Tubektomi apaan sih? Itu istilah medisnya ya, tapi paling gampang orang menyebutnya KB steril gitu lah. Bahkan pertama kali ngabarin mbak kalau aku hamil, beliau langsung bilang "gapapa hamil. Itu rejeki. Dah jelas kan SC lagi nanti sekalian steril. Mbak juga steril, kok! Tiga anak cukup, lah!". Dan akupun masih terdiam saat itu.
Pun ketika bertemu dengan Dokter Anita (lagi) di usia kehamilan 11 minggu. Dokternya kaget ketika aku dan rombongan masuk ruangan. " Kok cepat sekali nambahnya?" Hahaha. Lalu di akhir sesi konsultasi beliau juga berkata "nanti kita jadwalkan SC saja sekaligus steril ya, pak! Sudah riwayat 2x SC dan cukup. Nanti resikonya jadi lebih sakit dan usia juga sudah 34 kan. Steril saja ya, saya juga steril kok bu!". Santai benerrrrrr ngomongnya. Sementara aku masih yang spechless gitu, lho. Nggak tahu rasanya masih yang sayang aja gitu. Tapi kepentok pilihan mau KB apa. Suntik takut, IUD malas ribet dan banyak keluhan, KB mandiri nyatanya kebobolan 😆.
Beberapa kali papa meyakinkanku untuk mengikuti saran dokter. Selain karena riwayat SC, beliau juga melihat kondisiku selama hamil keempat untuk anak ketiga ini. Yang sering nangis lah, muntah terus lah, nggak doyan makan lah. Tentunya diiringi dengan ikhtiar kita mencari informasi terkait KB Steril atau Tubektomi ini.
Efek Samping Tubektomi Atau KB Steril
Memang sih dengan memilih tubektomi atau kb steril ini yang aku alami selama hampir setahunan ini dan kembalinya siklus menstruasiku itu datang selalu tepat waktu. Katakanlah siklus mens yang aku alami adalah 28 hari dan jatuh di tanggal 4 setiap bulannya. Bulan berikutnya juga tanggal 4 bisa dipastikan aku mens. Dan pasti ada drama pms dua hari sebelumnya donk, rugi kalau nggak ada pms dengan mode senggol bacok. hahaha.
0 comments
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)