Mendapati hasil USG bahwa rahim dalam kondisi bersih dan tidak ada kantong kehamilan, itu benar-benar membuat saya ambyar lho teman-teman. Let me share bagaimana yang saya rasakan saat itu terlebih ketika keluar dari ruang periksa dokter Anita.
Postingan ini kelanjutan dari share pengalaman saya tentang keguguran bulan April lalu. Bisa kalian baca di sini.
Kesedihan pastilah ada, bingung kenapa ini bisa terjadi, sampai menyalahkan diri sendiri karena nggak jaga kondisi diri sendiri. Bulan April 2020 serasa mendapat obat dari kegagalan CPNS 2019, eh... Malah harus pergi juga.
Saya jadi tersadar bahwasanya kalau nggak rejeki ya akan gampang banget hilangnya. Tapi kalau sudah rejeki, pasti akan datang di waktu yang bagi manusia itu sangat nggak terduga.
Lalu kenapa nggak di kuretase?
Duh, ngebayangin aja ngilu ditambah rasanya kehilangan ya bho. Makanya jangan suka mengejudge seoran wanita yang mengalami keguguran. Kesedihan dan beban mentalnya tuh nggak main-main.
Dokter Anita selaku Sp.Og yang masih saya percaya sampai saat ini memang tidak memberikan perintah untuk kuretase. Karena melalui hasil USG ya penjelasannya rahim saya bagus dan dalam kondisi bersih. Tidak ada sisa bakal calon janin yang tertinggal.
Hanya saja ketika beberapa teman menanyakan terkait peristiwa keguguran yang saya alami itu, ada yang berkomentar seperti ini...
"Ah.. Dokter Anita mesti gitu. Rahim bagus lalalala. Dikasih folat aja ya bu!" *sambil menirukan gaya bicaranya yang khas.
"Bahaya lho nggak kuret. Bisa memicu miom atau bahkan pendarahan!"
"Habis keguguran ya? Lama lho buat bisa isi lagi!"
Bayangin lah, gimana coba disaat kalian sedang berjuang untuk move on dan mendapati omongan begitu. Lagi-lagi saya ambyar dan hanya bisa gimana-gimana ke papa.
Terkadang memang omongan orang tuh suka pedes ya, cint. Seperti mie level 50 dengan cabe setan sekilo.
Lain halnya dengan papa yang selalu meyakinkan bahwa dokter tidak akan sembarangan memberikan diagnosa ke pasien. Dan lebih protektif urusan minum obat, saat itu resep tertulis untuk obat pembersih rahim yang mohon maaf banget saya lupa nama obatnya, juga asam folat 1000mg.
Saat kegalauan dan kebingungan saya yang mengalami flek hampir sebulan pasca keguguran, saya sangat beruntung bahkan banyak bersyukur. Meski circle pertemanan mengecil, tetapi memiliki teman yang care itu juga rejeki banget.
"Jangan diisi dulu rahimnya. Flek biar selesai dulu. Siklus haid biar kembali normal. Istirahatkan rahimmu paling tidak 2-3 bulan!". Pesan itu disampaikan oleh Nurse Endah yang dinas di Jakarta sana.
Tapi dasarnya saya, nggak bisa buat nggak nahan. Wkwkwkwkwk.
Intinya saya disarankan untuk recovery pasca keguguran. Terlebih mempersiapkan diri jika dikasih hamil (lagi). Selain kondisi fisik, psikis juga perlu. Nah, yang saya lakukan selama proses recovery kemarin adalah :
1. Mendekatkan diri kepada Tuhan
I know, semua yang ada di hidup saya adalah pemberian Tuhan. Termasuk amanah untuk hamil dan memiliki anak. Setiap saya berdoa, saya tidak lagi menyalahkan Tuhan karena apa yang terjadi ke saya harus gagal atau bahkan hilang.
Saya belajar nrimo, ikhlas dan berserah bahwa Tuhan pasti akan memberikan di waktu yang tepat. Bahkan saya belajar dari balik arti sebuah kehilangan untuk lebih menyayangi mereka yang ada di sekitar saya.
2. Memperbaiki pola hidup
Sembari menata hati ya buibu, saya juga memperbaiki pola hidup yang menurut saya pribadi masih belum sehat. Mengatur jam tidur dan meminimalisir begadang, rutin mengkonsumsi sayur dan buah, meminimalisir stress, juga olahraga seperti bersepeda, yoga.
3. Menerapkan resep JSR dari Ustad Zaidul Akbar
Emang manjur? Insyaallah majur di saya. Karena setelah stalking instagram ustad Zaidul Akbar, resep untuk detox rahim terbilang mudah.
Berkat Ustad Zaidul Akbar jugalah yang membuat saya sadar bahwa empon-empon memiliki khasiat yang baik juga untuk kesehatan. Disamping itu, selain murah dan mudah di temukan di pasar, kita juga bisa menanam sendiri jenis tanaman obat keluarga di halaman rumah.
Detox rahim yang saya konsumsi juga bisa dikatakan resep mudah dan hemat. Bahannya pun mudah saya dapatkan dan saya percaya juga dengan khasiat dari bahan herbal ini.
1 comments
Wah saya abis keguguran dan mendapatkan haid pertama. Saya baca berulang2 jadi semangat. Makasih mba chela 😍
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)