Sayur Becek, Ikon Kuliner Kabupaten Grobogan

By Chela Ribut Firmawati - August 11, 2020

Sayur Becek, Ikon Kuliner Kabupaten Grobogan~  Kurang lebih empat bulan tidak menghadiri hajatan baik orang menikah ataupun sunatan. Rasanya ada sesuatu yang saya rindukan terutama soal makanan khas yang biasanya tersaji di meja catering atau diracik ibu-ibu di balik layar perdapuran. 

Menu yang menjadi andalah masyarakat sekitar Kabupaten Grobogan ini, dirasa tidak pernah absen di acara hajatan. Bahkan bisa menjadi semacam ikon kuliner yang keberadaannya hanya bisa dijumpai di momen tertentu. 

Namanya adalah sayur becek. Jika menelisik desas-desus yang beredar di masyarakat. Dinamakan sayur becek karena penyajiannya dengan kuah melimpah selayaknya air genangan hujan yang identik dengan kata becek. Makanya, sayur dengan santan yang tidak begitu kental serta citarasa kuah yang pedas, asin, asam dan gurih ini dinamakan Sayur Becek hingga saat ini. 

Memang perkembangan zaman saat ini memudahkan kita untuk menemukan sayur becek di luar acara hahatan. Sudah banyak beberapa warung makan yang menyajikan menu sayur becek lengkap dengan iga kerbau serta kuah asam dari daun kedondong. 

Penyajian makanan tradisional ini yang membuat spesial adalah keberadaan thokolan dan oseng cabai hijau sebagai toping. *halah. Kurang lengkap rasanya jika tidak ada sensasi krenyes dari thokolan dan semacam ceplusan cabai hijau yang sudah ditumis lebih dahulu. 

By:grobogannews


Nah yang menjadikan sayur becek di orang hajatan dengan buatan sendiri atau beli adalah di kuah yang menurut saya tidak terlalu kental sehingga tidak terasa berat di mulut. Serta penyajian potongan daging kec yang sudah dibacem dan irisan tipis tahu asin juga memberikan sensasi rasa tersendiri. Susah dijelaskan dengan kata-kata. 🤤🤤🤤🤤

Coba deh simak ulasannya di video ini

Ternyata Sayur Becek juga sudah beberapa kali di liput di media nasional. Dan saya sih yakin banget kalau Sayur Becek khas Kabupaten Grobogan juga menjadi salah satu Kuliner Indonesia selain kuliner khas yang sudah ada yaitu sweeke. 


Nah, mengapa saya jauh lebih menyukai sayur becek di tempat orang hajatan daripada masakan sendiri? Hahaha... Alasannya : 


1. Penyajian yang sangat meluber kuahnya dengan porsi nasi sedikit sehingga membuat sayur becek makin terasa beceknya. *halah


2. Tumisan lombok hijau yang membuat cita rasa semakin pedas dan gurih. Pernah menumis sendiri dan rasanya cemplang. Jadi kapok deh. Hahaha. 

3. Santan yang encer sehingga kuah sayur becek masih terkesan bening dan tidak berat. Sehingga meminimalisir rasa eneh karena biasanya lemak dari iga kerbau terasa sangat lekat di mulut. 

Sayur becek khas Grobogan ini juga resepnya sudah turun temurun. Besar harapan saya jika kedepan meski perkembangan dunia kuliner juga pesat, menu sayur becek yang sudah digaungkan juga oleh ibu bupati di acara Karnaval SCTV lalu tidak punah. Karena akan ada sesuatu yang hilang jika di hajatan tidak ada menu sayur becek. Xixixi. 

Kalau teman-teman kebetulan sedang main di Grobogan, bisa cobain menu khas daerah saya ini ya. 

  • Share:

You Might Also Like

10 comments

  1. Ampuuun langsung pengeeeen mba :D. Liat kuahnya yang encer, trus pake ceplusan cabe rawit, dan kebayang rasa asam segar dari kuah, lgs laper :D.

    Kalo aku udah bisa mudik ke solo, mau mampir ah ke grobokan nyobain sayur becek ini :D

    ReplyDelete
  2. kalau di cirebon ada sayur yang kuahnay encer dan banyak juga sedang isinya sedikit disebut sayur bodo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Tira, justru saya belum pernah dengar sayur bodo lho

      Delete
  3. Hi Mbak Chela, kunjungan perdana. Wah, saya belum pernah kondangan ke Grobogan. jadi belum tau sayur becek. Ada kakak ipar saya di purwodadi, tapi saya juga belum pernah ke sana hehehe

    ReplyDelete
  4. Chel, kalo dari fotonya bening gini, sekilas kayak sop iga aja ya. Santannya itu malu-malu, antara ada dan tiada.. :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mbak... Kalau di foto ini memang sajian kuah dgn santan yg malu2. Tapi kalau buatan sendiri memang santannya agak banyakan tp ga sekental sayur rawon gitu deh. Khasnya memang masih bening tp ttp berasa santan gtu sih mba

      Delete
  5. Baru tau alasan dinamakan becek karena kuah yg banyak tadi
    Belum pernah mampir ke Grobogan mbak. Semoga suatu saat bisa merasakan sayur ini ya

    ReplyDelete
  6. Itu kayak tetelan daging sama tulang ya mba? Yang bikin kuahnya kental banget itu karena dicampur tepung maizena atau campuran kaldu yang banyak lemak dari dagingnya? Habis makan ini nggak khawatir kolesterol kan ya? Aku penasaran apalagi ada tumisnya itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bagian paling enak memang tetelN daging dan tulangnya cha... Aman asal ga banyak2 sih chaaa.. Wkwkwk

      Delete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)