Halal Bihalal di Sekolah ~ Assalamualaikum temen-temen *niruin Ria Ricis. Sebelumnya bu guru mau ngucapin minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Selamat Idul Fitri 1440 H. Belum terlambat kan buat minta maaf. Masih bulan syawal lho ini.
Yups, puasa memang anak-anak masuk selama 3 minggu, dan libur lebaran saja cuma 10 hari. Singkat banget karena lepas libur lebaran, anak-anak akan bersiap menerima hasil belajar selama setahun di jenjang yang saat ini mereka tempati. Itu artinya, setelah pembagian rapor yang dijadwalkan tanggal 22 Juni 2019 nanti anak-anak libur sekolah (lagii) yeeeee!
Lalu, hari ini memang hari pertama mereka masuk pasca libur lebaran. Tradisi yang ada dari dulu adalah berkumpul di halaman sekolah, mendengarkan sambutan kepsek dan guru agama. Kemudian dilanjut salaman dengan guru dan rekan-rekan sesekolahan. Istilah lucunya sih Halal Bihalal Mengular. Karena akan ada barisan panjaaaaaaaaaaangg banget. Wkwkwk.
Memang mereka teman sedesa, akan tetapi anak-anak kadang ada yang sungkan untuk bermaafan dengan teman yang lain bahkan gurunya. Maka dari itu, tradisi halal bihalal tidak pernah dilewatkan sekaligus jadi momen antar siswa dan guru saling memaafkan.
Sebenarnya bukan sekedar salaman dan berbaris mengular saja. Tentu ada pesan yang disampaikan oleh guru agama, kenapa tradisi bermaafan selalu dilakukan ketika idul fitri tiba. Diantaranya adalah :
🍁 Kembali ke fitri, atau kembali suci mengingat kita sudah melaksanakan puasa di bulan ramadhan.
🍁 Saling berlebur dalam kata maaf, sehingga tidak ada benci dan dendam yang tersisa.
🍁 Bukan berarti amalan saling memaafkan ini hanya dilakukan di bulan syawal saja, akan lebih baik bisa dilakukan kapan saja waktunya dan dimana saja.
🍁 Idul fitri bukan hanya sebagainsarana mengumpulkan "salam tempel", tetapi menjadi ajang silaturahmi dengan saudara dan orang lain.
🍁 Dengan halal bihalal ini, anak-anak diminta untuk tetap menjaga kerukunan baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Memang sih ya, anak-anak kalau berantem itu lucu. 5 menit yg lalu mereka haha hihi, eh semenit kemudian berantem sampai ada yang nangis-nangis. Trus begitu disuruh baikan, mereka haha hihi lagi.
Itu artinya apa? Anak-anak itu sebenarnya memang bawaannya ceria. Cuma (maaf kalau harus diomongin) ketika mereka berantem lalu orang tuanya ikut campur, ya sudah... Anak yang tadinya baikan malah bisa ikut-ikutan nggak baik dengan temannya karena larang orang tua.
Atau bahkan karena saya melihat sendiri di kelas.. si F dan si R sering bermain sama-sama di kelas. Tapi ternyata ketika di rumah, si F dan si R ini justru ga baikan karena larangan pihak ortu untuk bermain bersama. Aneh kan?
Anak-anak juga kalau dimarahin bapak ibu gurunya pasti ada mangkel, kzl, sebel dan rasa nggak terima. Saya yakin itu! Tetapi ketika mereka disadarkan dengan alasan dan argumen yang tidak menyudutkan, pasti mereka bisa berfikir "oh .. aku dimarahi ibu guru ini bener karena aku yang salah" atau yang memang mereka memberikan jawaban dan mungkin dugaan guru meleset. Sebagai guru ya jangan sungkan meminta maaf ke murid.
Makanya, meskipun dalam keseharian suka dibikin sebel sama anak-anak atau sebaliknya. Memaafkan itu wajib banget karena dengan memaafkan sebuah kesalahan, hati kita akan terbebas dari beban yang sebenarnya bisa merugikan diri sendiri.
Anak kecil mana paham?? Eh... Sebenarnya mereka paham lho... Makanya jangan dibikin ribet ya. Biarkan mereka bertumbuh dengan natural, jangan diracuni dengan hasutan negatif untuk tidak baik dengan sesamanya. Karena toh nanti ketika hidup bermasyarakat, akan tetap butuh orang lain kan.
Jadi, jangan lewatkan momen halal bihalal baik di rumah, masyarakat maupun sekolah ya... Karena memaafkan itu sebenarnya mudah.
Oke... Sekali lagi, minal aidzin wal faidzin yaa...
1 comments
Ngasto teng SD pundi bu?
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)