Gimana Sih Pak Biar Muridnya Juara terus Di Setiap Lomba?

By Chela Ribut Firmawati - October 13, 2024

Begitulah pertanyaanku ke salah satu kepala sekolah yang kebetulan teman sekelompok waktu pendidikan guru penggerak. Dengan Pak Galih memang seru kalau diskusi, apalagi beliau ini adalah seorang kepala sekolah yang SD nya terbilang moncer. 

Dokumentasi FTBI 2024, meskipun ga lolos 3 besar 🤣



Dalam artian beliau di SD induk dalam sebuah daerah binaan atau dabin dan langganan juara. Hemm... Mungkin, dalam diriku ada ambisi untuk bisa membawa murid-muridku untuk bisa membawa pulang piala di setiap perlombaan. Tapiiiii.... Meski belum masuk 6 besar katakanlah, sejauh ini setiap ikut lomba ya hasilnya nggak malu-maluin amat. 


Kenapa sih kok bisa nanya gitu sama Pak Galih terkait caranya biar anak-anak bisa menang setiap lomba? Yaaaa gimana yaaaa.... Mau ga mau prestasi sekolah menjadi salah satu nilai jual sekolah supaya laku di masyarakat. Apalagi sekolah negeri yang beberapa tahun belakangan ini tuh kesannya mendapatkan "sisa" dari sekolah-sekolah swasta yang pendaftarannya suka lebih dulu. 


Dan aku heran.. Kenapa kayak dibiarkan saja gitu... Meski aku sadar betul perkara memilih sekolah itu HAK SEPENUHNYA orang tua. Tapi kalau sekolah negeri, bukan berarti gurunya nggak serius ngajarnya kok. 


Lalu Pak Galih pun memberikan beberapa argumen yang kesimpulannya seperti ini : 

1. Bibitnya

Disini bibit itu adalah muridnya sendiri. Seorang guru harus bisa "peka" dengan potensi yang ada di murid. Entah berpotensi di akademiknya, seni, kemampuan bernalar kritis yang UMUMNYA ditunjukkan dengan anak yang berani bertanya, berani protes dan berargumen. Intinya guru haaru peka dengan itu dan bisa mengarahkannya melalui diskusi sesama guru. 


2. Jangan ijir Soal Gawean 

Point ini nih... YANG MASIH MENJADI PR BESAR DI LINGKUNGAN SEKOLAHKU. Sampai kadang sering misuh-misuh sendiri ya karena SAKING sebelnya. 


"Yang muda aja lah... Yang tua dah ga mampu!" kalimat andalan yang padahal GAJI SAMA, TUNJANGAN SERTIF SAMA, JAM KERJA SAMA. ga tau juga ada GAP itu dan masih dilestarikan kecuali dengan teman yang sefrekuensi. Kerja bareng dan yang model begitu kami tinggal. 


"Guru-guru di SD ku militan, La!" Begitulah kata Pak Galih. Jadi beliau tinggal mendampingi dan menyetujui anggaran dananya. Wkwkwk. Istilah pulang telat tidak ada bagi guru-gurunya Pak Galih, sih. Dan sambil menunggu jam absensi 14:15wib, biasanya digunakan untuk mendampingi murid menjelang lomba. 


Dan kuncinya JANGAN IJIR SOAL GAWEAN.


Note : Ijir itu adalah istilah Jawa yang kalau diartikan seperti saling melempar tanggung jawab gitu lah yaaa.. 


3. Bukan Produk Karbitan 

Dadakan seperti tahu bulat. Oh tidak! Semua perlu yang namanya PROSES. Iya paham... Capek itu pasti apalagi mengajar full dari jam 07:15 - 12.30 ditambah masih memdampingi murid-murid. Guru harus benar-benar meluangkan waktu dan tenaganya. Berproses bersama murid dan tentunya dalam jangka waktu yang tidak pendek. 


Pengalaman dulu setiap mau lomba macapat jaman aku masih SD, setiap jam pelajaran akhir sudah disuruh ke kantor untuk latihan. Setiap hariii dan berbulan-bulan. Sampai bosan, capek dan menahan malu karena dilihatin guru-guru lain. Hahaha. Hasilnya... Langganan juara 1 kecamatan dan selalu 3 besar di tingkat kabupaten. 😎


See... Semua butuh waktu dan tidak dadakan seperti tahu bulat. 


4. Faktor Eksternal

Nah kalau ini menyoal panitia dan juri ketika perlombaan. Hemm... Akankah aku spill bagaimana kekecewaanku dan teman-teman lainnya di seleksi MAPSI tingkat dabin? 🤣😄😁😆


Udahlah... Yang jelas ketika berlomba, serahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME dan kejujuran nurani dari dewan juri. Meski di dunia politik kita disuguhi realita tabrak aturan sana sini, namun di level akar rumput kalau bisa ya jangan niru. KALAU BISA lho yaaa.. Tapi... Ya sudahlah 😆😅😟


Menikmati kekalahan denga tetap menegakkan sportifitas dan kejujuran itu jauh lebih elegan daripada.. daripada kan 😁


Mungkin ada tambahan bagi kalian yang punya tips gimana bisa juara di setiap lomba? Pleaseeeee.... Kasih tau aku donk. Kan aku juga pengen muridku juara 😌. 

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. Aku komen ya...permasalahannya sama...Kon nglatih ndakmau ndelalah pas yg kita bimbing dpt juara PD iri...itu SDH biasa dan makanan sehari-hari...ko saya mending membutakan mata dan menuliskan telinga...yg penting anak2 ku berhasil...tidak pernah mendengar apa kata mereka😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. membutakan mata dan menulikan telinga. siap laksanakan

      Delete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)