Begitu
juga ketika bapak mengajari saya untuk berani berkenalan dengan stir mobil di
tahun 2013 lalu. Dengan pelan dan hati-hati bapak menjelaskan kaki yang harus
saya gunakan untuk menginjak gas, rem dan kopling. Maklum, mobil kijang
kesayangan bapak masih manual. Sementara saya sudah menjajal mobil matic mbak
dan rasanya lebih enak kalau pakai mobil matic. Hahaha.
Alasan
sederhana bapak mengajari saya menyetir mobil adalah supaya mobil tidak banyak
nganggur di garansi. Tetapi karena satu hal yang pernah saya alami ketika
belajar, ada trauma yang sampai saat ini masih sedikit membayangi diri saya.
Sehingga keberanian untuk injak gas dan kopling agak terhambat. Padahal papa
sudah siap sedia mengajari, tetapi saya yang masih ogah-ogahan.
“Antar
jemput Intan juga kamu nggak perlu repot kan kalau pakai mobil. Apalagi kalau
adeknya Intan sudah lahir dan harus kamu bawa ke rumah ibu pengasuh. Sana
belajar nyetir lagi!”
Kiranya begitu beberapa masukan dari teman yang sering saya terima. Mereka memotivasi untuk bisa menyetir lagi dan menghilangkan trauma. Bahkan saat ini kursus stir mobil di Purwodadi sudah seperti jamur di musim penghujan. Banyak sekali dan tinggal milih di lembaga keterampilan mana kita akan belajar stir. Juga dari beberapa LPK tersebut sudah menawarkan kursus stir plus mendapatkan SIM A. huhuhu.. menggiurkan sekali, bukan?
Ngomongin
belajar menyetir, saya masih nyaman jika diajar oleh orang terdekat seperti
bapak. Tetapi saat ini kondisi bapak sudah tidak memungkinkan untuk mengajari
saya, jadi mau tidak mau saya menunggu kesediaan suami untuk mengajari saya.
Bukannya justru grogi? Entahlah, untuk mecoba hal baru dan lebih beresiko, saya
masih nyaman dengan orang terdekat. Ditambah bapak memberikan beberapa tips
yang masih saya ingat ketika mengajari saya menyetir mobil.
Kenali fungsi terlebih dahulu
Mengenali
fungsi dari peralatan yang ada di kemudi sangatlah penting. Dimana posisi
tangan kita ketika menyetir, klakson, lampu sein kanan kiri, pedal gas, rem dan
kopling. Juga aneka macam tombol lainnya yang harus kita ketahui kapan
menggunakannya yang tepat serta fungsinya.
Termasuk
juga tuas transmisi atau saya lebih familiar dengan perseneling dimana gigi
1,2,3,4 dan Mundur harus bisa kita arahkan dengan benar. Ditambah tuas hand rem
yang digunakan saat mobil berhenti. Semua harus kita kuasai fungsinya dengan
baik sehingga bisa meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan.
Atur posisi duduk
Terkesan
sepele tetapi bapak selalu mengingatkan di awal bahwa posisi duduk sangat
penting dan harus nyaman ketika mengemudi. Jangan sampai posisi kita lebih
rendah dari dashboard atau kaki terlalu sulit untuk menjangkau pedal gas.
Sesuaikan dulu posisi duduk sebelum kita menyalakan mesin mobil.
Tenang, focus dan Jangan Panik
Saat
mesin sudah menyala, tentu ketika belajar pertama kali akan merasa grogi campur
excited. Disitulah sebagai pengemudi diusahakan untuk tetap tenang dan focus.
Karena bisa mempengaruhi kekuatan kaki kita saat menginjak pedal gas. Terlalu
antusias, tanpa saya sadari pernah menggeber gas dengan kekuatan lumayan tinggi
dan untungnya mobil masih dalam posisi netral. Fokus, tenang dan jangan panik.
Mengemudi perlahan
Karakteristik
mobil kijang milik bapak ini bisa dikatakan gas nya agak berani, jadi untuk
menginjak pedal gas saya tidak menggunakan banyak tenaga. Cukup injak sedikit
saja, mobil sudah melaju dan harus memastikan untuk perlahan-lahan terlebih
dahulu.
Selain
itu dengan mengemudi secara perlahan, saya bisa beradaptasi dengan kondisi
sekitar ketika sudah diajak untuk beralih ke jalan raya. Paham lah ya bagaimana
kondisi lalu lintas saat ini, pasti sangat padat dan ramai.
Jika
sudah menguasai beberapa tips di atas, perlu diperhatikan juga bahawa kita
harus bisa menyesuaikan jenis mobil yang kita gunakan. Sebenarnya untuk ukuran
pemula dan tahapan belajar, mobil kijang LGX bapak ini bisa dibilang kebesaran.
Hahahaha. Umumnya yang sering dipakai di lembaga kursus menyetir justru mobil
jenis Avana maupun Xenia.
Beragam
kemudahan ditawarkan di Auto200 seperti
harga yang bervariasi. Bahkan ada kemudahan pesan online di Autoo2000 Digiroom.
Mulai dari kemudahan mendapat simulasi cicilan, pesan online ekspres dan bahkan
konfirmasi hanya dalam waktu satu jam!
Nah,
tips belajar menyetir untuk pemula ini mau tidak mau harus saya praktekkan
lagi. Doakan saya bisa menyetir lagi ya temans, karena PR setelah bisa menyetir
adalah membuat SIM A dan harus melewati tahapan tes. Hahaha.
11 comments
Pengen banget bisa nyetir mobil palagi mobil alphard.ayahnya pasti sabar banget ya mbak ngajarin nyetir mobilnya. Kalau saya mah nyetir belajar dari adek sepupu karena ayah suka kesel sendiri kalau ngajarin saya. Hehe
ReplyDeleteAku kapokkkk wes rawani2 neh ajar nyetir mbak�� pilih dianter atau ngangkot. Nih tangguh mbak chella dan tipsnya Jane membuatku njuk pingin lagi megang setiran
ReplyDeleteAku udah bisa nyetir, bahkan punya SIM A sejak tahun 97, tapi nganggur aja sampai sekarang hehehee... Pernah tabrakan sama truk sampe peyok mobil bapakku, makanya sampai sekarang traumanya belum hilang. Tiap kali mulai mau nyetir, telapak tanganku pasti langsung teles kebes. :))
ReplyDeleteMenghilangkan trauma itu juga yg menjadi kendalaku saat ini hingga belum melanjutkan belajar nyetir lagi meski banyaaaak masukan kanan-kiri utk meneruskan tahapan 'nglanyahke' nyetir. Hehe.. Semoga bisa segera hilang trauma kita.. Aamiin..
ReplyDeletedulu aku belajar nyetir sama supirnya bapak Alhamdhulilah sejak SMA udah bisa nyetir eh tp udah 2th ni ga pegang setir kadang kangen juga pengen nyetir lagi
ReplyDeleteAku sudah nyerah hahaha. Dulu pernah bisa nyetir pas sma kuliah tapi stop sejak nabrak tong sampah rumah sampai tugel hiks
ReplyDeleteAku pernah juga latihan nyetir, trus karena terlalu tegang efeknya ke kakiku. Abis biaya ampe banyak untuk menyembuhkan lutut waktu itu. Jadi trauma kalo mau belajar lagi. Meski ibu mertuaku bilang serumah harus bisa nyetir semua, hihii
ReplyDeleteCita-citaku tuh Chel pengen bisa nyetir mobil, pernah kursus juga tapi aku tuh penakut banget huhu jadi kudu melawan rasa takut ini..beraat...
ReplyDeleteKecelakaan memang bikin trauma ya mba, aku dulu sempat trauma juga naik kendaraan. Kaki sampai gemetar saat naik tapi karena terpaksa dan terbiasa akhirnya trauma itu hilang dengan sendirinya
ReplyDeleteAku sudah sempet belajar lewat LPK tapi malah mandeg sampai sekarang padahal sudah pengen juga bisa nyetir sendiri biar kalau ada hal-hal darurat bisa wuzz sendiri
ReplyDeleteBaca tentang cara belajar mobil disini, jadi teringat dulu, perlu tekat baja dan keberanian tingkat tinggi.
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)