Aku teringat tentang cerita guru SDku
sewaktu duduk di kelas dua dulu. Bahwa jaman dulu sering ada kegiatan
bersama-sama di desanya untuk membersihkan lingkungan yang biasa disebut gugur gunung. Selain itu ada juga acara “sambatan” dimana para bapak bahu -membahu
mendirikan rumah warga. Bisa dikatakan itu adalah tradisi yang sampai saat ini
mungkin masih berlaku. Kalau di desaku masih ada tapi entah kalau di desa lain.
Yang tersisa dari mbah putri, sebuah tusuk konde untuk mempercantik tatanan gelungan rambut putihnya. Kepada ibu, beliau wariskan yang sampai saat ini tersimpan rapi di laci meja rias ibu. Kebayang betapa cantiknya simbah ketika rambutnya berhias tusuk konde "Doea Negara".
Belom pernah naik pesawat itu rasanya…
kayak orang paling ndeso sedunia. Ah biarin ajah, memang aku itu takut ketinggian
apalagi kalau naik burung besi. Duh.. gak bisa kebayang kan gimana rasanya. Tapi penasaran juga sih. Apalagi
kalau naik pesawat rasanya Semarang-Jakarta cuma berasa sekedipan mata. Apalagi
sekarang banyak juga kantiket promo pesawat. Aih…bu guru katrok. hahaha..
mereka |
Nak,
Malam 17an lalu mungkin di tempat
kalian digelar acara tirakatan. Ya, tirakatan menyambut HUT RI yang ke 69. Dari
rumah, ibu cukup mendengarkan lantunan sambutan dan doa setelah itu berlanjut
dengan dendangan lagu-lagu dangdut. Ramai, ramai sekali. Kembang api mengudara
dari sisi timur rumah ibu. Ah.. mereka gegap gempita menyambut esok hari dimana
Indonesia akan berumur 69 tahun kemerdekaannya.