Dear 2020... ~ Aku gak pernah menyangka bahwa tahun cantik ini ternyata tak secantik angkanya. 2020... Dimana aku ingat betul ketika pergantian tahun 2019 lalu, banyak orang mengelu-elukan tahun 2020. 

Yang angkanya bagus lah buat tanggal nikahan. 

Yang nanti banyak tanggal merah lah di setiap bulannya. 

Dan kenyataannya, apa yang banyak tertulis dalam beranda facebook kala itu menjadi sebuah kenyataan. Dimana tahun 2020 adalah tahun yang penuh dengan drama bahkan menjadi sejarah pertama dalam hidupku mengalami sebuah masa yang disebut PANDEMI. 

Mana pernah aku merasakan sebelumnya? Merasa hidupku normal, leluasa kemana-mana, nggak perlu terlalu khawatir untuk berlama-lama di tengah kerumunan orang. Eh... Corona.. Merubah segalanya. Salahin corona? Ya jangan!! 

Bagaimanapun juga, semua terjadi karena kuasa Tuhan. Januari dan Februari terasa begitu cepat, tahu-tahu 2020 sudah tinggal beberapa menit lagi berganti ke 2021. Lalu kemana bulan-bulan lainnya? 

Mereka ada, namun ada sebuah proses dimana saya belajar untuk survive bersama keluarga kecil saya. Berat!! Tahun yang sangat berat!!  Selain pandemi, di tahun ini jugalah aku mengalami gagal CPNS yang kesekian kalinya.  Di tahun ini juga, aku keguguran, bahkan tahun 2020 jugalah aku hamil lagi dan harus menjalani kehamilan selama musim pandemi. 

2020 juga mengubahku dan murid-muridku. Kami terpisah jarak, waktu dan tak bisa sedekat biasanya. Bercanda bersama, berbagi jajanan penuh dengan micin, ngomel di kelas, lalu kita tertawa bersama. Apalah itu pembelajaran daring, toh kenyataannya pendidikan gak bisa hanya sebatas lihat di google dan youtube. Anak-anakku tetap butuh bimbingan bu guru secara langsung. 

Tapi aku bersyukur meski 2020 terasa sangat tidak mudah untuk dilalui, Tuha  tetap memberi keberkahan untukku dan keluargaku. Ya... Meski dengan drama di penghujung tahun, aku siap menutup buku 2020 malam ini juga. Dan bersiap menyambut 2021 dengan penuh suka cita. 

Yang katanya wajib membuat resolusi tahunan, aku lebih nyaman jika hidup itu sak dermo nglampahi. Manut kersane Gusti meski tetap ada tulisan-tulisan kecil dalam memori otak untuk dilakukan di tahun 2021. 

Dear 2020....

Aku, berterimakasih untuk setiap drama yang terjadi dalam hari-hariku. 

Terimakasih, karenamu aku kuat menghadapi hidup yang kata orang saat ini serba susah. 

Terimakasih untuk canda tawa, getir pahit, bahkan air mata yang masih harus aku usap juga saat menulis ini. 

Terimakasih untuk kesetiaan yang diuji. 

Dear 2021....

Aku, punya banyak sekali keinginan yang setiap harinya akan aku tulis. Hei diriku... Terimakasih untuk selalu kuat dan tegar sejauh ini. Diriku... Beriap yuk untuk 2021 dengan pribadi yang lebih baik lagi. Dan semua kembali kepada penyertaanNya.. Kita jalani, nikmati dan syukuri. 

Selamat tahun baru 2021. 

Salam sayang dari buguru 😘