Salah satu hal yang kami siapkan saat mengetahui akan ada anggota keluarga baru adalah menyiapkan kondisi Intan untuk siap berbagi prioritas dengan adiknya. Jarak 5 tahun yang tadinya menurut kami ideal terutama kemantapan Intan secara psikologis ternyata ada melesetnya juga bund. Awalnya dia menyambut bahagia si adek bayi yang lucu, namun lama kelamaan dia mulai protes dengan berani speak up maupun menunjukkan perilaku yang bisa memancing emosi orang tuanya.
Mungkin bagi dia ada momen dimana bingung harus bagaimana mengungkapkan ketidaknyamanan dia harus berbagi perhatian. Saya mengenal betul anak pertama ini, bahwa tingkat kecemburuannya hampir mirip dengan mamanya. Tidak diperhatikan sedikit saja pasti ngambek. Barulah di suatu malam saat kami pillow talk, dengan polosnya dia mengatakan sesuatu kira-kira begini...
"mama..aku suka ada adek. Tapi aku nggak suka mama sibuk sama adek, gendong adek, mandiin adek. Lha aku sekarang disuruh sendiri, mainan juga sendiri. Mama udah nggak sayang aku ya?"
Bund, siapa yang nggak kelu di hati anak usia 6 tahun bisa protes seperti itu. huhuhuhu. Sayapun menyampaikan apa yang Intan katakan ke papanya. Dan kami memang sedikit mengabaikan kondisi dia karena dia terlihat baik-baik saja meski sesekali cranky. Tetapi ada saat dimana dia benar-benar tidak bisa kami kendalikan kerewelannya hingga mbah Koko turun tangan.
Menyadari kekeliruan kami, akhirnya kami sepakat untuk kembali mengevaluasi pengasuhan terlebih setelah ada Tiara. Kami sebisa mungkin membagi peran agar Intan tidak lagi merasa kami abaikan. Bahkan, lima menit bagi dia ternyata sangat berharga. Entah belajar ataupun bermain, keberadaan kami secara penuh tanpa ada distraksi ternyata pelan-pelan dapat mengobati kekosongan yang sempat dia rasakan.
Ide kegiatan yang dapat saya lakukan bersama dengan Intan untuk merekatkan bonding, diantaranya :
1. Menggambar
Anak sulung saya ini memang suka sekali menggambar. Media apapun yang dia temui pasti ada coretan tangannya entah buku, kertas sisa print-printan tugas Mbak Fida, bahkan tembok kamar yang penuh dengan coretan dia dari usia 2 tahunan. Biasanya setelah menggambar dia akan menceritakan apa yang dia gambar.
2. Baca buku bersama
Kami memiliki koleksi buku cerita bergambar dan Intan memiliki satu buku kesukaan yang saat ini entah keselip di mana. Momen membaca bersama ini selain mengenalkan kosa kata ke dia juga membiasakan kegiatan membaca. Seneng sih momen seperti ini saya bisa bermain dengan imajinasi dia, karena setelah saya membacakan cerita dia saya tantang untuk bercerita dari apa yang dia tangkap. xixixi.
3. Berenang
Main air!!! dia akan semangat bermain air. Tapi karena pandemi saya masih parno melepas dia dan papanya untuk berenang di kolam renang umum. Cukup pompa kolam renangnya, pasang selang dan nyalakan kran airnya, lalu temani dia berenang sampai menggigil. Kalau perlu dia bisa mengajak temannya berenang bersama. Seru dan murah.
4. Bermain games seru di plays.org
Bermain disini adalah dengan gadget. Jalan ninja paling ampuh saat dia cranky. Bahkan kami sering terlibat drama berebut handphone karena dia asyik bermain game atau sekedar nonton youtube. Jalan tengahnya adalah saya menggunakan laptop untuk memfasilitasi dia bermain game.
Situs plays.org menyediakan banyak sekali pilihan games yang seru dimainkan dengan anak-anak di rumah. Terdapat sekitar 900 lebih pilihan games yang bisa kita pilih dan asyiknya bermain games di play.org ternyata juga bermanfaat untuk menghalau stress, loh. Jadi mau memilih game yang sedang populer ataupun game asah otak, semua ada dan sesuai dengan kategorinya.
0 comments
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)