Ikutan GA nya bunda Yati Rachmat ah. Temanya sih unik ya menurutku The Old and The New Photos. Setelah berselancar dan mengobrak-abrik album foto dan hardisk laptop, saya menemukan foto terunyu nan cethar membahan badai halilintar *menurut saya lho ya*. Langsung saja ya bunda, biarkan foto ini berbicara *kibas poni*
Malam minggu di Semarang [lagi]. Niatannya memang mau jalan-jalan saja sama mamas, dia sih janjiin buat shoping gitu. Ndelalah kok pas banget temen ngeblog yang sudah saya anggap adik sendiri datangnya dari Banjarnegara ini ngajakin ke Semarang. Tak lain tak bukan ya nduk Idah ceris. Ya sudah lah sekalian saja shoping + kopdar gitu. Sepanjang perjalanan diguyur hujan, jadi membutuhkan waktu dijalan lumayan lama sih. Sampai di Semarang memang udah kesorean banget dan waktu smsan sama Idah dia sedang di Masjid Agung Jawa Tengah dan saya sudah berada di kawasan simpang lima.
Senin pagi masih seperti biasa anak-anak melaksanakan upacara bendera. Namun kali ini ada beberapa peserta upacara yang berbeda dari biasanya. Memakai seragam coklat bak seorang praja dan ikut di barisan belakang murid. Gagah dan sigap mereka mengikuti upacara bendera meskipun sepertiyang kita alami jaman dulu ketika SD, ada beberapa accident karena rasa grogi yang cetar membahana badai. Dan accident yang terjadi senin kemarin adalah pertama pasukan pengibar bendera tertinggal satu langkah karena kurang mendengarkan aba-aba, kedua dari tim paduan suara yang harusnya satu suara namun kali ini beragam suara mulai dari suara 1, 2, 3, 4, 5 bahkan 6 juga ada. Kalau dibayangkan seperti apa gitu *saya tak tega menulisnya. ha..ha..ha..
Awan kui koyo biyasane aku lan bocah-bocah podo umyek sak bubarane ngaso. Saben dino kemis wayahe pelajaran Basa Jawa. Yen ngomongke basa Jawa, krungu-krungu pak mentri pendidikan arep ngapus pelajaran basa jawa saka kurikulum SD nganti SMP. Padahal yen dirasakke budayane bangsane dewe iki iso katon gumilar saka kabudayan daerah to. Wes lah, ngomongke soal negara pancen ora ono enteke.