Kumisnya aduhai,
Bodynya kayak bubur mongah-mongah, gedhe dhuwur blangah-blangah,
Senyumnya menawan dan menarik wanita rupawan,
Suara dan tawanya cetar menggelegar membahana..
Dialah sang komandan Blogcamp, Saya mengenalnya dari blogwalking iseng dan menemukan sebuah kontes kalau tidak salah kontes foto mirip wajah komandan. Nah, peruntungan perkenalan saya dengan Blogcamp dan komandan berawal dari miripnya gaya bapak saya waktu itu pakai blangkon. Dan dari kemenangan di kontes itulah saya mengenal Blogcamp sebagai blog yang enak namun nggak sak~Enake!
Wara-wiri di dunia blog ternyata memiliki nama yang tersohor, sampai-sampai saya mengidam-idamkan untuk bisa kopdar dengan komandan, dan alhamdulillah saya kecipratan hoki buat bisa bertemu komandan Blogcamp. Berbicara soal Blogcamp, saya merupakan silent readers (kalau onlen pakai droid) yang mengikuti ditiap postingan pakdhe. Ringan namun sarat makna, banyak kisah-kisah inspiratif yang bisa bikin cambuk semangat, dan yang pasti banyak kuis dan giveaway. Tidak heran jika Blogcamp mampu memikat hati para blogger seperti pesona si empunya.
Oke, ndak perlu berpanjang lebar soal kekaguman saya dengan Blogcamp dan si empunya. Kamis, 18 Juli 2013 tepat di ulang tahun ke 4 tahun. Semakin berjaya dalam dunia blogging dan tetap memberikan warna-warni yang indah dalam tali persaudaraan.
gambar diambil dari sini |
"Ayo cepat kesini..."
"Nggak mau ah...hujannya deres banget, tunggulah reda sedikit."
"Tenang, payung ini cukup untuk kita berdua."
"Kalau basah gimana coba?"
Mbah Suprat manggut-manggut di depan kaca sambil menata
rambut putihnya.
“Coba deh bune, aku jalan-jalan gini masih pantes dibilang
ABG”
“Iyo pak, gantengmu itu memang ndak karuan pesonanya”
“Yaaaa kalau aku ndak ganteng, mesti bune dulu ndak mau tak
lamar. Lha wong umur 63 gini masih jos lhooo”.
“Kalau dua gigi depan itu sudah ndak ada masih bisa bilang jos,
pakne?”
Sama sibuknya dengan pekerjaan masing-masing. Saya dengan kesibukan mengajar di sekolah dan si aak sibuk di kantor dan bisnisnya. Terpisah kota membuat intensitas bertemu pun bisa dikatakan jarang, bisa dikatakan sebagai Long Distance relationship juga kan? Bahkan yang umumnya dilakukan oleh pasangan muda yang dimabuk cinta atau lebih dikenal sebagai apel malam minggu pun tidak pernah aak lakukan. LDR memiliki salah satu kenikmatan tersendiri. Dimana ketika rindu tak harus saat itu juga kita bisa bertemu. Ketika sedang dilanda sebuah masalah tak saat itu juga si aak ada disamping saya. Dan bahkan tak jarang hubungan menjadi sedikit panas dengan bumbu-bumbu pertikaian kecil yang berujung diam satu sama lain.