Berproses Untuk Mencintai Diri Sendiri

By Chela Ribut Firmawati - June 22, 2020

Sahabats, 

Saya cukup kesulitan untuk membahas tentang self love. Karena saya sedang berjuang untuk mencintai diri saya. Belakangan memang sering sekali saya membaca di instagram mengenai seruan self love. Sederhananya adalah mencintai diri sendiri. Yang mana bagi sebagian orang hal tersebut adalah satu keegoisan. 



Memang benar bahwasanya kita perlu untuk mencintai diri sendiri karena sering kali kita abai. Apalagi seperti yang saya alami sendiri. Orang berzodiak Libra itu memang dikenal sebagai orang yang care, bisa jadi jauh lebih mengutamakan kebahagiaan orang lain ketimbang diri sendiri. 


Itulah yang saya alami... 

Diperjalanan hidup saya selama 30 tahun ini, rasanya untuk mendengarkan diri sendiri itu hampir jarang terjadi. Yang ada saya ingin terus membahagiakan orang terdekat saya. Entah orang tua, suami bahkan anak juga anak-anak di sekolah. Sekaligus saya abai dengan diri saya yang sebenanrnya juga butuh "diperhatikan"  Oleh diri saya sendiri. 


Lantas saya tersadar, jika saya ingin membangun sebuah keluarga yang bahagia saya sendiri harus bahagia lebih dulu. Jika saya ingin membersamain anak saya tumbuh sebagai anak yang ceria, ibunya harus bahagia dulu. Begitu juga di sekolah, saya tidak bisa terus senewen dengan anak-anak karena mereka juga butuh sosok guru yang bahagia dan mengasihi. 


... Dan saya mulai mencoba untuk mencintai diri saya.... 


Pertama, saya menerima diri saya terlebih kekurangan yang dimiliki. Tempramen yang sangat berlebihan, hati yang mudah rapuh, emosi yang gampang meledak-ledak, bahkan saya sudah di cap anak durhaka oleh orang terdekat saya. Begitupun istri yang jauh dari kata sholeha.. 

Saya menyadari bahwa saya masih banyak kekurangan dalam diri saya. Itulah mengapa saya butuh support system untuk menjadi lebih baik lagi. Beruntung sekali saya memiliki suami yang sabarnya nggak ketulungan, teman-teman kerja yang begitu  care, dan support system terpenting saya justru dari sosok Intan. Kepolosan dan cinta yang benar-benar tulus dari dialah yang sebenarnya menguatkan saya dan menyadarkan untuk bisa mawas diri. 

Aaah.. Terimakasih ya Allah... 

Kedua, Saya sering gagal dan menyalahkan diri sendiri. Tetapi saya tidak ingin terus menyalahkan diri saya. Dimana hidup adalah berproses, dan itu benar. Pencapaian hidup, insekyur kalau membahas hal itu. Usia 30 tahun, karier masih begini-begini saja, tes CPNS gagal berkali-kali, hidup juga masih menyusahkan orang tua. 

Saya merasa gagal membahagiakan orang tua, saya merasa useless dimana saya belum mencapai hal-hal yang menjadi impian saya juga orang tua. Itulah mengapa saya sering menyalahkan diri sendiri. Dan semakin saya menyalahkan diri sendiri, semakin ingin berontak, marah kepada Tuhan, mengalahkan suami atas kegagalan yang saya alami. 




Hidup kenapa tidak adil bagi saya? 

Lalu saya berproses  untuk memaafkan diri sendiri. Memaafkan diri karena sudah berjuang tetapi masih gagal, menerima semua kegagalan yang saya alami. Pelan-pelan saya kembali bisa menjalani hari dengan optimis. Bahwasanya hari ini saya gagal, dan gagal lagi. Tetapi saya lebih gagal jika tidak mencobanya. Karena dari kegagalan itulah saya belajar lagi dan lagi. 


Part terpenting adalah saya sering mengucapkan dalam diri saya terimakasih tak terkira karena diri jni tak kenal lelah untuk berjuang. 


Ketiga, Saya punya kelebihan, kenapa harus insecure? Ya, saya yakin Tuhan menciptakan manusia pasti disertai dengan kelebihan diri. Merasa insecure pasti ada apalagi jika bertemu orang dengan status sosial yang lebih tinggi. Tetapi jika insecure terus menerus saya justru lupa untuk bersyukur. 

Karena saya merasa memiliki kelebihan untuk menuangkan hal dalam tulisan yang mana bagi sebagian circle saya di dunia nyata tidak bisa seperti saya. Atau sebaliknya, saya yang masih grepe-grepe dalam urusan masak sementara teman  saya sudah berani menerima orderan aneka macam cake, roti bahkan masakan lainnya. Setiap manusia pasti dibekali kelebihan dan kembali lagi kita mau mengasahnya atau sekedar meratapi nasib karena merasa insecure. 


Saya memilih untuk mengasahnya... Karena bagi saya menulis salah satu healing dan membuat saya tetap waras. 


Keempat, do what you love. Yes!! Lakukan apa yang kamu suka. Menulis, eksplorasi make up, filming dan editing video. Ya, hal-hal sepele yang saya sukai dan saya lakukan mampu memberikan kebahagiaan bagi diri saya. Atau berlama-lama di salon sesekali waktu. Bukan egois tapi memberikan kesempatan untuk me time. Suka, bahagia dan mood bagus sepanjang waktu. 


Kelima, Tidak ragu untuk mengungkapkan. Menyimpan uneg-uneg sepanjang masa itu apakah nyaman? Sungguh sangat tidak nyaman. Saya pernah merasa ada hal yang tidak beres dengan diri saya. Entah inner child yang belum selesai, entah dendam yang saya bawa dari kecil atau pemikiran jelek saya sendiri. Dimana itu semua berakibat di keluarga kecil saya yang kurang harmonis dan damai. 

Konflik, konflik dan konflik yang saya hadapi hampir setiap hari. Terutama di tahun ke 2  sampai 4 pernikahan. Hingga akhirnya saya mencoba untuk mengutarakan isi hati baik ke suami ataupun orang tua. Dengan konsekuensi siap dimarahin bahkan dimaki-maki. 

Karena tujuan saya adalah saya ingin melepaskan beban yang ada dan bikin nyesek. Meski cap anak durhaka lagi dan lagi saya terima. Hanya saja saya masih harus belajar untuk berkomunikasi yang baik supaya apa yang saya katakan tidak menyakiti orang lain. 

Speak up dan jujur dengan diri sendiri. 


Perjalanan hidup memang membawa kita ke tahapan dimana level ujiannya bertambah. Memang benar bahwa namanya hidup adalah belajar sepanjang hayat. Itulah mengapa mencintai diri sendiri itu sangat penting. Ditambah lagi untuk tidak mengeluh, karena kalau kebanyakan mengeluh kita akan merasa rugi sendiri. Jadi, bukan hal tabu jika kita tetap memperhatikan diri sendiri. Karena perempuan harus bahagia. 



  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)