Kehamilan Ketiga dan Drama Trimester 1

By Chela Ribut Firmawati - November 29, 2020

Kehamilan Ketiga dan Drama Trimester 1 ~ Saya tidak pernah menyangka jika pada akhirnya saya hamil lagi setelah 2 bulan pasca keguguran. Tanggal 12 Mei 2020 saya mengalami mens pertama pasca keguguran. Sebulan sebelumnya saya mengalami flek rutin meski sedikit dan saat mens pertama, saya merasa ada gumpalan darah yang keluar dengan ukuran kecil-kecil. Durasi mens saat itu hampir 10 hari sampai dalam keaadan bersih.





Bulan berikutnya, siklus mens datang di tanggal 8 Juni 2020. Dengan kuantitas darah yang tidak sebanyak di bulan Mei dan durasi mens sampai bersih sekitar 8 hari. Konsultasi dengan bidan desa dan teman yang berprofesi sebagai bidan, dikatakan bahwa kondisi rahim sudah kembali sehat. Hanya saja saya memang harus lebih berhati-hati dan memberi jarak untuk "jangan hamil dulu". 


Saya terbilang yang rutin mencatat dan mengingat tanggal saya mens. Di tanggal 8 Juli saya menunggu si merah datang, bahkan saya merasa tubuh tidak mengalami tanda-tanda si merah akan datang. Mikirnya sih simple ya, mungkin masih menyesuaikan siklus baru terkait hormonal yang mungkin belum stabil. Kondisi saya juga saat itu masih belum yang sepenuhnya menerima dengan keguguran yang saya alami. Ditambah masiiiiiiiiihhh aja ada yang ngomong kalau tanpa kuret akan jauh lebih beresiko. Huhuhu. Takut kan jadinya!


Seminggu berlalu dan si merah belum juga datang. Oke, saya tetap berfikiran bahwa nantilah pasti datang. Dan lagi-lagi tidak ada tanda-tanda mencurigakan bahkan saya sama sekali tidak kepikiran tentang hamil. Sampai pada akhirnya tetangga menawarkan untuk mencoba tespek dengan tespek yang dia simpan saat hamil dulu. Dasarnya saya demen gratisan ya, bun. Ya udah sikat aja!!! hahahahaha. Tetapi, papa masih melarang untuk melakukan tespek. 


"halah,,, paling juga mundur ma tanggalnya!" 


Tetapi saya penasaran donk, bund. Sampai akhirnya diam-diam saat bangun pagi saya coba tespek. Dada bergemuruh, badan gemetar dan nggak ngerti lagi saat itu. Meski masih belum yakin kalau akan menghasilkan garis dua. Sampai saat stik saya masukkan ke dalam gelas kecil berisi urin pagi itu, dan saya letakkan begitu saja di meja. Selang 1 menit saya melihat ada 2 garis merah di tespek itu. 


Kaget. Itu yang saya rasakan saat itu. "Kok bisa?" , "Kok garis 2?", "Ini beneran?!!!???". Tetapi saya masih menyimpan itu dari papa, dan tespek saya letakkan saja di meja. Lagi-lagi papa masih nggak ngeh meski sempat bertanya "kok ada tespek udah dipakai, ma?" hahaha. 


Demi meyakinkan diri saya sendiri, saya menunggu waktu satu minggu lagi untuk melakukan tespek ulang. Sama dengan perasaan seminggu sebelumnya, saya deg-deg an banget, bund. huhuhuhu.. Kali aja kan ya garis 1 aja gitu. Tetapi yang nampak dari hasil tespek adalah, 2 garis merah dan JELAS. Wuaaahhh!!!! Hamil!!!!!!!!!!!!!




Kehebohan itu bikin papa kaget, dan antara masih sadar nggak sadar pagi itu saya bilang ke papa kalau garis 2. Tetapi, papa masih yang cool gitu bund. KZL lah pasti dan bilang "Tiga atau 4 hari lagi kita coba ke dokter Anita. Kita lihat ada kantong kehamilan atau enggak!". Hiyaa!!!


Yang jelas saya merasa bahagia dengan kehamilan ini. Alhamdulillah, saya sehat, saya bisa hamil lagi pasca keguguran. Dan lebih bersyukurnya adalah Allah menggantinya di waktu yang nggak nunggu lama. Benar-benar rejeki yang tidak kami duga. Alhamdulillah. 


Hamil dan Drama Trimester 1


Akhirnya saya bertemu dengan dokter Anita (lagi) bahkan rekam medis dua bulan sebelumnya beliau masih menyimpan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kantong kehamilan dan dijelaskan bahwa "kali ini ibu beneran hamil!!!" uuuuuu, jangan ditanya ya gimana bahagianya saya di ruang periksa. xixixixi. 


Dan, perjalanan kehamilan yang saat itu sudah berusia 6 minggu 5 hari semakin terasa. Awal kehamilan saya tidak merasakan ada hal aneh yang saya alami. Selain berkurangnya nafsu makan dan rasa pusing yang saya mikirnya karena masuk angin. 


Namun, setiap hari terlebih pagi saya selalu mengalami muntah rutin yang hal seperti itu tidak saya alami saat hamil Intan dulu. Bahkan, selera makan dari masakan sendiri tidak ada, kalaupun saya makan selang 5 menit pasti akan keluar lagi sampai perut terasa kosong. Mual iya, muntah apalagi, pusing iya banget. Menyiksa dan selalu ada nangis setiap selesai muntah. 


Bahkan papa dan Intan seperti nggak saya perhatikan dalam urusan makan selain hanya ada nasi di mejikom. wkwkwk. Saya benar-benar merasakan sensasi yang berbeda dimana selama 3 bulan yang saya mau hanya makan pisang. Bahkan melihat nasi saja langsung muntah. 


Ya, saya percaya bahwa setiap kehamilan pasti ada aja dramanya. Meski setiap kali saya beli makan di angkringan langganan mengatakan bahwa bayi dalam kandungan saya ini manja. Idih.. belum-belum udah di judge ya! haha. Sebisa mungkin saya menuruti apa mau saya, asal perut ada isinya. Saya masih ada tenaga, dan tidak terlalu lemas mengingat kondisi seperti itu justru mengganggu aktifitas harian baik di rumah maupun sekolah. 


Teman-teman doakan saya bisa melewati kehamilan ini dengan sehat, lancar, dan selalu diberikan keselamatan ya. Saat ini usia kehamilan sudah masuk trimester 2. Alhamdulillah, drama mual muntah sudah terlewati. Akan tetapi masih belum seleluasa sebelumnya dan makan harus saya hati-hati. Next postingan saya akan bahas bagaimana menyiasati mual muntah yang saya alami. 


Byee...

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. sehat-sehat yaaa, mbak. Semoga aku segera ketularan, Aamiin.
    Udah pengen anak kedua. Hehe.

    ReplyDelete
  2. MasyaAllah, Allah memang Maha Tahu segalanya ya Mbak, diberi rejeki dalam waktu dekat gitu.
    sehat dan lancar ya Mbak kehamilannya :)

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)