Akreditasi Sekolah yang Bikin Panik Tapi Masih Sempat Piknik

By Chela Ribut Firmawati - September 22, 2019

Dalam perjalanan ke Jepara bulan Maret lalu, saya dirundung perasaan gelisah. Agenda piknik bersama "Adhit dan Para Selir" sudah direncanakan 2 bulan sebelumnya. Otomatis sebagai tim kowar-kowar akan sangat malu jika saya batal ikut.





Sementara di perjalanan saat sampai di Kota Kudus, handphone saya berdering. Tampak sebuah nama di layar smartphone "Pak Soejono". Mampus!!!! Ada apa ini? Batin saya.

Dan... Percakapan dimulai :

👴 : "Halo selamat pagi, Mbak Chela ya?"
👩 : " Iya halo... Nggih pak Yono. Pripun?"
👴 : " Posisi sekarang dimana, ini teman-teman sedang lembur di sekolah untuk persiapan akreditasi besok pagi."
👩 : "Maaf pak, saya sedang menuju Jepara. Ini ada acara sama temen-temen sudah direncanakan dua bulan lalu."
👴 : " Lha ini gimana untuk instrumen standar kelulusan, mbak?"
👩 : "Ya pak.. saya cicil kerjakan lewat hp, nanti langsung saya kirim ke grup WA sekolah biar tolong di print sama Bu Lita."
👴 : " Oh.. ya sudah mbak. Dinikmati jalan-jalannya ya. Saya tunggu di sekolah pokoke."
👩 : " Ya pak Yono. Selamat siang."

Lalu apa yang terjadi setelah telfon dari Pak Yono itu? Saya masih tidak percaya bahwa BESOK SEKOLAH AKAN MELAKSANAKAN PENILAIAN AKREDITASI!!!!

Bahkan obrolan di mobil dari berangkat sampai pulang, Papa, Bu Aul, Pak Koko, dan Adhiet menguatkan "Tenang... Akreditasimu nggak mungkin besok. Masa mendadak gitu pemberitahuannya. Piknik ya piknik, sekolah ya sekolah."

Tapi nyatanya ga semudah itu ferguso!!! Piknik rasa dikejar pekerjaan ya momen kala itu. Hahaha.

Benar saja, teman-teman di sekolah lembur sementara saya masih sempat menikmati indahnya Pantai Bandengan bersama teman-teman. Disaat asik membangun istanan pasir, saya berkutat dengan kerjaan yang saya lakukan dengan hp saya. Canggih bener, sist! 😂

Lihat deh keseruan piknik yang sebenarnya saya mikir banget karena harus persiapan akreditasi. 🤣😂



Well, pemberitahuan akan pelaksanaan akreditasi memang sudah 3 bulan sebelumnya. Bukan tanpa persiapan, saya dan teman-teman tentu sudah menyicil beberapa dokumen yang nantinya akan dinilai. Sambil menanti informasi dinas tanggal pelaksanaannya.

Sebulan dua bulan berlalu, tanggal pelaksanaan penilaian akreditasi belum juga ada. Hingga pada tanggal 2 Maret 2019, Pak Kepsek mendapat panggilan dinas, lalu sorenya memberi kabar di WAG bahwa selepas asar bapak ibu guru diharapkan untuk datang ke sekolah. Semuanya!. Gimana tuh?

Benar saja, tanggal itu menjadi momen kejutan bagi sekolah kami bahwa pelaksanaan penilaian akreditasi SDN 1 Ngembak adalah gelombang pertama, hari pertama tanggal 4-5 Maret 2019 dan asesor berasal dari Demak.



Lalu, kami pontang-panting melengkapi seluruh instrumen yang ada dan dibantu oleh bu pengawas. Disaat teman-teman panik,  masih justru saya masih sempat piknik. Hahahaha.

Ngomong-ngomong, akreditasi itu apa sih bu? Mengutip dari situs silabus.org, 
Akreditasi adalah suatu proses yang berkesinambungan dari evaluasi diri, refleksi, dan perbaikan (“Accreditation is a continuous process of self-evaluation, reflection, and improvement). Akreditasi dapat juga diartikan sebagai proses evaluasi dan penilaian mutu institusi yang dilakukan oleh suatu tim pakar sejawat (tim asesor) berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan, atas pengarahan suatu badan atau lembaga akreditasi mandiri di luar institusi yang bersangkutan; hasil akreditasi merupakan pengakuan bahwa suatu institusi telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan itu, sehingga layak untuk beroperasai dan menyelenggarakan program-programnya.

Istilah gampangnya sih sekolahnya dinilai baik dari segi administrasi, sarana dan prasarana, kegiatan siswa, komite, kondisi lingkungan sekitar, kepala sekolah, juga gurunya. Semua aspek dinilai oleh tim asesor dan penilaian tidak hanya berkas yang dibawa oleh asesor melainkan juga input data online melalui SISPENA. Biasanya tugas operator sih untuk mengisi instrument penilaian akredirasi online ini.

Penilaian bukan hanya dokumen, melainkan apa yang bisa dilihat, ditinjau bahkan praktek mengajar dan wawancara terhadap komite dan siswa. Untuk kegiatan akreditasi ini kebetulan kali pertama saya terlibat setelah 8 tahun mengajar. Jadi ya cukup tercengang karena yang dinilai buanyaaaaakkk sekali. 



Ditambah saya diberi tugas lain untuk mendokumentasi kegiatan selama 2 hari itu. Hahaha.. macam orang penting aja. 

Ada 8 standar penilaian yang harus dilaporkan kepada asesor, diantaranya : 

1. STANDAR ISI : Berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam tingkat satuan pendidikan. Dari pengembangan serta instrumen yang melengkapi kurikulum yang diterapkan. 

2. STANDAR PROSES : berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum tersebut. Proses KBM, RPP, silabus, dsb. 

3. STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN : Berkaitan dengan kegiatan siswa seperti pelaksanaan UN, ulangan harian, pembiasaan literasi, prestasi yang didapatkan oleh siswa. Bahkan contoh instrumen tugas yang diberikan kepada siswa. 

4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN : Berkaitan dengan data diri dan kelengkapan berkas dari tenaga pendidik yang ada. SK pengangkatan PNS sampai SKPBM dari tahun ke tahun. 

5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA : meliputi tentang sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Baik bangunan, sertifikat tanah dan bangunan, izin pendirian sekolah, dll. 

6. STANDAR PENGELOLAAN : pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi sekolah. Dibuktikan dengan RKAS, foto kegiatan siswa, rekap pemberian program konseling siswa, dll.

7. STANDAR PEMBIAYAAN : berkaitan dengan penggunaan dana BOS dan laporan pertanggung jawabannya. 

8. STANDAR PENILAIAN : berkaitan dengan instrumen penilaian yang digunakan oleh guru. Juga salinan ijazah dan buku induk. 


Sebenarnya antara satu standar dengan standar lainnya saling berkaitan. Jangan ditanya sebanyak apa berkas yang kami kumpulkan. Eneg cint!! Hahahaha. 

Ada juga penilaian kegiatan belajar mengajar dengan didampingi oleh tim asesor. Satu asesor menilai guru yang mengajar kelas bawah, satunya lagi menilai kelas atas. Disarankan yang sudah pegawai negeri. Kenapa? Ya karena yang menerima tunjangan sertifikasi jadi sekalian asesor tahu, mengajarnya oke apa ndak. 😂


Sekolah kalian akan menghadapi akreditasi? Saya punya tips sedikit yang mungkin bisa kalian terapkan : 

🤗 Mulailah untuk menyicil barang sedikit instrumen administrasi yang harus dimiliki oleh guru. 

🤗 Berbagi tugas dengan rekan akan mrnjadi satu solusi supaya persiapan akreditasi tidak terasa berat. 

🤗 Setiap kegiatan apapun yang ada di sekolah, usahakan ada dokumentasi dan simpan dalam satu file khusus. Karena jujur aja mencari dokumentasi kegiatan anak kemarin amat sangat melelahkan karena tidak kami rekap dalam satu file. 

🤗 Tampilan kelas juga berpengaruh dalam penilaian ketika asesor meninjau setiap kelas, jadi usahakan kelas rapi dan dekorlah bersama anak-anak. 


🤗 Kalau bisa menjelang akreditasi tahan dulu untuk ga piknik. Nanti malah tidak menikmati! Hahaha. 


Itu saja sih yang bisa saya bagikan mengenai akreditasi sekolah. Draft ngendon cukup lama karena kemageran saya di rumah jadi baru sempat di posting. 


Semoga bermanfaat dan selamat menikmati penilaian akreditasi sekolah ya!! 



Sumber : www.silabus.org

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. wah pastinay stres tingkat tinggi ya secara banayk yg hrs dilengkapi

    ReplyDelete
  2. Pertanyaan sederhana, kapan liburan setelah akreditasi??? Hahahaha....

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)