi bagian dalam diri saya saat itu.
Saat ini sudah banyak hp yang dibekali dengan fitur NFC. Dalam penerapannya, NFC bisa melakukan transfer data antar perangkat seperti smartphone melalui sentuhan dekat dan prosesnya hanya memakan waktu kurang dari sepersepuluh detik.
Satu minggu ini keluarga besar saya memang sedang dalam ujian. Bermula dari usulan saya untuk membawa ibu ke RS karena ibu tampak lemas, mbak membawa ibu beserta bapak untuk tes rapid antigen secara mandiri. Dan, serasa dihantam meriam, justru bapak terdeteksi positif covid dari hasil rapid antigennya. Sementara ibu masih negatif namun keluhan beliau memang tubuh terasa sangat berat. Keesokan harinya, tubuh ibu sebelah kanan terasa berat dan ibu tidak bisa bergerak.