Guru SD : Sering Diremehkan Tapi Sekarang Banyak Diminati

By Chela Ribut Firmawati - April 18, 2022

 

Kalau melihat foto ataupun video kebersamaan saya dengan anak-anak, rasanya saya cukup menyesal saat itu pernah mengirimkan sms bernada kekecewaan ke bapak. Ditengah jam kuliah Pendidikan IPA SD, saya mengirim pesan ke bapak. 


"Pak... boleh berhenti kuliah?" 


Buntut dari sebuah pesan itu adalah saya disidang ketika pulang dari Salatiga. Kota kecil dimana saya merantau untuk meraih gelar sarjana. Hasil diskusi keluarga malam itu adalah saya tidak diperbolehkan berhenti kuliah dan harus menyelesaikan studi guru SD sampai berhasil meraih gelar sarjana pendidikan. 


Setengah hati. Iya!! Saya kuliah ya seenaknya sendiri karena ada gejolak dalam batin yang mengatakan ini adalah bukan jalan hidup saya. Bukan pilihan saya dan sedihnya adalah menjadi mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar itu rentan di bully terutama di kampung. 


"Halah... Guru SD kenapa harus kuliah! Rendahan!"

"Berapa gajinya guru SD, banyak gaji guru SMP atau SMA!"


Air mata ibu menetes saat mendengar tetangga berkomentar seperti itu. Sambil menyapu halaman, ibu kembali meyakinkanku bahwa apa yang menjadi pilihan dari arahan bapak ibu dapat saya selesaikan dan mantab menjalaninya. 


Iya, menjadi guru sekolah dasar sering banget kok diremehkan dan dianggap sebelah mata. Terutama bagi masyarakat sekitar yang memang memiliki lambe turah. Bagi mereka, cuma mengajar anak-anak itu gampang. CUma diberi tugas mengerjakan LKS saja semua orang juga bisa. Nggak perlu sekolah tinggi-tinggi sampai sarjana. Apalagi penghasilan guru SD yang masih berstatus honorer juga sedikit.  "gaji segitu cukup buat apa?"


Butuh Keihlasan dan Kesabaran Untuk Bertahan Menjadi Guru SD

Menyerah sih sudah terpikirkan dari dulu apalagi setelah memiliki anak pertama. Realita kehidupan berumah tangga apalagi dengan suami yang sama-sama masih honorer memang sangat berat menjalaninya. Dari materi saja kami masih sering kurang, menunggu belas kasihan pemerintah juga mana mungkin pemerintah memikirkan nasib guru honorer. Padahal, banyak fakta di lapangan yang menunjukkan kinerja guru honorer jauh melebihi PNS bersertifikasi yang secara kualitas yaaaaaaaaaa begitulah. 😳


Sabar dan ikhlas adalah kata-kata klise namun harus benar-benar dimiliki bagi siapapun yang berprofesi sebagai guru. Tak hanya guru namun juga semuanya. Namun, menjadi guru bukan semata mentrasfer ilmu dan menyelesaikan beban pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum. Melainkan menjadi guru adalah ada peran dimana membentuk kepribadian anak dan dari guru jugalah nantinya anak memiliki bekal untuk memilih masa depan mereka. 


Mulia? oh iya jelas! Dengan catatan bagi mereka yang benar-benar memilih profesi guru ini benar-benar dari hati. Bukan sekedar "ya sudah aku kuliah guru biar dapat ijasah sarjana pendidikan dan diterima calon mertua". Salah sih jika menjadi guru SD hanya sebagai alternatif agar tidak menjadi pengangguran. Karena bagi saya dan dari sudut pandang saya menjadi guru terlebih guru SD bukan tentang banting stir, tetapi ada nilai apa yang bisa kita dapatkan dari pekerjaan yang kita pilih saat ini. 


Dulu Dibully Sekarang Menjadi Primadona


Ya, sangat primadona untuk profesi guru SD karena LOWONGAN CPNS NYA BANYAK SEKALIIIII. Ada fenomena dimana banyak orang beramai-ramai sekolah PGSD dan transfer ataupun penyetaraan dari mata pelajaran lain menjadi PGSD. Dalam hati saya tertawa sebenarnya. Lowongan banyak lulusan PGSD juga semakin membludag.  Sekolahnya? 


Sudah kenyang saya menjadi bahan bullyan di kalangan keluarga sendiri maupun masyarakat bahwasanya menjadi guru SD adalah pegawai rendahan. Tetapi nyatanya sekarang sangat diminati dan banyak penyelenggaran pendidikan membuka jurusan PGSD. Apalagi untuk menjadi seorang wiyata bakti saja sudah tidak semulus tahun 2011 lalu. Lowongan guru SD juga saat ini mulai terbatas, jadi saya juga ingin berpesan kepada adek-adek yang mau jadi guru SD,  pikir-pikir lagi jika ingin pindah haluan menjadi guru SD, ya. 


Apa Sih Enaknya Menjadi Guru SD?

Tidak melulu banyak kemirisan yang saya ceritakan diatas. Saya sangat menyukai apa yang saat ini saya jalani meski enam ratus lima puluh ribu saya terima setiap bulan dan langsung saya gunakan untuk membayar pengasuh Tiara dan hanya tersisa lima puluh ribu rupiah. Banyak nggak enaknya, banyak juga enaknya. Let me share, apa saja enaknya menjadi guru SD dari sudut pandang saya :


  • Saya  menemukan satu value yang membuat saya mencintai profesi ini. Bukan sekedar menyalurkan ilmu pengetahuan, tetapi nilai humanisme saya dapatkan lewat profesi ini. 
  • Menjadi guru SD banyak sekali hiburannya karena yang dihadapi setiap hari adalah anak-anak. Memiliki perasaan, berfikir, berpendapat dan mereka adalah benda hidup yang tidak bisa kita perlakukan sembarangan. Ada lucunya, gemes, sebel, kesel tetapi sangat menyenangkan.

  • Menyelami dunia anak dari jenjang anak pra sekolah sampai pra pubertas. Treatment anak di setiap jenjang kelasnya berbeda dan disitulah kemauan untuk belajar dan mengenali karakter anak terus say butuhkan. Setidaknya ada kemampuan dalam diri saya yang saya asah secara terus menerus. 

  • Berhubungan dengan masyarakat langsung. Ya, guru SD sering dipercaya sebagai "pengarep" setiap ada kegiatan di masyarakat. Ada komunikasi dengan masyarakat dan dengan begitu kita juga memiliki peran dalam kehidupan bermasyarakat. Berguna untuk orang banyak. 

  • Rata-rata guru SD selalu tampak lebih muda. Karena setiap hari ada saja kelucuan dengan anak-anak di sekolah. Mau sekalian bertanya, nih. Apakah saya termasuk kategori awet muda? xixixi.


Kesimpulannya adalah menjadi guru SD itu sangat menyenangkan bagi saya. Apalagi yang dihadapi setiap hari bukan hanya tumpukan tagihan administrasi guru saja. Tetapi juga menghadapi tingkah polah anak-anak beserta dengan dramanya. Ada satu hal yang menjadi kebahagiaan tersendiri bagi seorang guru adalah dimana sosoknya selalu diingat oleh murid-muridnya. Maka dari itulah, saya ingin dan terus berusaha dapat menjadi guru yang menyenangkan dan menjadi teman juga ibu bagi anak-anak. 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)