Beberapa hari belakangan ini saya memang sedang rutin-rutinnya menelusuri e-commers berwarna oranye. Padahal tanggal sedang tua-tuanya, namun keinginan untuk membeli id card holder terasa menggebu-gebu. Sudah ada sebenarnya, namun lebih ingin ganti suasana ke id card holder berbahan dasar kulit. Seperti ini, loh. 

Dulu waktu bapak pulang pelatihan kepala sekolah di Semarang, beliau pernah membelikan sebuah gantungan kunci dengan bahan baku seperti id card holder yang saya idamkan. Meski terkesan kuno, gantungan kunci yang terukir nama saya menjadi sangat berarti dan awet banget. Bahan dasar kulit sintetis dan setia menemani saya bersama tas kesayangan sepanjang kelas 5 SD hingga kelas 1 SMP. 

Bapak bilang kalau gantungan kunci itu memang buatan tangan. Ukiran namanyapun juga ditulis manual. Bahkan saat ini jika melihat aksesoris berbahan dasar kulit, pemrosesannya memang jauh lebih modern namun tidak mengurasi estetikanya. Makanya, ketika saya sibuk mencari id card holder yang cocok di e-commers, kaget juga ternyata memang buatan dari UMKM yang dipasarkan melalui online bahkan offline. 

Pemasaran online memang menjadi salah satu cara para pelaku UMKM untuk tetap eksis meski pandemi covid-19 berlangsung. Terbukti kan ya bahwa selain id card holder yang banjir di e-commers, ada juga sepatu etnik hingga kain batik yang tetap eksis di pasaran. Bahkan penjualan offline kembali digencarkan karena memang saat ini pemulihan sektor ekonomi juga digerakkan dimana-mana. 

JNE Ngajak Online, Goll…Aborasi Bisnis Online 2022 Kota Pasuruan.

Sebagai mitra UMKM untuk bersaing di dunia digital, JNE mengadakan gelaran webinar JNE Ngajak Online 2022. Webinar bertema Goll...Aborasi Bisnis Online 2022  diharapkan dapat mengembangkan kemampuan bersaing di dunia digital, baik dalam skala nasional dan global khususnya UMKM di Pasuruan.

Dwi Setyaningsih selaku Branch Manager JNE Pasuruan pada JNE Goll..Aborasi Bisnis Online mengatakan bahwa tren pengiriman di era ini kembali meningkat bukan lain karena peranan para online shop yang terus berkembang. Maka kami harap kolaborasi antara JNE dengan UMKM dapat terjalin, kita terus berkolaborasi dengan komunitas UMKM Pasuruan. Tidak hanya itu saja, beliau juga mengatakan bahwa JNE akan terus berinovasi, bersinergi dengan swasta dan pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang berdaya. Kita akan menjaga potensi dan peluang yang ada di Pasuruan.

Pada gelaran webinar ini, JNE menghadirkan dua pelaku UMKM dimana salah satunya adalah Co-Founder Kelana Scarves yaitu Muhammad Taufiqi. Pelaku usaha di bidang fashion ini justru merasakan dampak dimana yang tadinya hanya berjualan secara online merambah ke penjualan secara offline. Dulu full online dari semua marketplace, toko offline kami justru aman karena pandemi sangat berdampak di kota kota besar tapi tidak untuk di daerahnya. Taufiq juga mengatakan dimana ida menilai pentingnya memahami social media marketing dan juga trend fashion yang ada di masyarakat.

Selain Muhammad Taufiqi, hadir pula Haris Prasetyo selaku Owner Qrani Hijab. Selain menceritakan perjalanan bisnisnya, Haris juga percaya bahwa keunikan atau diferensiasi memainkan peranan penting. Nilai value sangat penting bagi brandnya dimana valuenya adalah bisa custom model dan warna apapun.  

Mendukung UMKM Pasuruan untuk terus berkembang, JNE Pasuruan memberikan solusi bagi para UMKM Pasuruan seperti workshop gratis untuk para UMKM Pasuruan, tersedia juga layanan free pick up di berbagai wilayah. Selain itu, JNE menghadirkan program apresiasi untuk loyal customer seperti member JLC yang dimana para UMKM bisa mendapatkan hadiah menarik, dan promo diskon ongkir. 

JNE Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Pasuruan merupakan kota ke-sepuluh dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2022 – Goll…Aborasi Bisnis Online yang pada tahun 2022 akan dilakukan di 60 kota di seluruh Indonesia. Setelah Kota Pasuruan, gelaran roadshow ini akan kembali hadir di Kota Jember  pada 20  Mei 2022.