Wonderful Indonesia Eksotika Candi Prambanan
By Chela Ribut Firmawati - December 10, 2018
Beliau adalah Pak Kastiman, guruku kelas 5 saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Dari beliau, aku dan teman-temanku bisa mendapatkan banyak sekali cerita yang selalu beliau kisahkan kepada kami. Hingga kami menjulukinya sebagai master dongeng di sekolah kami.
Yang paling diingat adalah kisahnya tentang Roro Jonggrang yang sangat lekat dengan Candi Prambanan. Sudah tahu kan Candi Prambanan? Terletak persis di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di desa Prambanan Kecamatan Bokoharjo. Lokasinya hanya sekitar 100 meter dari jalan raya Yogya-Solo sehingga akan sangat mudah di temukan. Cukup membayar tiket masuk 40ribu, kita bisa menikmati eksotika Wonderful Indonesia Candi Prambanan.
Cerita guruku kala itu seperti ini...
“Demi mewujudkan cintanya kepada Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso rela memenuhi permintaan sang puteri untuk dibuatkan seribu candi dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso merasa tidak mungkin bisa menyelesaikan sebelum matahari terbit. Hingga pada akhirnya dengan kesaktian yang dimiliki, dia meminta bantuan kepada jin untuk menyelesaikan pembuatan seribu archa.
Hong...wilaheng.... hong wilaheng.... Hai para jin, bantulah aku menyelesaikan seribu candi, agar aku dapat mendapatkan cintanya Roro Jonggrang.
Maka, bekerjakeraslah Bandung Bondowoso dengan bantuan para jin menyelesaikan permintaan Roro Jonggrang. Sementara di istana, Roro Jonggrang merasa gelisah bilamana Bandung Bondowoso berhasil menyelesaikannya dia akan dipersunting untuk menjadi istrinya. Roro Jonggrang enggan di persunting oleh laki-laki yang sudah membunuh ayahnya, yaitu Prabu Boko.
Tak kehabisan akal, Roro Jonggrang memerintahkan para gadis di sekitar Prambanan untuk membakar jerami dan memukul lesung guna membangunkan ayam agar segera berkokok tanda pagi sudah menjelang.
Jin yang sedang bekerja melapor kepada Bandung Bondowoso bahwa di ufuk timur sudah terlihat terang dan ayam jantan berkokok bersautan. Sementara baru terselesaikan sebanyak 999 candi dan hanya kurang satu candi. Merasa tidak terima, marahlah Bandung Bondowoso dan meminta Roro Jonggrang untuk menghitung jumlah candi yang mana memang baru terselesaikan sebanyak 999 candi. Bandung Bondowoso murka dan mengutuk Roro Jonggrang yang sudah menolak pinangannya. “Ya, aku sudah memenuhi janjiku untuk membuatkanmu seribu candi, tapi masih kurang satu dan kamulah candi yang keseribu!” Maka,berubahlah Roro Jonggrang menjadi wujud patung batu.
Sementara menurut sejarah, Prambanan merupakan percandian Hindu yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama pikatan pada candi ini menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh rakai pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka tahun 856 masehi. Prasasti Siwargrha sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja besar.
Terjadilah perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur mengakibatkan tidak terawatnya candi-candi ini di tambah terjadinya gempa bumi dan beberapa kali peristiwa meletusnya Gunung Merapi. Sehingga pemugaran dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda yang justru berjalan sangat lamban. Dan akhirnya pekerjaan pemugaran diselesaikan oleh bangsa Indonesia.
Di Latar pusat komplek candi terdapat 3 candi besar yakni candi Brahma, Siwa dan Wisnu.
1. Candi Siwa
Dinamakan candi Siwa karena didalamnya terdapat arca Siwa Mahadewa yang merupakan arca terbesar. Di Jawa, Dewa Siwa dianggap yang tertinggi karenanya ada yang menghormati sebagai mahadewa. Sementara menurut ajaran Trimurti Hindu, dewa Siwa dikenal sebagai perusak alam.
Bangunan candi Siwa ini dibagi dalam 3 bagian secara vertical yaitu meliputi bagian kaki, tubuh dan kepala. Kaki candi menggambarkan dunia bawah tempat manusia masih diliputi hawa nafsu. Tubuh menggambarkan dunia tengah tempat manusia meninggalkan keduniawian dan atap menggambarkan dunia atas tempat para dewa.
Pintu masuk candi ini sesuai dengan empat arah mata angin. Pintu utama menghadap ke timur dengan tangga masuk yang terbesar. Di kanan kiri berdiri 2 arca raksasa penjaga dengan membawa gada yang merupakan perwujudan siwa.
Untuk relief dinding dalam terdapat kisah Ramayana yang bisa diikuti dengan cara pradaksina (searah jarum jam) mulai dari pintu utama. Sedangkan relief luar berupa kinari-kinari (makhluk bertubuh burung berkepala manusia) dan kalamakara (kepala raksasa yang lidahnya berwujud sepasang mitologi) dan makhluk surgawi lainnya.
2. Candi Brahma
Dewa Brahma dikenal sebagai dewa pencipta alam. Candi Brahma hanya terdapat satu ruangan yang didalamnya terdapat arca Brahma berkepala empat dan berlengan empat.
Salah satu tangannya memegang tasbih yang satunya memegang kamandalu atau tempat air. Keempat wajah menggambarkan keempat kitab suci Weda yang masing-masing menghadap keempat arah mata angin. Begitupun lengannya menghadap keempat arah mata angin.
Sebagai dewa pencipta alam semesta, ia membawa air karena dipercaya bahwa seluruh alam keluar dari air. Sedangkan tasbih menggambarkan waktu. Dinding relief dalam pun sama dengan candi Siwa yang menceritakan lanjutankisah Ramayana sampai tamat.
1. Candi Siwa
Dinamakan candi Siwa karena didalamnya terdapat arca Siwa Mahadewa yang merupakan arca terbesar. Di Jawa, Dewa Siwa dianggap yang tertinggi karenanya ada yang menghormati sebagai mahadewa. Sementara menurut ajaran Trimurti Hindu, dewa Siwa dikenal sebagai perusak alam.
Bangunan candi Siwa ini dibagi dalam 3 bagian secara vertical yaitu meliputi bagian kaki, tubuh dan kepala. Kaki candi menggambarkan dunia bawah tempat manusia masih diliputi hawa nafsu. Tubuh menggambarkan dunia tengah tempat manusia meninggalkan keduniawian dan atap menggambarkan dunia atas tempat para dewa.
Pintu masuk candi ini sesuai dengan empat arah mata angin. Pintu utama menghadap ke timur dengan tangga masuk yang terbesar. Di kanan kiri berdiri 2 arca raksasa penjaga dengan membawa gada yang merupakan perwujudan siwa.
Untuk relief dinding dalam terdapat kisah Ramayana yang bisa diikuti dengan cara pradaksina (searah jarum jam) mulai dari pintu utama. Sedangkan relief luar berupa kinari-kinari (makhluk bertubuh burung berkepala manusia) dan kalamakara (kepala raksasa yang lidahnya berwujud sepasang mitologi) dan makhluk surgawi lainnya.
2. Candi Brahma
Dewa Brahma dikenal sebagai dewa pencipta alam. Candi Brahma hanya terdapat satu ruangan yang didalamnya terdapat arca Brahma berkepala empat dan berlengan empat.
Salah satu tangannya memegang tasbih yang satunya memegang kamandalu atau tempat air. Keempat wajah menggambarkan keempat kitab suci Weda yang masing-masing menghadap keempat arah mata angin. Begitupun lengannya menghadap keempat arah mata angin.
Sebagai dewa pencipta alam semesta, ia membawa air karena dipercaya bahwa seluruh alam keluar dari air. Sedangkan tasbih menggambarkan waktu. Dinding relief dalam pun sama dengan candi Siwa yang menceritakan lanjutankisah Ramayana sampai tamat.
3. Candi Wisnu
Dewa Wisnu dikenal sebagai dewa pemelihara alam semesta. Candi Wisnu ini sama seperti candi Brahma dimana terdapat arca Wisnu bertangan empat yang memegang Gada, Cakram, Tiram. Sementara dinding langkan bagian dalam terpahat relief cerita Kresna sebagai Avatara atau penjelmaan Wisnu dan Balamara.
Dewa Wisnu dikenal sebagai dewa pemelihara alam semesta. Candi Wisnu ini sama seperti candi Brahma dimana terdapat arca Wisnu bertangan empat yang memegang Gada, Cakram, Tiram. Sementara dinding langkan bagian dalam terpahat relief cerita Kresna sebagai Avatara atau penjelmaan Wisnu dan Balamara.
Durga adalah Dewi Kematian dan Durga dikenal pula dengan sebutan Roro Jonggrang. Arca ini berwujud seorang wanita bertangan 8 yang memegang beraneka ragam senjata seperti cakra, gada, anak panah, ekor banteng, sakha, perisai, busur, panah dan rambut berkepala raksa Asura.
Ia berdiri diatas banteng Nandi dengan sikap tribangga atau 3 gaya gerak yang membentuk 3 lekukan tubuh. Banteng Nandi merupakan jelmaan daru Asura yang berhasil dikalahkan Durga sehingga dari mulutnya keluarlah Asura yang kemudian ditangkapnya. Jika diperhatikan secara seksama, arca Durga ini seolah hidup dan tersenyum. Arca ini menggambarkan permaisuri Raja Balitung.
by wikipedia |
Ia berdiri diatas banteng Nandi dengan sikap tribangga atau 3 gaya gerak yang membentuk 3 lekukan tubuh. Banteng Nandi merupakan jelmaan daru Asura yang berhasil dikalahkan Durga sehingga dari mulutnya keluarlah Asura yang kemudian ditangkapnya. Jika diperhatikan secara seksama, arca Durga ini seolah hidup dan tersenyum. Arca ini menggambarkan permaisuri Raja Balitung.
Tidak dipungkiri bahwasanya Legenda Roro Jonggrang sangat lekat dengan Candi Prambanan. Akibat murkanya Bandung Bondowoso, selain mengutuk Roro Jonggrang hingga berubah menjadi arca batu. Keluarlah kutukan Bandung Bondowoso untuk gadis di sekitar Prambanan menjadi perawan kasep atau perawan tua.
Kutukan yang bukan tanpa alasan karena para gadis prambanan telah membantu Roro Jonggrang membatalkan usaha Bandung Bondowoso. Bagi kepercayaan orang dulu memang pacaran di komplek Candi Prambanan akan putus cintanya. Aku sudah membuktikan. Hahaha. Pedih!
Kutukan yang bukan tanpa alasan karena para gadis prambanan telah membantu Roro Jonggrang membatalkan usaha Bandung Bondowoso. Bagi kepercayaan orang dulu memang pacaran di komplek Candi Prambanan akan putus cintanya. Aku sudah membuktikan. Hahaha. Pedih!
Rasanya bangga sekali Indonesia memiliki kekayaan sejarah kuno yang tergambar dalam kemegahan candi yang tidak hanya Candi Prambanan, juga Candi Borobudur yang sudah masuk dalam 7 keajaiban dunia.
Kalian punya pengalaman tentang indahnya Indonesia? Tulis pengalaman terbaik kalian di blog lalu daftarkan tulisan kalian untuk berpartisipasi dalam Wonderful Indonesia Blog Competition. Total hadiah lima juta menanti kita! Ayo submit tulisan terbaikmu!
Kalian punya pengalaman tentang indahnya Indonesia? Tulis pengalaman terbaik kalian di blog lalu daftarkan tulisan kalian untuk berpartisipasi dalam Wonderful Indonesia Blog Competition. Total hadiah lima juta menanti kita! Ayo submit tulisan terbaikmu!
9 comments
Ah kangennya ke Candi Prambanan. Sayangnya waktu itu saya pergi dengan rombongan study tour jadi waktunya terbatas dan nggak banyak eksplorasi.
ReplyDeletelegenda candi prambanan sudah me-nasional ya... waktu SD saya pun pernah mendengar cerita ini, dan harapannya anak2 SD skrg pun tahu legenda candi prambanan ini :)
ReplyDeleteWaah jadi kangen main ke Prambanan, pengen nonton Ramayana Balletnya lagi :)
ReplyDeleteUdah berkali2 kesini. Makin terawat. Nyaman buat berwisata rame2
ReplyDeletecakep ya kak, candinya, hihihihi
ReplyDeletesejarahnya pun dapet
Jd kangen k candi prambanan, pertama ksana waktu SD. Dan blum ksana lagi pdhl bbrpa x lewat
ReplyDeleteKalau ini sih udah terkenal bgt ya legendanya
ReplyDeleteAku terakhir ke Candi Prambanan tahun 2006, huwaaa udah lama juga. Dan waktu masuk ke candi yang ada patung Roro Jonggrang, agak kaget krn mata pating kesannya hidup, hihii
ReplyDeleteTerkahir kali wisata candi gitu 5 tahun yang lalu. Sayangnya waktu itu saya pergi dengan rombongan jadi waktunya terbatas dan nggak bisa banyak eksplorasi. Semoga kedepannya bisa ada waktu untuk explore lebih lagi candi candi yang ada di Indonesia.
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)