4 Alasan Yang Membuatmu Sulit Mencintai Diri Sendiri
4 Alasan Yang Membuatmu Sulit Mencintai Diri Sendiri ~ Mencintai diri sendiri atau self-love belakangan ini memang gencar didengungkan, bukan? Kondisi pandemic seperti saat ini memang menyadarkan banyak orang untuk lebih aware dengan kesehatan mental. Kalian masih ingat kan dengan hebohnya seorang Marshanda yang nangis dan marah-marah karena depresi. Yakin banget deh kalau saat itu sempat mengira dia gila. Masih banyak kok masyarakat yang masih awam untuk menjaga kesehatan mental, padahal tak kalah pentingnya seperti kita menjaga kesehatan fisik.
Self-love memiliki
arti mencintai diri sendiri, namun bukan berarti kita memenuhi diri dengan
semua yang kita inginkan. Itulah mengapa kita harus memiliki kesadaran untuk
membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Self love merupakan salah satu aspek
utama dalam kesehatan mental karena berkaitan dengan penerimaan diri sendiri.
Namun,
pernah mengalami nggak sih perasaan insecure, stress atau merasa ciut karena “kok
aku nggak bisa sesukses dia ya?”. Atau perasaan membandingkan diri dengan
pencapaian orang lain, kemudian muncul perasaan bersalah dan menyesal. Sebagai
manusia biasa tentu saya pernah mengalaminya, kok. Apalagi dengan kegagalan
berulang yang mana cita-cita itu adalah harapan dari orang tua. Perasaan tidak
berguna sempat muncul karena saya gagal menyenangkan orang tua. Padahal, diri
kita berhak untuk bahagia loh.
Apa saja sih alasan yang sering membuat kita tidak mencintai diri sendiri ?
- Terlalu Sering Membandingkan Diri Dengan Orang Lain
Setuju kan
kalau membandingkan diri itu sebenarnya hal normal. Tetapi jika tidak
hati-hati, kita justru lebih sibuk membandingkan diri dengan orang yang “lebih”
atau “di atas” kita. Sehingga muncul perasaan kurang dan tertinggal.
Nah, coba
renungkan dan cari apa kelebihan yang kita miliki, atau apakah kamu sudah membandingkan
dirimu dengan orang yang tepat?
- Terlarut Dalam Masalah Sehingga Lupa Untuk Bersyukur
Masalah
yang datang sebenarnya selalu diiring dengan solusi di dalamnya. Merasa menjadi
korban memang bisa dikatakan “ya begitulah manusia”, sehingga kita sering
terfokus dengan masalahnya terus dan lupa untuk mencari solusinya. Lalu muncul
masalah baru dimana kita lupa untuk bersyukur. Pernah kan seperti itu?
Padahal,
ada nikmat-nikmat Tuhan yang bisa kita syukuri setiap harinya. Sudahkan kita
bersyukur atas nikmat-nikmat itu?
- Melabeli Diri Dengan Label Negatif
“anak
nakal!”, “dasar bandel!”. Pernah mendengar atau bahkan mengucapkan seperti itu
ke anak ataupun murid, kan? Tanpa kita sadari, kita sudah ikut memberikan luka
kecil dalam diri seseorang dengan memberikan label negative. Atau bahkan kita
sendiri yang mendapat label negative sejak kecil dan tertanam di memori. Sakit
ya bund dilabeli negative bahkan sampai setua ini.
Memang saat
kita insecure atau down, label itu akan muncul dengan sendirinya dan semakin
membuat diri useless. Jika sudah begini, apa yang bisa kita lakukan? Ya belajar
untuk mengizinkan dan menerimanya.
- Sering Menyalahkan Diri Sendiri
Hmmmm,
tahun lalu saya di posisi seperti ini. Sering menyalahkan diri sendiri terkait
suami yang “sempat tergoda” dengan perempuan lain. Lalu mengutuk diri sendiri
dengan berbagai perasaan saya kurang ini itu. Terbelenggu dalam masalah dan
prasangka sehingga saya lupa apakah sudah memaafkan diri dan berdamai dengan
diri sendiri.
Hidup terlalu sayang jika
dalam menjalaninya kita tidak mencintai diri sendiri. Sehingga dapat menghambat
diri untuk berekspresi dengan kelebihan dan potensi yang dimiliki. Sementara
semesta memang memberikan keindahan dan kebahagiaan secara natural tanpa memberikan
judgement. Menerapkan self-love sangat diperlukan dengan cara kita
belajar menerima segala rasa sakit, luka batin masa kecil atau inner child,
bahkan rasa bahagia yang ada.
Mengenali diri bersama
beragam emosi seperti senang, takut, khawatir, bahagia tentunya menjadi hal
penting dalam mengelola diri untuk lebih kita cintai. Seorang teman pernah mengatakan
bahwa hidup ini sebenarnya sederhana. Ada hal yang
bisa kita kendalikan, dan juga ada hal dimana tidak bisa kita kendalikan. Jika
mendapati sesuatu yang di luar kendali kita, ya sudah cuek saja. Tapi lagi-lagi
klise ya, susah diucapkan tapi untuk cuek atau bodo amat itu butuh proses
belajar. Hahaha.
Menerapkan self-love juga harus hati-hati karena bisa memicu narsis dalam diri. Bebas melakukan apapun namun jangan sampai tidak mempedulikan sekitar. Intinya mencintai diri sendiri adalah sebuah cara kita mengenali diri dengan kurang dan lebihnya. Dalam menjaga kesehatan mental juga tentunya butuh proses dan pendampingan.
Jangan ragu dan
takut jika kita butuh pendampingan seseorang terdekat ataupun psikolog. Saat ini juga
kita bisa melakukan konseling online tentang kesehatan mental. So, tunggu apa lagi.
Jangan abai dengan diri sendiri, cintai diri sendiri dan mari dengan kondisi mental
yang sehat kita lihat indahnya semesta yang tidak pernah menghakimi.
"IF YOU HAVE THE ABILITY TO LOVE, LOVE YOURSELF FIRST." - CHARLES BUKOWSKI
5 comments
Menarik nih infonya, Mbak bisa konseling online untuk membangkitkan kepercayaan diri. Saya dulu demikian juga, perlahan alhamdulillah bisa lebih percaya diri dan mencintai diri sendiri.
ReplyDeleteKeren artikelnya, kadang tanpa sadar saya (dulu) suka membanding bandingkan pencapaian. Endingnya kurang bersyukur, dan diri sendiri cenderung insecure.
ReplyDeleteAh..seperti diajak bercermin melalui tulisan ini. Terima kasih, Bu Guru.. Kujadi introspeksi diri nih..
ReplyDeleteWah, bisa jatuhnya jadi narsis yaa..
ReplyDeleteAku selalu kesulitan menghindari beli makanan online dengan alasan self love, huhuu...akibanya yaa.. gak pernah bisa nabung.
Tapi aku selalu bersyukur.
Semoga setiap hari diberikan kemudahan, kesehatan dan kebahagiaan.
Kalau dalam drakor penggambaran yang tepat untuk emosi bisa ditonton di drama Yumi's Cell yang sedang tayang bugurcil, Menjaga membangun emosi emang nggak gampang ya. Masih banyak yang harus kuperbaiki nih. Makasih sharingnya
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)