Yang muda Yang Progresif, untuk Indonesia Inklusif
Saya sedang menikmati kesedihan dan
kehilangan. Kehilangan yang benar-benar terasa sangat menyakitkan. Ibu
berpulang keharibaan ilahi setelah berjuang selama kurang lebih 1 bulan di
rumah sakit. Tetapi di hari ketiga ibu koma, ibu hadir dalam mimpiku dan mengatakan
bahwa beliau sehat, sembuh dan sudah tidak sakit lagi. Sungguh, scenario Tuhan
yang digariskan kepada saya memang sangat menyakitkan. Namun, ini adalah yang
terbaik bagi ibu.
Inspirasi bluMusical Membuatku Berani Wujudkan Mimpi Sekolah S2
Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mengupayakan untuk mewujudkan mimpi. Saat ini saya memiliki keinginan untuk melanjutkan studi di jenjang S2. “Halah, guru honorer kok nggaya banget mau S2. Buat apa?” komentar seperti itu yang sering mampir di telinga. Sementara bapak dan almarhum ibu yang paling mendukung untuk bersekolah lagi. Bahkan suami juga sangat mendukung dan syukur-syukur bisa melanjutkan studi bersama.
Assalamualaikum, buk.
Sudah 40 hari ya, buk. Rasanyaaaaa... Berat banget menghadapi kenyataan ini, buk. Tadi sore kita datang nengok ibu. Lengkap! Bapak, aku, papa, Intan, Mas Teguh, Mbak Ning, Daffa, Fida. Kecuali Keisha sama Tiara. Keishanya ngaji, buk. Kalau Tiara masih belum boleh, katanya kalau sawanen.