Mengatasi Mual Muntah pada Kehamilan Trimester Awal
Mengatasi Mual Muntah pada Kehamilan Trimester Awal ~ Nggak menyangka lho bund kalau pada akhirnya saya mengalami drama mual muntah saat hamil. Kehamilan ketiga ini memang agak drama, yang katanya bisa bikin baby ikut manja nanti saat lahir. Tapi bagi saya, itu mitos aja sih bund.
Mual muntah, morning sick itu hal lumrah yang dialami oleh setiap ibu hamil. Meski memang jika membandingkan saat hamil Intan dulu, saya justru "ngebo". Makan apa saja mau kecuali makanan yang bersantan, muntah juga gak pernah, palingan cuma pusing saja. Sementara hamil kali ini, jangankan makan, lihat nasi saja sudah muntah bun di tiga bulan pertama.
Intensitas muntash juga dalam sehari sekitar 5-6 kali. Kondisi perut kosong muntah, diisi pun juga muntah. Nangis loh saya... Huhuhuhu. Bahkan, 3 bulan pertama itu saya hanya mau makan pisang. Yaaaa.. Sesekali tetap makan sesuai dengan yang saya mau dengan porsi yang dikiiiitttttt banget.
Karena saya takut muntah lagi. Sampai lemes bund rasanya. 🥺🥺🥺 Makanya beberapa cara saya lakukan supaya bisa mengurangi mual dan muntah.
1. Minum wedang jahe
Minuman hangat ini menjadi favorit saya untuk mengatasi rasa mual dan lemas pasca muntah. Sengaja memilih untuk beli wedang jahe di angkringan karena memang menghindari jahe seduhan dalam bentuk sachet.
Jahe memang bagus untuk ibu hamil. Dari yang saya baca dalam situs alodoktor, jahe memang bisa mengurangi rasa mual akibat kehamilan. Sementara dalam mengkonsumsi jahe tidak boleh lebih dari 1500 mg per hari. Melebihi dosis itu dikhawatirkan bisa beresiko pada kehamilan loh, bund.
2. Tetap makan dengan porsi kecil
Siapa bilang orang hamil porsi makan harus doble karena ada baby dalam kandungan? Hmmm.. Salah itu!!! Justru bagi yang mengalami mual muntah, selera makan itu entah kemana perginya.
Meski kosong tapi tetap saja takut untuk makan karena harus muntah lagi. Tetapi jika tidak dipaksa dengan adanya asupan yang masuk, malah akan semakin memperburuk keadaan. Makanya nih, bund.. Tetap makan dengan porsi kecil asal perut ada isinya. Sambil pelan-pelan dicoba dengan beberapa cemilan seperti buah.
3. Menghindari makanan/bahan makanan dengan aroma tajam
Amazingnya menjadi ibu hamil adalah indera penciuman kita menjadi lebih sensitif. Anehnya sih bund yang tadinya saya biasa saja dengan aroma nasi baru matang, sayuran mentah dan bau apa saja tuh ya B aja. Tetapi semua berubah 360 derajad dan bisa memicu mual bahkan sampai muntah.
Ngeselin bund!! Hahaha. Ngeselinnya justru saya betah dengan aroma tubuh suami yang yaaa gitu lah seperti perasan jeruk lemon. Hahaha. Nggak cuma makanan atau sayuran, aroma parfum yang biasa saya pakai juga jadi bikin eneg. Sebisa mungkin dihindari dan semenjak itu aaya jadi berteman dengan aroma minyak kayu putih.
4. Be Happy, ini kehamilan yang kami tunggu
Kunci utamanya ada di point ini, be happy. Menikmati perubahan hormon dalam tubuh. Penyesuaian benda "asing" yang setiap detiknya bertumbuh dan berkembang menjadi calon adek baby yang ditunggu-tunggu.
Menikmati setiap perubahan yang ada hingga perubahan fisik sampai pigmentasi kulit. Bahagia, senang adalah salah satu cara bagi saya untuk menikmati kehamilan ini. Yaaaaaa meski ada nangisnya juga sih. Haha.
Jadi nih bund, selama mengalami mual muntah masih dalam kondisi wajar, dokter maupun bidan memang memilih tidak memberikan resel obat. Kecuali jika sudah mengalami kondisi yang melebihi dari batas muntah yang aman. Dan tentunya kehamilan setiap perempuan itu beda kan ya, jadi jangan disamakan apalagi dibandingkan.
Begitulah cara yang saya lakukan di trimester awal kehamilan dimana mual muntah itu menjadi hal baru yang harus saya alami. Alhamdulillah, masuk di trimester kedua pelan-pelan mual dan muntah itu mereda sehingga hasil pemeriksaan saya alhamdulillah bagus. Doakan sehat dan lancar sampai persalinan nanti ya bund. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Byee ~~~
0 comments
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)