Tradisi Mengisi Buku Kegiatan Bulan Ramadhan

By Chela Ribut Firmawati - May 20, 2019

Tradisi Mengisi Buku Kegiatan Bulan RamadhanDulu waktu masih duduk di bangku sekolah dasar, guru agama islam sering banget menjelaskan tentang puasa di bulan ramadan dan disebutkan juga kelebihan bulan suci ramadhan dibandingkan bulan – bulan lainnya. Bagi umat muslim, puasa di bulan ramadhan adalah suatu kewajiban seperti yang tercantum dalam firman Allah berikut ini.  Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (Q.S. Al-Baqarah/2: 183) 



Bukan berarti bulan-bulan lainnya tidak spesial, hanya saja atmosfer yang ada memang berbeda. Anak-anak menyambut dengan penuh suka cita dan segala serba serbinya. Mau tidak mau memang mengajak saya untuk mengingat kenangan indah di bulan Ramadhan saat masih kecil. Seperti kata Julian Barnes"memories of childhood were the dreams that stayed with you after you woke."

Salah satu ingatan yang lekat banget di otak adalah tentang Tradisi Mengisi Buku Kegiatan Bulan Ramadhan. Hah, tradisi mengisi buku aja masih keinget sampai sekarang? Eits... tunggu dulu, Ferguso. Ini bukan sembarang buku. Bisa dikatakan ini adalah buku dengan segala pertanggung jawaban terjujur yang harus diisi oleh setiap anak. Anak-anak saya di kelas juga wajib isi selayaknya saya dulu ketika masih sekolah. 




Dari tahun ke tahun selalu ada dengan harga yang naik juga pastinya. Isi buku juga selalu sama hanya saja cover yang berbeda. Meskipun tipis, buku ini menjadi koentji dimana guru agama akan menilai tanggung jawab dan kejujuran setiap anak. Bahkan di harapkan orang tua juga mendampingi anak dalam mengisi setiap halaman di buku kegiatan bulan Ramadhan itu. 



Sungguh, Bukan Hal Mudah Menyelesaikan Buku Kegiatan Bulan Ramadan! 



Serba serbi dalam perjuangan mengisi buku kegiatan Ramadan memang bisa dikatakan tidak mudah apalagi bagi anak-anak. Karena dalam buku tersebut ada halaman pengisian untuk kultum setelah solat tarawih, khotbah solat Jumat, kolom pengisian solat sunah dan fardhu. Serta ada halaman dimana penjelasan mengenai kewajiban berpuasa dan doa sehari-hari. 


Kok nggak mudah? Begini, namanya anak-anak memang bawaannya setelah solat tarawih jelas kepengen ngacir bareng teman-temannya. Barang jalan-jalan di sekitaran masjid, bermain petasan dan kembang api, sepedaan keliling kampung meski sarung dan peci masih melekat atau antre untuk tadarus Al-quran. Dengerin kultum ya urusan belakangan. Soalnya dulu saya begitu juga, sih. LOL 

Halaman yang penuh perjuangan menanti imam masjid selesai ceramah

Hubungannya apa? Gini lho, untuk kultum setelah solat tarawih terlebih di kampung memang dibawakan dengan bahasa pengantar bahasa Jawa. Bagi beberapa anak memang bahasa Jawa ini sulit, biasanya untuk kultum ini ada peran ayah atau ibu dalam menerjemahkan isi kultum yang disampaikan oleh imam. Tantangannya bukan hanya disitu saja, dulu saya harus menanti imam keluar dari masjid dan harus rela antre dengan anak lain demi mendapatkan tanda tangannya setiap kali selesai khotbah. Dan dilakukan dari awal puasa sampai puasa hari terakhir.

Ya kalau imam masjid segera meninggalkan mimbar dan keluar, kalau enggak kita harus benar-benar menunggu. Karena bagi sebagian anak masih ada rasa pekewuh atau sungkan untuk menembus shaf bapak-bapak yang paling depan. Belum lagi ketika ditanya kembali tentang isi khotbah yang baru saja disampaikan. Mau tidak mau memang harus memperhatikan kalaupun sekedar nyontek ya gitu deh ya... Mbah Kyai akan ngasih ceramah lagi. Hahaha. 


Jadi pilihan ada di mau langsung ngacir dan main petasan atau nunggu sampai ngantuk-ngantuk demi tanda tangan? Hahaha. 


Kalau tidak ada kultum di masjid bagaimana ngisinya? Pengalaman saya dulu adalah sering menyimak tausyah yang disampaikan oleh Ustad Zainudin MZ. Setiap menjelang berbuka puasa, saya pantengin TV dan menyimak lalu isinya saya tulis di kolom kultum tarawih. Kebetulan kemarin sempat ada yang bertanya di kelas jadi saya bisa memberikan solusi supaya buku kegiatan ramadhan mereka tidak banyak yang kosong. Pssttt... semakin banyak diisi akan semakin kelihatan rajin dan dapat nilai bagus,kan? :p 


Lalu, tentang kolom khotbah solat Jumat ini khusus bagi anak laki-laki. Anak perempuan diberi kelonggaran boleh tidak diisi. Tapi untuk kolom solat sunah dan fardhu wajib juga untuk diisi. Dalam pengisian kolom ini dibutuhkan kejujuran dan tanggung jawab si anak itu sendiri. Saya saja ada bolong-bolongnya terutama di kolom solat subuh. Melawan rasa kantuk saat sahur aja luar biasa apalagi menanti solat subuh. Seringnya kebablasan sampai ibu bangunin untuk ke sekolah. 

Demi Baju Baru, Rela menjadi anak rajin khusus di bulan Ramadhan!

Lucunya, saya akan jadi semangat memenuhi solat kalau diiming-imingi hadiah. Duh Ya Allah.. maafkan hambamu di waktu kecil. Rela solat 5 waktu karena diiming-imingi baju baru buat lebaran. Bagi saya dulu, satu stel baju baru adalah hal retjeh yang sungguh mewah tiada kira.

Hahaha. Saat iseng nanya ke anak-anak ternyata sebagian ada yang dijanjiin baju baru oleh orang tuanya. Berarti aman, bukan masa kecil saya saja yang harus penuh kolom solat sunah dan fardhunya. Anak-anak juga, wkwkwkwkwk. Rela ngantuk-ngantuk ke masjid untuk solat subuh, rela bosen nunggu selesai kultum dan tanda tangan. Pokoknya rela segalanya dilakukan demi baju baru. 😆

Mau gimana lagi, memang bagi anak-anak lebaran identik juga dengan memakai baju baru. Meski tidak semua tapi mayoritas mereka akan mengenakan baju paling spesial di hari raya. Entah dijahit sendiri sama ibunya, beli baju di toko atau pasar, atau beli online dengan memanfaatkan promo saat Ramadhan. Bukan hanya toko offline saja yang menawarkan diskon menjelang hari raya, marketplace juga banyak sekali promonya. 

Ada Big Ramadhan Sale di Shopee, Saatnya Berburu Baju Baru boskyuuuuu...

Di pusat perbelanjaan mana saja tentu akan penuh, padat dan sesak. Orang pada berjubel membeli keperluan menjelang hari raya Idul Fitri termasuk agenda beli baju untuk anak. Saya juga seperti itu hanya saja jauh-jauh hari saya menyicil beli untuk Intan. Tapi untuk lainnya, saya lebih memilih belanja online


Belanja online menjadi solusi untuk orang males desak-desakan seperti saya ini. Selain hemat waktu tenaga, dan tidak meninggalkan solat sunah tarawih, alasan memilih belanja online juga karena ada banyak sale yang kalau nggak di rem sendiri justru akan kebablasan. Hahaha. Tapi untungnya list keperluan hari raya sudah saya buat, dan menyesuaikan dengan anggaran yang dipatok. Jadi belanjanya sebisa mungkin jangan sampai melebihi anggaran. Karena sayang juga kalau THR cepat habis.

Salah satu marketplace kecintaan saya memang mengadakan Big Ramadhan Sale yang kubilang gila-gilaan. Yes,,, Shopee menjawab kemalasan saya berdesak-desakan belanja offline dengan adanya sale dari berbagai macam brand, produk, yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan kita. Fashion, home electronic, supermarket sale, home & living sale, bahkan ada super sale serba 10 ribu. WOW! 


Memang Shopee masih menjadi favorit selain dari banyaknya program sale atau goyang Shopee. Barang yang di jual di Shopee ini harganya terbilang sangat variatif dan bisa dijangkau. Pintar-pintarnya kita memilih toko dan jeli dalam membaca deskripsi di tiap produk yang akan kita beli tentunya. 

Untuk program Big Ramadhan Sale di Shopee ini kita cukup mengklik tombol Ïngatkan saya” karena di tiap tanggalnya akan ada sale dengan kategori yang berbeda-beda setiap harinya. Sale ini dimulai tanggal 22 April sampai 6 Juni dan pastinya setiap harinya ada keseruan tersendiri dari sale yang kita buru. Mau dapat sale di produk fashion, kita bisa ikut tanggal 27 Mei 2019. Paasss banget selesai pembagian uang tabungan arisan, kan. 

Atau mau ikut sale untuk super brand day, bisa ikut di tanggal 28 Mei 2019. Namanya ramadhan sale tentu diselenggarakan selama sebulan penuh di bulan ramadhan. Hanya saja mencegah keterlambatan dalam pengiriman barang karena kuota pengiriman overload menjelang hari raya, jangan mepet-mepet belanjanya. Ada baiknya jauh-jauh hari lah ya.. Takutnya barang yang akan kita gunakan saat hari raya terlambat datang. Seperti baju lebaran untuk hadiah anak karena sudah menyelesaikan puasa dengan baik. 

Big Ramadhan Sale ini akan membuat bulan suci semakin spesial, jadi jangan sampai dilewatkan. 

*** 

Dengan adanya kenangan dan perjuangan dalam menyelesaikan buku kegiatan bulan ramadhan, tentu akan menjadi sangat special bagi anak ketika kita bisa menghadiahkan yang special di hari raya. Bukan berapa mahal harganya, melainkan proses untuk anak bisa memenuhi tanggung jawabnya. Bukan tentang seberapa mewahnya baju yang diberikan di hari raya, tetapi dari bagaimana kita bisa mengajarkan makna menjalani ibadah di bulan suci ramadhan.

Oke, selamat berpuasa dan semoga puasanya goal sampai hari terakhir. Jangan lupa buku kegiatan bulan ramadhannya harus diisi dengan jujur lho ya. Xixixixi.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)