Konten Viral, Yay Or Nay?

By Chela Ribut Firmawati - October 20, 2022

Suatu hari karena saya sedang gabut, scrolling Instagram menjadi hiburan bagi saya untuk mengurangi kegabutan itu. Dari story Mbak Isti, saya mendapati beliau membagikan sebuah reels dimana terlihat ada pak guru sedang menari Bersama murid-muridnya. Karena penasaran, saya akhirnya ikut meng-klik reels tersebut dan menikmati sebuah tarian tradisional berdurasi 30 detik. Dan takjubnya ternyata viewersnya mencapai 370 ribu.




Penasaran donk dengan profilnya dan kekepoan saya berlanjut dengan menelusuri profil dari pak guru itu. Guru milenial yang berupaya melestarikan budaya Indonesia melalui tarian-tarian khas Jawa Timuran. Berkat kontennya yang viral itulah, saya mengenal Pak Abing Santoso di dunia maya yang ternyata beliau juga seorang guru tari di SMKN 12 Surabaya.


Well, saya melihat sendiri progress dari Instagram Pak Abing berkat kontennya yang viral itu. Followers naik dalam waktu singkat, beliau menjadi pusat perhatian bahwa mengajarnya asyik, muridnya juga asyik. Menjadi bintang tamu juga di stasiun TV swasta. Bahkan sekarang kualitas videonya Pak Abing yang beliau upload juga jauh lebih stabil dari segi pengambilan gambarnya.

 

Viralnya Pak Abing ini juga menjadi inspirasi bagi saya bahwa mengajar di kelas juga bisa dikemas menjadi lebih asyik dan seru. Lain Pak Abing, ada juga Pak Ribut yang juga viral Bersama muridnya bernama April. Pun tetangga saya yang juga Pak Guru Endonesia juga viral dengan konten cover lagu-lagunya Dewa 19 dan Gigi. Yang viral seperti ini nih yang saya suka.


Tentu dengan viralnya guru-guru yang saya sebutkan di atas memang  menjadi salah satu jendela untuk kita mengetahui sisi lain dari profesi yang mereka jalankan. Dibalik keseruan bersama murid-muridnya, kita juga menjadi tahu latar belakang sosok guru tersebut, membawa nama instansi tempat mengajar, ada cerita seru bahkan pilu yang mengiringi perjalanannya menjadi guru. Bermula dari konten viral itu pula yang pada akhirnya membawa rejeki tersendiri.


Viral adalah menyebar luas dengan cepat. Kata viral biasanya digunakan sebagai istilah di dunia maya untuk menggambarkan cepatnya penyebaran suatu berita atau informasi. Arti lainnya dari viral adalah menyebar luas dengan cepat bagaikan virus. ~Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)~


Makanya, jika membahas tentang konten viral saya akan menjawab YES, asalkan yang bernilai positif. Konten yang memiliki unsur edukasi dan aman dinikmati oleh beragam kalangan usia. Tentunya ini juga harus menjadi pertimbangan bagi para konten creator dalam membuat karya, bukan. Tidak semata mengejar keciralan. Melainkan juga dapat mempertanggungjawabkan muatan kontenya.


Tentunya dalam setiap konten akan ada pro dan kontra, ya. Hal biasa sih itu karena sebagai orang yang juga beberapa kali membuat konten, kita itdak melulu bisa menyenangkan hati semua orang. Saya selalu berusaha membuat konten tidak sekedar konten. Melainkan bagaimana konten itu memang bisa dinikmati dan bermanfaat bagi orang lain. Mau ada pro dan kontra, itu adalah resiko dan hal yang lumrah terjadi. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. 


Konten viral sih oke, tetapi pengawasan orang tua terhadap tontonan anak juga harus diawasi. Media sosial saat ini sangat beragam, bahkan beberapa siswa saya juga mengenal Pak Ribut melalui tiktoknya. Sesekali saya menyimak obrolan mereka di kelas juga membahas sesuatu yang sedang viral. Maka dari itu, peran kita selain mengawasi juga mendampingi dan lebih bijak dalam bersosial media. Juga memberikan batasan-batasan konten mana yang bisa kita perbolehkan untuk dilihat. 


Eniwey, sudah punya konten viral belum nih? hahah. Selayaknya ketenaran, jangan sampai viral ini menjadikan diri lupa diri untuk terus berkarya yang positif, ya. 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)