Candi Darling Sebuah Aksi Hijaukan Candi Prambanan dengan Pohon dan Semak Berbunga
By Chela Ribut Firmawati - June 30, 2019
Candi Darling Sebuah Aksi Hijaukan Candi Prambanan dengan Pohon dan Semak Berbunga ~Flasback ke pembelajaran kelas lima kemarin itu ada tema mengenai lingkungan sekitar. Bahasannya banyak salah satunya adalah mengenai sikap kita terhadap kelestarian lingkungan. Pertanggung jawaban sebagai guru itu berat, saya bukan hanya dituntut pintar secara teori tetapi harus bisa memberikan teladan bagi anak-anak. Satu teladan akan lebih mudah mereka terima ketimbang seribu nasehat.
Lantas saya jadi mikir, sejauh ini sudah berbuat apa demi kelestarian lingkungan? Secara, setiap habis belanja di pasar selalu tercengang bahwa plastik bungkusnya segitu banyak. Jatuhnya kemana? ya dibuang ke tempat sampah. Atau paling tidak berkebun, nanem bunga atau apalah di taman. Jiwa berkebun aja nggak ada, jatuhnya cuma nyuruh anak-anak aja yang nanem tanaman di taman sekolah. Hahhaha.. iya saya secuek itu.
Padahal nih ya, isu tentang sampah yang sudah mengalami titik jenuh di tempat pembuangan sampah, isu tentang pemanasan global, bahkan kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik saja sering digaungkan. Tapi entahlah, hati ini masih ada gengsi untuk bergerak loh. Rasanya tatapan nyiyir dari orang ketika menolak diberi kantong plastik saat belanja di salah satu market masih dirasa risih.
Lalu, kalau kita nggak berubah dari sekarang.... akan menjadi seperti apa nantinya bumi kita? Bumi semakin tua, nggak kasihan untuk anak cucu kita?
Thanks Lord, saya diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan apik yang diselenggarakan di Candi Prambanan tanggal 26 Juni 2019 lalu. Sebuah acara yang membuat saya menjadi terbuka hatinya bahwa harus dari sekarang kita berubah untuk kelestarian lingkungan sekitar.
Hijaukan Prambanan dengan Kegiatan Candi Darling
Dipilihnya Candi Prambanan sebagai salah satu cagar budaya untuk diadakan kegiatan ini sebenarnya bukan tanpa alasan. Candi yang terletak di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Klaten ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Peninggalan leluhur ini terbagi dalam empat candi yaitu Candi Rorojonggrang, Candi Sewu, Candi Lumbung dan Candi Bubrah.
Menurut penuturan General Manager PT Taman Wisata Candi (TWC) Unit Candi Prambanan, Aryo Hendro Malyanto bahwa selama tahun 2018 kunjungannya mencapai 2,4 juta wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Bahkan saat libur lebaran mencapai 50 ribu pengunjung. Amazing kan ya!
Berawal dari kepedulian terhadap cagar budaya itulah, Bakti Lingkungan Djarum Foundation mengadakan kegiatan Candi Darling yang melibatkan para milenial dari berbagai universitas di Yogyakarta. Milenial ini bergabung dalam Squad Darling untuk kegiaran Candi Sadar Lingkungan.
Eniwey, Siap Darling sendiri itu merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui sosial media sejak November 2018. Gerakan ini memang menyasar para milenial untuk menyebarkan konten positif mengenai kegiatan mencintai lingkungan dan bumi. Dengan tagline “Cintai Lingkungan Kita dengan Cara yang Kita Cintai”, Siap Darling berharap bahwa generasi milenial akan terlibat dan turut menjaga kelestarian alam dengan cara masing-masing.
Segmentasi Siap Darling ini dimuali dari usia 13 sampai 30 tahun, dimaksud bahwa peningkatan terhadap kesadaran lingkungan harus ditanamkan sedini mungkin dengan memperhatikan batasan usia minimal yang bisa masuk dalam sosial media. September nanti saya memasuki usia 30 tahun, berarti masih boleh donk mengatakan bahwa saya ini masuk dalam Squad Darling. Hihihi
Segmentasi Siap Darling ini dimuali dari usia 13 sampai 30 tahun, dimaksud bahwa peningkatan terhadap kesadaran lingkungan harus ditanamkan sedini mungkin dengan memperhatikan batasan usia minimal yang bisa masuk dalam sosial media. September nanti saya memasuki usia 30 tahun, berarti masih boleh donk mengatakan bahwa saya ini masuk dalam Squad Darling. Hihihi
Vice Precident Director Djarum Foundation, Bapak FX Supanji menuturkan, Candi Darling merupakan sebuah program dari gerakan Siap Sadar Lingkungan yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Gerakan Siap Darling mengajak generasi milenial untuk tak hanya sekedar peduli, namun terlibat langsung dalam melakukan aksi nyata, bergerak bersama-sama dan mengejar mimpi masa depan tanpa menambah jejak-jejak kerusakan pada bumi.
Kegiatan Candi Darling ini juga mendapat dukungan oleh berbagai pihak baik dari Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY serta Bupati Klaten dan Bupati Sleman. Diharapakannya memang kawasan candi akan semakin teduh dan mampu menarik minat para milenial untuk tak hanya berselfie di kawasan candi, namun juga mempelajari sejarahnya. Dan nantinya akan berlanjut untuk candi-candi lainnya yang tersebar di area Yogyakarta.
Aksi Squad Darling untuk Mengijaukan Area Candi Prambanan
Saya bersama rekan media, pejabat, artis dan mahasiswa yang tergabung dalam squat darling benar-benar merasakan serunya menanam pohon di area candi. Artinya banyak pihak yang mendukung kegiatan positif ini. Bahkan ada yang mengaku menjadi pengalaman pertama mereka.
Kebetulan area penanaman berada di belakang Candi Roro Jonggrang dan bersama jajaran pejabat serta Vice President Djarum Foundation. Jadi setelah menanam saya bisa menyimak pemaparan langsung dari Bapak FX Supanji dan Ibu Mutiara bahwa rencanya kegiatan ini akan dilaksanakan di candi lainnya di luar pulau Jawa. Terhitung ada 267 Candi yang menanti untuk dihijaukan bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Kegiatan ini sangat saya dukung pastinya dimana akan semakin menambah keelokan wisata cagar budaya. Terlebih sepanjang kami menuju area panggung, tak hentinya Ibu Mutiara dan Pak FX Supanji memuji keelokan Candi Prambanan.
Squad Darling sendiri ini sebanyak kurang lebih 500 mahasiswa baik dari UGM, Universitas Sanata Dharma, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Institut Seni Indonesia, Universitas Kristen Duta Wacana dengan penanaman pohon seretak kurang lebih 250 pohon dan 500 semak berbunga yang terdiri dari 25 varietas pohon dan semak berbungan yang ditanam tersebar dikawasan candi yang ikonik tersebut.
Para Squad Darling tidak perlu repot membawa bibit sendiri dari rumah, karena pihak panitia sudah menyiapkan bibitnya. Ratusan pohon dan semak berbunga itu diharapkan akan semakin mempercantik Prambanan.
Bibit tanamannya sendiri berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman ( PPT) yang didirikan dan dikelola oleh Djarum Foundation sejak tahun 1979. Pusat pembibitan ini ada di Kabupaten Kudus, dekat dengan kota saya tinggal donk. xixixixi. Pusat pembibitan ini juga melakukan pembibitan untuk tanaman konservasi baik buah maupun non buah seperti Trembesi, Kenari, Mahoni, Asem, dan Randualas.
Jajaran artis pun juga ikut merasakan serunya menghijaukan area Candi Prambanan. Terlebih bagi para milenial, daya tariknya adalah ada pada ajakan publik figur dimana popularitasnya bisa menjadi magnet tersendiri. Dengan ikut bergabungnya Andovi da Lopes dan Igor Saykoji terhadap kegiatan Siap Darling ini tentu berdampak positif di kemudian hari. Buktinya, talkshow yang dipandu Tomy Tjokro saja berjalan seru banget, loh.
Kok seru? iya seru banget sih menurut saya. Topiknya memang tentang lingkungan, tapi pembawaan dari talkshow ini terbilang gampang dicerna dan masuk banget buat para milenial.
Pembawaan dari Tomy Tjokro aja serius tapi tetep santai ditambah pengisi dari talkshow ini juga dalam penyampaian kepeduliaannya terhadap lingkungan juga asik. Seperti Andovi da Lopez yang mengaku bahwa selama 25 tahun, baru sekali menanam pohon di acara Candi darling ini. Sejauh ini dia sering banget mendengar isu tentang sampah, isu tentang global warming. Tetapi selama ini juga dia ignore isu tersebut. Makanya, dengan kegiatan ini dia mengajak peserta untuk change our mind supaya bisa berbuat sederhana demi kelestarian lingkungan. Dari hal sepele dulu, buang sampah sembarangan atau kita memilah sampah sebelum kita buang ke tempat pembuangan sampah.
Begitupun dari Bang Igor Saykoji sendiri yang tergugah kepeduliannya terhadap lingkungan melalui obrolannya dengan anaknya. Berawal dari Go Food dan packagingnya berupa bungkus plastik, pertanyaan dari anaknya sendiri bisa dirangkum dalam sebuah lagu rap. Penyampaian lewat lagu ini dirasa bagi Bang Igor bisa lebih mudah diterima masyarakat supaya kita bisa lebih peduli lagi dan bisa mengurangi penggunaan plastik.
Dari talkshow inilah saya jadi sadar bahwa sebuah perubahan itu tidak bisa kita lakukan sendirian. Memang bisa dimulai dari diri sendiri dan hal sederhana. Akan tetapi sebuah perubahan bisa terjadi jika kita bisa menularkan kepada orang lain.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Dra. Zaiml Azzah, M.Hum juga sangat mendukung pemaparan dari Andovi dan Bang Igor Saykoji terkait kepedulian lingkungan ini. Diharapkannya memang bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap generasi muda terhadap peninggalan leluhur apalagi kompleks Candi Prambanan ini termasuk dalam daftar UNESCO yang artinya diakui sebagai warisan dunia.
Pembawaan dari Tomy Tjokro aja serius tapi tetep santai ditambah pengisi dari talkshow ini juga dalam penyampaian kepeduliaannya terhadap lingkungan juga asik. Seperti Andovi da Lopez yang mengaku bahwa selama 25 tahun, baru sekali menanam pohon di acara Candi darling ini. Sejauh ini dia sering banget mendengar isu tentang sampah, isu tentang global warming. Tetapi selama ini juga dia ignore isu tersebut. Makanya, dengan kegiatan ini dia mengajak peserta untuk change our mind supaya bisa berbuat sederhana demi kelestarian lingkungan. Dari hal sepele dulu, buang sampah sembarangan atau kita memilah sampah sebelum kita buang ke tempat pembuangan sampah.
Begitupun dari Bang Igor Saykoji sendiri yang tergugah kepeduliannya terhadap lingkungan melalui obrolannya dengan anaknya. Berawal dari Go Food dan packagingnya berupa bungkus plastik, pertanyaan dari anaknya sendiri bisa dirangkum dalam sebuah lagu rap. Penyampaian lewat lagu ini dirasa bagi Bang Igor bisa lebih mudah diterima masyarakat supaya kita bisa lebih peduli lagi dan bisa mengurangi penggunaan plastik.
Dari talkshow inilah saya jadi sadar bahwa sebuah perubahan itu tidak bisa kita lakukan sendirian. Memang bisa dimulai dari diri sendiri dan hal sederhana. Akan tetapi sebuah perubahan bisa terjadi jika kita bisa menularkan kepada orang lain.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Dra. Zaiml Azzah, M.Hum juga sangat mendukung pemaparan dari Andovi dan Bang Igor Saykoji terkait kepedulian lingkungan ini. Diharapkannya memang bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap generasi muda terhadap peninggalan leluhur apalagi kompleks Candi Prambanan ini termasuk dalam daftar UNESCO yang artinya diakui sebagai warisan dunia.
Bikin Perubahan Nggak Bisa Sendirian!
Iya betul banget, kita harus bersama-sama dalam membuat sebuah perubahan terlebih yang berhubungan dengan lingkungan. Kalian para milenial ingin bergabung dalam kegiatan Siap Darling ini? Tak hanya kawasan Candi Prambanan saja. Siap Darling melalui program Candi Darling juga sudah membidik candi-candi lain untuk dihijaukan.
Program ini ditargetkan berakhir pada tahun 2025 dengan menyasar seluruh candi yang ada di Indonesia. Untuk itu,gabung dan sebar semangat untuk memperbaiki bumi dengan terlibat dalam program Candi Darling berikutnya .Daftarkan diri kalian para mahasiswa melalui situs www.siapdarling.id dan lanjutkan aksi darling dimanapun kalian berada.
0 comments
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)