Sebuah Refleksi

By Chela Ribut Firmawati - June 08, 2020

Sebuah Refleksi : Salah Jika Saya Tetap Menjalankan Tanggung Jawab Seorang Guru? Ada hal yang hari ini benar-benar membuat saya marah terhadap salah seorang murid. Semua berawal dari laporan salah satu orang yang mana kebetulan saya juga mendengarkan sendiri. Ditambah si anak memang bisa dikatakan paling MASA BODOH dengan berbagai tugas yang saya berikan selama diberlakukan #SchoolFromHome

Saya dihadiahi sebuah umpatan karena si anak tidak berkenan mengerjakan tugas.
 
Bagi saya bukan satu masalah besar jika materi yang saya sampaikan lewat whatsapp grup atau tugas tidak dikerjakan sama sekali. Namun, adalah menjadi tanggung jawab saya sebagai seorang guru dengan tugas mengajar, membimbing, menilai, mengevaluasi. Termasuk berperan seolah deptcollector untuk mengejar anak-anak segera menyelesaikan tugasnya. 

Karena sekolah dari rumah bukan LIBUR yang biasa didapatkan setelah penerimaan rapor. Pengalihan pembelajaran yang tadinya tatap muka menjadi pembelajaran online dilakukan karena covid-19. Siapa pula yang mau menjalani proses mengajar seperti ini? 

Proses penyampaian materi juga kurang maksimal...

Banyak yang tidak mengerjakan tugas...

Yang sekedar baca grup juga ada....

Lalu datang meminta diberikan soal yang sudah dua bulan berlalu setelah ada gertakan berkali-kali namun akhirnya tetap tidak mengerjakan....

Sementara, saya sebisa mungkin mengikuti himbauan bapak gubernur Jawa Tengah untuk tidak terlalu membebani siswa. Mau tidak mau saya juga dipaksa keadaan untuk melek teknologi. Saya mencoba melakukan itu semua karena saya sadar, ini adalah tanggung jawab saya. 


Sukses tidaknya sekolah dari rumah juga ditentukan oleh sejauh mana peran orang tua dalam mendampingi dan memfasilitasi anak. Saya haturkan terimakasih sekali kepada para orang tua yang sudah dengan bersabar menemani anak selama 3 bulan ini. Sesekali saya menerima whatsapp dari orang tua yang ingin tahu sejauh mana perkembangan anaknya apalagi di tengah kesulitan saat ini. 

Jika kalian mengeluhkan sibuk dan bingung. SAMA SAYA JUGA. Saya juga sibuk besok makan apa dan dapat uang dari mana. Sibuk mencari solusi untuk tetap bertahan di kondisi yang kita dianjurkan di rumah. Pemasukan otomatis berkurang, kebutuhan hidup harus terus dicukupi. Mengemis bantuan? mohon maaf, jauh lebih banyak yang pantas mendapatkan. Jadi, sebenarnya yang dirasakan orang tua juga saya paham.

Tapi, apakah berat membersamai anak barang waktu satu atau dua jam untuk mengikuti sekolah online? Tidak, bukan!

Lalu, dihadiahi umpatan oleh salah seorang murid karena merasa saya terlalu memberatkan dengan tugas-tugas yang ada. Ingat pepatah "Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit" ? Ya, kiranya seperti itu jika kita menunda tugas yang hanya sedikit tiap harinya sampai dalam jangka waktu 3 bulan. 

Jika peringatan tidak pernah diindahkan sehingga muncul kalimat "bu guru harus memberi nilai dari mana? kalau semua kolom kosong dan tidak naik kelas, salahin bu gurunya lagi?". Bisa memang saya mengarang nilai, tapi entah mengapa saya tidak tega membohongi orang tua dengan barisan angka yang semu. 

Ya... kalau dibilang saya cari susah silakan. Akan tetapi, pertanggungjawaban di akherat itu yang jauh lebih berat. 

Sampai menulis ini saya masih terus berfikir, salah saya apa, salah saya dimana. Meski saya terbilang orang yang cuek jika ada murid yang tidak menyukai. Gampang saja sebenarnya, murid yang bermasalah akan membenci saya. Tapi saya juga mendapatkan siraman air hujan di tengah Gurun Sahara dari salah seorang murid saya. 

"Aku lebih suka bu Chela yang seperti itu dan perhatian. Sering ngasih pesen-pesen ke muridnya. Bagiku bu Chela THE BEST". 

Ahh,, anak-anak ya. Terlalu lugu tetapi memang harus diluruskan jika terlihat dia sedang berbelok. Mematahkan alasan si bocah kalau saya dibenci satu kelas. hahahaha. BODOAMAT orang makan juga nggak minta elu!. 

Tentunya menjadi sebuah pembelajaran bagi saya, Apakah salah jika saya tetap menjalankan tanggung jawab seorang guru?
Dan apakah pantas saya mendapatkan umpatan kasar dari murid?

Entahlah.... saya merasa sikap baik saya terhadap si anak itu sia-sia


  • Share:

You Might Also Like

1 comments

  1. Sepertinya sesuatu kadang memang butuh waktu ekstra untuk 'berbuah' ya Bu Chela. Kalau tidak ke yang menerima, ya ke yang memberi. :) Salam.

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)