Satu kata. LEGA!! Atau aku tambahi lagi deh.. PLONG!! Kenapa? Akhirnya pendidikan guru penggerak angkatan 9 SELESAI. Setelah memulainya dengan penuh kegalauan sampai akhirnya bisa berada di titik lokakarya 7 Panen Hasil Belajar. Boleh applause donk buat diriku sendiri.
Memang benar aku mengawali pendidikan guru penggerak ini dengan penuh kegalauan. Masih ingat sekali sebelum akhirnya aku menyetujui untuk melanjutkan PGP ini, aku dan papa terlibat diskusi cukup serius. Dan yang paling kuingat adalah...
"Lanjutin aja, mah! Sepertinya mama tertantang dengan kegiatan ini! " Begitu katanya.
Bahkan kebimbangan semakin memenuhi otakku. Apa aku bisa menjalani ini sementara saat itu juga aku dan papa baru menyadari bahwa aku sedang hamil. Yang bisa dibilang kehamilanku ini rejeki tak terduga karena diluar rencana kami.
Aku beralasan ke papa karena hamil dan rasanya nanti akan berat menjalaninya. Tetapi sekali lagi, beliau meyakinkanku bahwa aku bisa menjalaninya. Jika dulu PPG harus dijalani setelah melahirkan Mutiara, kali ini PGP harus dijalani bersamaan dengan masa kehamilan.
Ya... Perjuangan dan pengorbanan berjalan beriringan.
Rangkaian Kegiatan Program Guru Penggerak
Jadi, aku mengawali program ini dengan mengikuti seleksinya melalui portal resmi guru penggerak. Sedikit aku ceritakan agar kalian punya gambarannya ya. Jadi ada dua kali seleksi dimana seleksi pertama ini berkaitan dengan data diri, pengumpulan modul ajar atau RPP dan mengisi esai yang beeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeegitu banyaknya.
Saran aku memang jika kalian berniat mengikuti program ini, jangan anggap sepele dimana mengerjakan esai bisa kalian selesaikan sehari saja apalagi mendekati deadline. Karena namanya bergantung sistem, bisa jadi di menit terakhir kalian akan menemukan server eror sehingga untuk menyelesaikan esai saja kalian tidak bisa. Bahkan mengakses portalnya aja ndak mampu. Ya wes nhu.... klik close lalu simpan impian kalian untuk iku CGP.
Intinya, jangan menunda selagi kalian bisa mengerjakan jauh-jauh hari.
Setelah dinyatakan lolos seleksi tahap pertama, aku melanjutkan di seleksi tahap kedua dimana dalam seleksi ini kita akan diminta untuk simulasi mengajar sesuai dengan RPP yang sudah kita upload. Dan dilanjutkan dengan sesi wawancara di lain hari. Untuk seleksi simulasi mengajar ini kita akan diberi waktu 10 menit dimana kalian harus bisa mensimulasikan dari kegiatan awal sampai akhir. Lalu asesor bagaimana? kalau pengalaman aku sih memang asesor sempat bilang "supaya ibu nggak grogi, anggap saja saya nggak ada ya,bu!" dan saran aku jangan lupa latihan.
Kalau mau lihat bagaimana latihan aku untuk persiapan simulasi mengajar CGP bisa deh klik di SINI. Tolong di subscribe ya!
Setelah simulasi mengajar, aku harus menunggu jadwal untuk wawancara besama asesor secara daring. Durasi wawancara selama satu jam dan pertanyaannya kupikir seputar esai yang ditulis di seleksi pertama. Ternyata memang iya sesuai esai tetapi dikemas lebih santai dan aku merasa dikorek habis-habisan mengenai daya juang menggerakkan sebuah komunitas dan ketika menghadapi kegagalan. Juga ditanya seputar rencana ketika berhasil mengikuti PGP nantinya. Agak tegang sih, tapi so far berjalan lancar hingga akhirnya aku dinyatakan lulus seleksi kedua dan berhak masuk ke tahap Pendidikan Guru Penggerak.
Memulai Perjalanan di Pendidikan Guru Penggerak
Memulainya saja aku sudah galau antara lanjut atau mundur. Mengingat ketika surat edaran dari Dinas turun dimana pembagian kelas akan segera dilakukan, aku mendapati diriku positif hami (yang tanpa kami rencanakan sebelumnya). Iya, kegalauan terbesar aku ya karena hamil ini. Seperti yang sudah aku katakan di awal tulisan ini dimana aku tidak bisa menjalaninya. Perjuangan dan pengorbanan benar-benar berjalan beriringan.
Kembali, papa dan seorang sahabat dari SMPN 7 Purwodadi menyemangatiku bahwa aku pasti bisa menjalaninya. Meskipun mual dan muntah benar-benar menyiksa di trimester awal. Harus ijin ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perut disaat rukol berlangsung menjadi cerita tersendiri buatku. Semata dilakukan demi bisa menyelesaikan tahapan demi tahapan pendidikan guru penggerak.
Jujurly memang nggak ada visi dan misi khusus dalam mengikuti kegiatan ini. Semua berawal dari coba-coba dan ternyata nyangkut. Yasudah... melu iline banyu kalau orang Jawa katakan. Dijalani dan diterapkan apa yang nantinya aku dapatkan selama menjalani PGP angkatan 9 ini meskipun DRAMA DI KELOMPOK LUMAYAN MENYIKSA MENTAL DAN KESEHATAN. Tapi sejauh ini.... AKU BISA MELEWATINYA.
FYI, kegiatan PGP ini memang terdiri dari beberapa agenda kegiatan seperti Lokakarya yang dimulai dari lokakarya orientasi. Ibarat kata anak sekolah ya seperti MOS alias Masa Orientasi Siswa gitu lah yaaaa. Lalu ada kegiatan Ruang Kolaborasi dimana dalam kegiatan ini akan bertemu dengan teman satu kelas yang didampingi oleh seorang Fasilitator yang ditunjuk olek BBGP dan juga Pengajar Praktek dari masing-masing kelompok. Alhamdulillah... aku mendapatkan teman sekelas yang asyik jadi lumayan mengesampingkan ketidaknyamanan dengan kelompokku sendiri. Humoris, kocak dan sangat kekeluargaan bersama dengan Pak Hudi sebagai PP dari kelompok Karangrayung dibawah pimpinan pak Agus Daryanto alias Gusdar.
Kelas Lokakarya 3 |
Rukol atau Ruang Kolaborasi ini terdiri dari 2 kali sesi dimana sesi diskusi dan juga presentasi. Biasanya memang akan petjah di sesi diskusi tapi untuk kelasku ini baik diskusi ataupun presentasi pasti akan sangat ramai dan seru. Apalagi ketika kegiatan Lokakarya yang biasanya diadakan sebulan sekali, pernah kita satu kelas yang ada ya ketawa terus sepanjang lokakarya. Oiya, ada juga kegiatan Pendampinga Individu dimana CGP akan didampingi oleh Pengajar Praktek untuk melaksanakan serangkaian tagihan sesuai dengan modul yang sedang dipelajari. Kegiatan PI ini dilaksanakan di sekolah dimana CGP bertugas, jadi saat itu setiap sebulan sekali Bu Evi selaku PP yang mendampingiku datang ke sekolah, deh. Kegiatan PI ini berlangsung dari PI 1 sampai PI 6. Dimana aku menjalani PI ini dari hamil muda sampai PI terakhir kemarin 2 minggu setelah melahirkan. Sebuah perjuangan yang patut aku apresiasi.
Lokakarya 6 (2 minggu pasca melahirkan) |
Lokakarya 7 Adalah GONG-nya!!!!!!
Support System paling dominan dan utama! |
Masih membekas bagaimana suka citanya diriku di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar. Meskipun harus menahan ketidak puasan dalam menata desain stan panen belajar, tetapi sejauh itu aku sangat lega karena sampai di Loka 7 dan CGP selesai. Tinggal menunggu hasil kelulusan, deh.
Kenapa GONG nya? ya karena di Loka inilah artinya perjalanan selama PGP dari Loka O atau Loka orientasi dan rangkaian loka-loka lainnya menuju finish dengan menunjukkan hasil belajar setiap CGP. Apa saja impact yang sudah dirasakan dan beberapa program sekolah yang berdampak pada murid ditunjukkan saat panen belajar.
Jujur lagi nih, karena aku dalam masa cuti jadi rencana program sekolah ya masih sekedar rencana. Lalu apa yang aku pamerkan? yaaaaa... yang sudah aku lakukan aksinya, donk. Dan di loka 7 ini juga ada refleksi dari berbagai hal baik materi belajar, pengajar hingga panitia penyelenggara, LMS, dan lain-lain dimana sebelum panen belajar digelar CGP harus mendiskusikannya bersama para PP dan CGP lainnya. Kelas terakhir sebelum CGP selesai.
Tepat di tanggal 23 April 2024 adalah hari dimana aku berpesta merayakan kelegaan luar biasa karena PGP selesai. Dengan stan yang sangat sederhana tetapi perjalanan menuju akhir PGP tidaklah sederhana.
Insight Yang Kudapatkan Selama Mengikuti PGP
Nggak lengkap kalau rasanya nggak cerita mengenai insight apa yang aku dapatkan selama mengikuti PGP. Terlepas dari ke-mondol-an dimana guru penggerak sedang digaungkan dan menjadi kesenjangan tersendiri dengan previlij "katanya sih ya..." Aku ingin mengabadikan insight yang sudah aku dapatkan.
- Drama salah paham dengan salah satu member kelompok. Wajib aku tulis karena memang ini sangat berkesan dan menjadi pengingat diriku selama PGP berlangsung untuk lebih berhati-hati. Padahal kalau dirasakan lagi justru sebenarnya disini aku yang merasa korban di adu domba. Tapi semua sudah berlalu.... memaafkan okelah ya.. tapi aku tidak akan pernah lupa dan pada akhirnya aku mengambil sikap demi kebaikanku sendiri. Yang artinya BAGIKU ORANG ITU NGGAK PENTING.
- Jika dibahas soal materi yang dipelajari, beberapa memang "hal baru" karena kurangnya jam terbang menjadi guru. Namun banyak juga materi yang sudah aku dapat di perkuliahan. Contoh, filosofi Ki Hajar Dewantara yang merupakan tokoh pendidikan. Sejak dulu filosofinya memang tidak berubah dan kalau direfleksikan lagi kitanya saja sebagai guru yang terlalu MEMAKSAKAN untuk dapat menyelesaikan materi dan melupakan bahwa objek kita ini adalah manusia yang punya kodratnya sendiri-sendiri.
- PGP ini memberikan bekal kepada guru untuk menjadi seorang pemimpin. Selain pemimpin pembelajaran di kelas juga menjadi pemimpin sebuah sekolah atau kepala sekolah. apakah aku berminat? Hmmm.... entahlah. Untuk saat ini aku masih nyaman menjadi pemimpin di kelas bersama murid-muridku.
- Public Speakingku menjadi lebih terasah karena ya kegiatannya memang berbagi praktek baik dan harus bisa mengkomunikasikan baik ke rekan sejawat di sekolah maupun saat kegiatan sekolah. Selain itu kepercayaan diri juga lebih terasah meskipun tetap aku lebih menarik diri dari relasi sosial tertentu, sih.
- Relasi baru yang aku dapatkan meskipun begitu kenalan besoknya lupa kalau bertemu. Maafkan aku, memang akunya begitu sekarang.
- Kolaborasi adalah point penting dimana dalam mewujudkan visi dan misi kita butuh yang namanya Relasi menjadi Kolaborasi untuk melaksanakan sebuah Aksi.
- Semacam dejavu dengan beberapa istilah dimana sebenarnya 12 tahun menjadi guru kelas juga aku sudah menerapkan pembelajaran yang bermakna bagi murid. Nggak percaya? tanya saja mantan muridku bagaimana kelasnya Bu Chela... pasti...... (isi sendiri ya..)
- Uang jajan lumayan lah yaaa setelah kegiatan lokakarya. Bisa untuk jajan es krim dan skincare. Ini sih bonus.
- Modul 3 yang kejar-kejaran sampai engap apalagi di kondisi hamil tua. Mau tidak mau minta bantuan papa buat menyelesaikan.
- Satu jam setelah operasi SC harus mengikuti elaborasi konsep walaupun harus off cam. Untungnya Pak Giyanto Widodo selaku Fasilitator kelasku sangat baik, jadi boleh off cam dan papa yang standbye di LMS. hahaha.
Sekali lagi, aku sudah plong, lega dan bersyukur bisa melaksanakan dan menyelesaikan rangkaian kegiatan PGP Angkatan 9. LMS sudah 100% dengan tagihan tugas baik file maupun diskusi secara daring. Hebat ya diriku, sudah berusaha sekeras ini.
Setelah ini akan bagaimana? Ketika masa cutiku ini nanti selesai, aku akan kembali ke kelasku dan bertemu dengan anak-anakku dengan membawa pengalaman dan ilmu yang kudapatkan selama PGP. Dengan harapan aku terlahir menjadi seorang guru yang lebih baik dari sebelumnya.
Secuil dokumentasi selama Panen Hasil Belajar bisa kalian lihat di sini.
0 comments
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)