Masih segar sekali dalam ingatan, minggu lalu baik di koran maupun televisi selalu memberitakan tentang tawuran antar pelajar. Miris sekali bagi saya, masa muda yang seharusnya mereka isi dengan mengukir prestasi justru diwarnai dengan saling adu kekuatan bahkan sok jagoan untuk menunjukkan "ini lho aku". Taruhan terburuk adalah nyawa melayang. Generasi muda yang harusnya menjadi penentu perubahan bangsa, mengapa mereka justru anarkis seperti itu?
taken by Canon Digital Camera (26 Januari 2010) |
Jamur!
Tumbuh liar dan tak diinginkan keberadaannya disekitaran rerumputan dan bunga ditaman kampus sore itu. Berkoloni membuat sebuah nuansa putih seperti payung kecil-kecil yang ingin menunjukkan kepada khalayak bahwa mereka ada dikala dingin dan lembab menyapa.
Senangnya hati ini, meski ini postingan telat sehari dari hari H. Yah apalah itu yang penting saya sedikit menjalankan harapan dari rekan saya yang sableng si Mister Gandi untuk rajin posting di guru kecil. Rasanya hati masih ndak karuan banget deh, happy banget campur terharu dan campur lontong tentunya *ngaco.
Satu hal yang bikin saya itu cinta bener sama negeri ini. Negri ini kaya. Kalau di buku PKn anak-anak pasti ada kata "Indonesia kaya akan adat dan budaya, bahasa, tradisi, dan masih banyak lagi". Dan menurutku itu benar lho sodara-sodara. Saya ada sedikit pengalaman soal keberagaman bahasa, kebetulan saya tinggal di lingkungan orang jawa sehari-hari ya pakai bahasa jawa. Kalau pakai bahasanya Bli Gandi ya taunya cuma "ken ken kabare" atau bahasanya si akang kasep Elfarizi "kumaha damang akang kasep?" hahaha....bisanya hanya sebatas itu.