5 Aplikasi/Website Penunjang School From Home
By Chela Ribut Firmawati - April 29, 2020
5 Aplikasi/Website Penunjang School From Home ~ Kalau ditanya maunya School From Home sampai kapan, saya akan menjawab "Sampai paling lambat akhir Mei" gimana? Boleh nggak? Sumpah ya saya belum pernah merasakan kejenuhan dan lelah berlipat-lipat seperti ini. Wabah covid-19 memang luar biasa sekali pengaruhnya dan luar biasa sekali bisa mengurung manusia untuk tetap di rumah aja. Sekolah sepi, hanya satu dua orang guru yang setiap hari piket.
Baca : Kembali Ke Sekolah Setelah Covid-19
Yakin, serindu ini saya dengan anak-anak. Dan sebuah fakta yang saya dapatkan selama kurang lebih 7 minggu ini adalah School From Home tak semudah yang saya bayangkan juga MUNGKIN di bayangan mas menteri pendidikan. Karena ada banyak sekali faktor yang menjadi kerikil dimana School From Home dapat berjalan lancar.
Let me share beberapa kerikil alias ganjalan yang saya temui dan ini dari pengalaman saya bersama anak-anak kelas 5A.
1. Fasilitas gawai yang belum merata. Bisa jadi anak sudah diberi HP sendiri tetapi ada banyak yang masih menggunakan hp orang tua.
2. Sambungan internet yang tidak merata. Alasan yang ada "saya tidak punya paketan, bu", "wifi sebelah rumah baru trouble bu", "hp saya rusak bu", dan beeeeeeeerrrrrrrrrrrrmacam-macam alasan lain.
3. (MOHON MAAF KALAU PADA AKHIRNYA SAYA UNGKAPKAN) Masih ada orang tua yang gaptek dengan teknologi.
4. (MOHON MAAF LAGI NIH YE) Masih ada juga guru yang gaptek, malas, atau menyepelekan anjuran dinas untuk School From Home.
5. Kebingungan guru dalam meyajikan materi pembelajaran sehingga anak tidak terbebani dengan banyaknya tuga. Kalau kata pak Ganjar Pranowo "Guru jangan hanya memberikan tugas, klenger nanti muridnya!"
PR banget kan bagi guru, dan hiburan yang antara seneng dan miris adalah adanya ocehan para orang tua dalam mendapingi anaknya di rumah. Kadang saya ingin juga membalas dengan komentar "yaelah buk... anak sendiri kan? Lha saya, 17 orang anak orang lain semua dengan KK beda-beda!!" maaf..songongnya muncul. Hahaha.
Tapi memang makin kesini tantangan dalam dunia pendidikan semakin berat. Berat banget seberat rindu sama mas beton! hahahaha. Belum lagi guru harus menyesuaikan banyak sekali kompetensi dengan perkembangan teknologi. Nggak mau belajar laptop, potong aja sertifikasinya!!! hahahaha.
Nah, demi menunjang anak-anak bisa paham pembelajaran selama di rumah. Ternyata memaksa saya untuk menelusuri berbagai aplikasi bahkan website demi kelancaran program belajar di rumah. Nah, aplikasi dan website yang saya manfaatkan diantaranya:
Sebelum lari ke youtube saya sudah mencoba untuk menginstal ruang guru. Tetapi karena niatnya bermodal gratis, materi yang bisa saya dapatkan juga sedikit. Daripada senewen akhirnya saya mencari video pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan materi, lalu saya download atau bagikan link ke grup. Anak-anak menyimak, lanjut tanya jawab, kemudian tugas.
Aplikasi ini saya manfaatkan untuk merekap tugas yang sudah saya terima dari anak-anak. Biasanya untuk rekap tugas saya menggunakan Ms. Excel sementara untuk tugas yang harus mereka kerjakan akan saya buat dalam bentuk Ms. Word. Kalau sempat saya juga menyajikan materi dari buku siswa dengan Ms. Power Point. Kadang juga muncul keluhan karena file tidak bisa mereka baca dari hp karena belom instal WPS Office. hahahaha.
Aplikasi ini saya gunakan untuk grup kelas dan komunikasi dengan anak-anak. Awal mula adanya grup memang suasana belum setertib saat ini yang mereka masih asik saut menyaut. Sekarang sunyi senyap dan akan ramai dengan laporan "bu... tugas saya selesai!".
Aplikasi ini nggak cuma untuk joget-joget aja kok. Pernah juga saya memberi tugas untuk membuat video cuci tangan dan membagikan di grup. Walaupun molor saat pengumpulan tugas, anak-anak merasa tertantang dengan tugas ini. Simak coba videonya disini.
Kalau ini selain sebagai penunjang dalam menyajikan bahan untuk diposting ke instagram atau blog, beberapa pengumuman saya buat dengan aplikasi canva. Selain lebih praktis, ada banyak kreasi yang bisa saya asah untuk menyajikan sebuah pengumuman yang lebih menarik bagi anak-anak. Contohnya gambar di bawah ini.
Kalau milih sih saya jauh lebih memilih sekolah tatap muka. Lebih enak dalam menyampaikan materi, lebih enak berkomunikasi dengan anak-anak. Ada drama yang bisa jadi cerita sehari-hari. Dan nggak lelah karena harus kerja dobel. Tapi beruntungnya 5 aplikasi/website diatas sangat membantu tugas Bu Chela untuk School From Home.
Baca : Kembali Ke Sekolah Setelah Covid-19
Yakin, serindu ini saya dengan anak-anak. Dan sebuah fakta yang saya dapatkan selama kurang lebih 7 minggu ini adalah School From Home tak semudah yang saya bayangkan juga MUNGKIN di bayangan mas menteri pendidikan. Karena ada banyak sekali faktor yang menjadi kerikil dimana School From Home dapat berjalan lancar.
Let me share beberapa kerikil alias ganjalan yang saya temui dan ini dari pengalaman saya bersama anak-anak kelas 5A.
1. Fasilitas gawai yang belum merata. Bisa jadi anak sudah diberi HP sendiri tetapi ada banyak yang masih menggunakan hp orang tua.
2. Sambungan internet yang tidak merata. Alasan yang ada "saya tidak punya paketan, bu", "wifi sebelah rumah baru trouble bu", "hp saya rusak bu", dan beeeeeeeerrrrrrrrrrrrmacam-macam alasan lain.
3. (MOHON MAAF KALAU PADA AKHIRNYA SAYA UNGKAPKAN) Masih ada orang tua yang gaptek dengan teknologi.
4. (MOHON MAAF LAGI NIH YE) Masih ada juga guru yang gaptek, malas, atau menyepelekan anjuran dinas untuk School From Home.
5. Kebingungan guru dalam meyajikan materi pembelajaran sehingga anak tidak terbebani dengan banyaknya tuga. Kalau kata pak Ganjar Pranowo "Guru jangan hanya memberikan tugas, klenger nanti muridnya!"
PR banget kan bagi guru, dan hiburan yang antara seneng dan miris adalah adanya ocehan para orang tua dalam mendapingi anaknya di rumah. Kadang saya ingin juga membalas dengan komentar "yaelah buk... anak sendiri kan? Lha saya, 17 orang anak orang lain semua dengan KK beda-beda!!" maaf..songongnya muncul. Hahaha.
Tapi memang makin kesini tantangan dalam dunia pendidikan semakin berat. Berat banget seberat rindu sama mas beton! hahahaha. Belum lagi guru harus menyesuaikan banyak sekali kompetensi dengan perkembangan teknologi. Nggak mau belajar laptop, potong aja sertifikasinya!!! hahahaha.
Nah, demi menunjang anak-anak bisa paham pembelajaran selama di rumah. Ternyata memaksa saya untuk menelusuri berbagai aplikasi bahkan website demi kelancaran program belajar di rumah. Nah, aplikasi dan website yang saya manfaatkan diantaranya:
- Youtube
Sebelum lari ke youtube saya sudah mencoba untuk menginstal ruang guru. Tetapi karena niatnya bermodal gratis, materi yang bisa saya dapatkan juga sedikit. Daripada senewen akhirnya saya mencari video pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan materi, lalu saya download atau bagikan link ke grup. Anak-anak menyimak, lanjut tanya jawab, kemudian tugas.
- Microsoft Office
Aplikasi ini saya manfaatkan untuk merekap tugas yang sudah saya terima dari anak-anak. Biasanya untuk rekap tugas saya menggunakan Ms. Excel sementara untuk tugas yang harus mereka kerjakan akan saya buat dalam bentuk Ms. Word. Kalau sempat saya juga menyajikan materi dari buku siswa dengan Ms. Power Point. Kadang juga muncul keluhan karena file tidak bisa mereka baca dari hp karena belom instal WPS Office. hahahaha.
Aplikasi ini saya gunakan untuk grup kelas dan komunikasi dengan anak-anak. Awal mula adanya grup memang suasana belum setertib saat ini yang mereka masih asik saut menyaut. Sekarang sunyi senyap dan akan ramai dengan laporan "bu... tugas saya selesai!".
- Tiktok
Aplikasi ini nggak cuma untuk joget-joget aja kok. Pernah juga saya memberi tugas untuk membuat video cuci tangan dan membagikan di grup. Walaupun molor saat pengumpulan tugas, anak-anak merasa tertantang dengan tugas ini. Simak coba videonya disini.
- Canva
Kalau ini selain sebagai penunjang dalam menyajikan bahan untuk diposting ke instagram atau blog, beberapa pengumuman saya buat dengan aplikasi canva. Selain lebih praktis, ada banyak kreasi yang bisa saya asah untuk menyajikan sebuah pengumuman yang lebih menarik bagi anak-anak. Contohnya gambar di bawah ini.
Kalau milih sih saya jauh lebih memilih sekolah tatap muka. Lebih enak dalam menyampaikan materi, lebih enak berkomunikasi dengan anak-anak. Ada drama yang bisa jadi cerita sehari-hari. Dan nggak lelah karena harus kerja dobel. Tapi beruntungnya 5 aplikasi/website diatas sangat membantu tugas Bu Chela untuk School From Home.
0 comments
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)