Warung Kang Bejo, Ampiran Wajib di Semarang

By Chela Ribut Firmawati - September 12, 2020

Bagi keluarga kami, Wisata Semarang memang menjadi salah satu tujuan ketika penat dengan kesibukan di rumah. Bahkan kalau ke Semarang, meski sudah mengunjungi beberapa wisata keluarga yang lagi hits, tapi masih kurang pas kalau belum mapir ke tenda kaki lima yang satu ini. Dulunya memang tenda kaki lima di daerah Pedurungan, Semarang Timur. Tetapi sekarang sudah berubah menjadi warung kecil dengan konsep yang sama yaitu nuansa warung kecil berwarna hijau. 





Saya mengenalnya dengan sebutan Ayam Goreng Kang Bejo. Ayam goreng  yang saya kenal dari sekitar tahun 1999 dan menjadi ampiran wajib sebelum pulang ke Purwodadi. Dari hasil kekepoan saya nih sama Kang Bejonya langsung, tenda hijau kaki lima itu memang dia mulai sekitar tahun 1996 an gitu sih. Dan konsep ayam goreng garing dan sambel tomat yang masih fresh dari ulegan ini cita rasanya masih sama sampai sekarang. 


Warung Kang Bejo ini beradai di Jl. Majapahit Penggaron,  Semarang. Kalau ancer-ancernya sih berada di seberang MAN Pedurungan. Nah sayangnya agak nyempil dan banyak sekali truk-truk besar yang parkir dan ikut menikmati menu di Warung Kang Bejo. Pilihan menu nggak cuma ayam sih, ada bebek, lele, dara, dan semua menu olahan ini digoreng. 



Seporsi ayam goreng di Warung Kang Bejo ini dibandrol denga harga 18.000 saja untuk ayamnya. Ayam yang digunakan adalah ayam jawa bukan ayam potong, jadi rasa dagingnya juga enak dan nggak klenyet-klenyet *apasih seperti ayam potong. Nah, kalau membahas rasanya... Jangan ditanya deh... Bumbu ungkepnya merasa sampai ke tulang-tulang dan digorengnya garing sehingga matangnya merata. 


Nah, penyajiannya pun dengan menggunakan lemper atau cobek dari tanah liat. Sepotong ayam goreng bagian dada, lalapan timun dan kemangi plus sambel tomat ini hasil uleg sendiri oleh tangan kang bejo. Jadi setiap kali sambel dalam cobek besar habis, Kang Bejo lah yang  menguleg sambel tersebut. Kok tidak istrinya atau pegawainya? Entahlah, tetapi ada mitos yang mengatakan kalau nguleg sambel dengan tangan yang berbeda katanya juga bisa mengubah rasa. Entah cemplang atau gimana gitu, padahal bumbunya sama 😂🤣. 


Bisa dilihat sendiri kan, lemper atau cobek segitu besar dengan sambal tomat yang pedasnya aduhai!!!! 


Kesibukan Kang Bejo dibantu dengan istri dan pegawainya. Kalau kayak gini jangan ditanya deh sibuknya seperti apa. Sampai-sampai kita harus antre dulu jika kursi di dalam warung ini penuh. Istilahnya waiting list gitu sambil pesanan disiapkan 😂. Kalau lagi beruntung sig bisa cepet ya nunggunya. Coba kalau lagi apes dikit, sejam sih pernah nunggu demi bisa menikmati ayam gorengnya Kang Bejo. 


Konsepnya seperti warung makan biasa. Sayangnya itu banyak sekali tisu bekas yang dibuang sembarangan, jadi kesannya agak kotor. Tapi tenang, pegawai Kang Bejo sigap kok untuk membersihkan setelah pengunjung beranjak dari kursi mereka. 



Karena sangat sederhana sekali, jadi kita harus sabar dengan suasana agak gerah ya. Maklum tidak ada ac nya. Hanyak kipas angin dan itupun hanya tersedia di tengah atau pojokan kalau tidak salah. BTW koleksi foto di Warung Kang Bejo ini saya ambil di bulan Maret 2019. Udah lama banget ya. Hahaha. 



Ada fotonya Kang Bejo? Oh ada!!! Orangnya ramah banget kok. Jadi  pas sengaja aku tanya-tanya tentang kapan warung ini berdiri ,beliau dengan sigap menjawab setiap pertanyaa yang saya tanyakan. Xixixixi. Murah, enak dan nagehi. Makanya bisa dibilang Warung Kang Bejo ini menjadi salah satu wisata kuliner di Semarang yang menjadi ampiran terfavorit.


Jadi gimana, mau mencoba untuk mampir di Warung Kang Bejo? Semoga informasi ini bermanfaat ya. Mungkin ada perbedaan harga untuk setiap porsinya. Terlebih dalam kondisi covid ini. Semoga di Warung Kang Bejo juga menerapkan protokol kesehatan ya. 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)