Disclaimer : Tulisan ini sudah saya share di blog www.intaniakirana.com, tetapi karena tidak memperpanjang domain jadilah kembali ke domain gratis. Akhirnya saya dan papa sepakat untuk menambahkan label "Intania" di blog ini.
Dua Hari Belajar Naik Sepeda ~ Berawal dari permintaan Intan di suatu sore. Ketika papa belum pulang les dan mama harus beberes rumah sepulang dari sekolah. Intan mau belajar naik sepeda dengan melepas dua roda kecil ya g selama ini membantu keseimbangan dia.
Rencana awal dulu ingin membelikan balance bike untuk Intan. Hanya karena dana yang belum sepenuhnya kami niatkan, akhirnya kami membeli sepeda kecil dan itupun sepeda second. Hahaha. Intinya supaya dia senang dan dipakai untuk bermain.
Seiring bertambahnya usia, dia masih takut ketika salah satu roda kecil saya lepas. Akhirnya dipasang lagi sampai permintaan dia di suatu sore itu. Tepatnya mama lupa, tetapi yang mama ingat dia berkata begini :
"Ma... Loda sepeda boleh diklepas ya. Aku mau belajal naik sepeda!"
Oh WOW sekali rasanya buibu. Setelah sekian lama dia dirayu untuk dilepas roda kecilnya dan menolak keras. Akhirnya dia mengajukan sendiri untuk dilepas. Satu roda sebelah kanan bisa saya uprek sendiri, tetapi saya gagal di roda yang satunya. Menunggu papa pulang akan membuang waktu cukup lama. Akhirnya mama memutuskan untuk datang ke bengkel sepeda Mbah Darno. Langganan mama dari kecil, dan meminta tolong untuk melepaskan roda kecil serta pasang standar sepeda.
Rejeki tidak kemana, Mbah Darno memberikan gratis untuk jasa melepas roda sepeda Intan. Alhamdulillah... Sepeda siap dia gunakan untuk belajar.
Spaneng saat belajar naik sepeda.
Kiranya seperti inilah wajah dia selama dua hari saat belajar naik sepeda. Saya melihat kemauan keras dia untuk bisa naik sepeda roda dua. Metode yang saya gunakan sih seperti orang tua pada umumnya. Hanya saja saya meminimalisir untuk memegang sisi belakang sepeda. Cukup dengan dia belajar keseimbangan dan mengayuh satu dua kayuhan.
Cara itu cukup berhasil dan dia bisa belajar mencerna bagaimana seharusnya dia bertindak. Jatuh? Sering dan saya hanya mengatakan "iya jatuh itu sakit tapi nanti akan sembuh". Nangis? Alhamdulillah tidak.
Berbeda ketika papa ataupun mbah koko yang menemani latihan sepeda di hari kedua. Sepeda dipegang terus bagian belakang yang ada Intan oleng dan mbah ngos-ngosan. Hahahaha. Sayangnya mama kehilangan momen buat fotoin Intan belajar sepeda sama mbah atau papa.huhuhuhu.
Tips buat mama atau papa yang mau mendampingi anak saat belajar sepeda ala mama Intan adalah :
- Beri kesempatan anak untuk mempersiapkan dirinya dalam belajar hal baru. Jangan dipaksa dan jangan terlalu menekan anak untuk segera bisa. Ikuti ritme anak karena setiap anak tentu berproses dengan tahapan yang berbeda.
- Berikan motivasi saat anak sudah memiliki kemauan belajar. "Intan pasti bisa!" Kalimat sakti yang sering saya ucapkan untuk dia.
- Beri ruang kepercayaan untuk anak karena tubuh dan pikirannya akan terorganisasi secara alami menghadapi tantangan dan kesulitan yang dia hadapi saat belajar naik sepeda. Meski tetap kita akan menjadi orang paling khawatir saat anak terjatuh misalnya.
- Apresiasi setiap usaha yang sudah dilakukan oleh anak. Pujian, pelukan, cium, dan acungan jempol akan berhadiah senyuman manis dan semangat belajar yang menggebu-gebu.
- Jangan lupa beri anak istirahat agar energinya tidak terforsir.
Seru juga pengalaman membersamai Intan belajar naik sepeda. Sejauh ini memang saya yang berperan mendapingi dia, begitu bisa dan lancar Intan sangat pamer ke papanya. Senang sekali melihat anak bisa melalui proses belajar. Next akan belajar apa lagi ya?
0 comments
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)