Nyeri di Ujung Jahitan SC

By Chela Ribut Firmawati - May 20, 2024

Ada yang nyeri di ujung jahitan luka SC. Apakah itu? Sebenarnya berselang sekitar 3 minggu pasca SC. Karena sebelumnya juga di luka jahitan tidak terasa apapun. Tetapi di suatu hari ketika aku memakai korset, di ujung jahitan sebelah kanan terasa ada yang nyeri ketika tersentuh oleh tangan atau apapun. Overthinkingku membuatku gelisah. Jangan-jangan jahitannya nggak bagus nih? 


Karena merasa ada yang aneh, akupun sengaja mengirim pesan ke sesama pejuang SC. Yang intinya pernah ngalamin hal serupa atau tidak. Dimana ujung jahitan nyeri sengkring-sengkring kalau tidak sengaja tersentuh. Dan jawaban yang kudapat adalah "benangnya harus dilepas, mbak. Nanti nyerinya hilang!". 


Membayangkan saja aku sudah keringat dingin, lho. Karena tiga kali SC aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Dua kali SC, jahitan aman-aman saja tanpa adanya infeksi atau apapun gitu. Eh yang ini malah adaaaaa aja rasanya. 


Belum juga puas dengan jawaban dari Dek Ruthi, akupun WA seorang teman SMP ku yang juga melayani homecare gitu. Kukirimlah foto luka SC ku. Dibilangnya bagus karena luka tampak indah dan tidak memerah. Diagnosa bu bidan Pina ini kemungkinan ada benang di ujung jahitan yang "keluar". Sehingga terasa nyeri jika tersentuh oleh tangan atau bahkan gesekan dari baju atau celana. 


Daaaaannnn... Cara satu-satunya adalah sama persis dengan apa yang dibilang Dek Ruthi yaitu BENANGNYA DIAMBIL. Apalagi Pina menawarkan "mau aku bantu?". Aku di posisi nggak diambil juga nyerinya menggaggu, diambil kok kebayang sakit "mak nyeeeerrrrrr"  gitu katanya. 


Lalu papa bilang "ambil saja biar nggak rewel!" Jyahaahahahha 🤣. Ya sudah akupun mengiyakan tawaran dari Pina yang siap siaga untuk dipanggil ke rumah. 


Benar saja, Pina datang dengan membawa satu set alat medis seperti gunting dan teman-temannya. Bunyinya saja sudah bikin merinding disko. Dan eksekusi pengambilan benangpun SUKSES membuat tanganku berkeringat dingin dengan sensasi "mak nyeeeerrrrr" ketika benang ditarik. Benang terlepas kemudian diolesi bioplasenton dan selesai. Pina datang, nyeri pun hilang. 


Dan inilah penampakan benang yang harusnya berproses menjadi daging 😆🤣😅. Seperti senar pancing lho, bund. Lalu, aku laporan ke tetangga yang kebetulan menangani operasiku kemarin. Eeee dia bilang "hehe.. Aku mau bilang lupa, mbak!". Ealaaaahhhhh 🤣😅




Cara Merawat Luka SC di Rumah

Tentunya perawatan luka pasca operasi itu sangatlah diperlukan. Begitupun aku yang harus merawat diriku sendiri selain merawat bayiku. Terbantu juga dengan keberadaan ibu mertua meski cuma beberapa hari dan kemandirian papa untuk beli lauk dan urus anak-anak. Hahaha. 


Selama recovery, beginilah cara merawat luka SC supaya aku tetap bahagia dan cepat sembuh. 

  1. Menghindari penggunaan pakaian ketat. Outfit yang kupakai adalah daster dan celana dalam hamil dimana kondisi perut atas masih agak kebas jika terlalu mendapatkan tekanan. Selain itu menggunakan pakaian longgar juga membantu sirkulasi udara tetap bagus jadi tidak terasa lembab yang bisa mengakibatkan gatal-gatal. 
  2. Istirahat dulu dari aktifitas berat. Urusan rumah aku percayakan kepada mbak Mi yang memang sengaja kuminta menemani selama cuti melahirkan. Jadi, aku memang fokus untuk Berli, Tiara, Intan dan aku sendiri. Meskipun juga waktu istirahat harus tersita dengan beberapa tamu yang datang. 
  3. No tarak! Alias tidak menghindari asupan protein seperti yang diharamkan orang-orang dulu. Memenuhi nutrisi apalagi pasca operasi itu sangat penting. Jadi, aku sengaja meminta Bu Darto (istri dari penjaga sekolahku) untuk membuatkan masakan yang kaya protein. Menu yang dibuat oleh Bu Darto kemarin ada pepes kutuk, kutuk goreng, oseng jantung, semur kutuk. Hanya saja aku sempat dilarang makan pedas. Padahal pedas itu menambah selera. 
  4. Cukupi asupan air putih setiap hari meski godaan es teh sangat menggiurkan dan es kopi yang kurindukan. Air putih sangat penting apalagi menyusui, jangan sampai dehidrasi karena berpengaruh juga diproduksi ASI. 
  5. Minum obat pereda nyeri. Biasanya akan diberikan oleh pihak rumah sakit untuk beberapa hari. Tapi kalau nggak nyeri ya nggak minum sih. 
  6. Periksakan ke ahlinya. Bisa ke dokter atau temen bidan/perawat agar lukamu cepat sembuh. 


Tentunya batas dari level sakitnya orang tentu berbeda-beda. Kalau bagiku ujung jahitan terasa nyeri hanya karena benangnya menononjol di permukaan kulit, bisa jadi tidak dirasa nyeri bagi yang lainnya. Gapapa.. Selagi ada Pina, masalah pun hilang. Wkwkwkwk. 


Yang jelas sekarang tinggal merawat lukanya *halah* karena bagaimanapun luka itu adalah bukti bahwa pernah ada 3 nyawa dan 1 calon nyawa yang bertumbuh di rahimku. Menjadi bukti untuk suami bahwa aku pernah mengalahkan rasa takutku pada jarum suntik dan sayatan pisau di ruang operasi sebanyak 3x. Dan menjadi bukti kepada diriku sendiri bahwa aku ternyata sekuat ini. 


Jadi, kalau ada masalah dengan luka bekas SC mu... Jangan ragu untuk konsultasi ke doktermu, ya! 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)