Foto Akhir Tahun Yang (Hampir) Selalu Sama~ iya sama. Bahkan selama kurang lebih tujuh tahun belakangan ini. Rutinitas bangun pagi, mandi, pakai seragam yang tiap hari ganti, kaki dibungkus sepatu meski gaji tak cukup untuk lebih dari seminggu. Ruangan kelas, anak-anak, buku bahan ajar, dan bahkan buku administrasi guru.
Bedanya sih ya tiap tahun bisa dapet kelas tinggi, kemudian di rotasi ke kelas rendah, ikut ujian UKG, anak-anak yang ganti juga. Ya begitu sih yang aku alami selama jadi guru. Dari zaman masih lajang sampai beranak satu. Haha.. nggak bosen bu? Ya bosen lah. Tapi seru!
Iya seru banget, nikmat banget meski banyak juga tantangannya. Meski harus mengorbankan anak selama beberapa jam demi melayani anak orang. Tapi cerita setiap tahun itu jelas banget bedanya. Karena memang anak-anak itu unik. Bahkan anak aku sendiri.
Trus ini postingan mau dibawa kemana? Haha.. jadi yang sama adalah agenda foto bersama di depan kelas. So, see the picture :
Ini...
Awal ngajar sampai tahun kedua |
Kemudian ini...
Tahun ketiga dpt kelas 5 |
Terus ini...
Kondisi hamil foto akhir tahun diganti kartinian |
Ada lagi...
Turun di kelas 4 |
Lagi deh...
Turun di kelas 3 |
Dan ...
Kelas 3 tahun ini |
See kan, foto-foto di atas kelihatan banget perubahannya. Dari muka buluk jerawatan dan sampai sekarang lagi seneng-senengnya ngobatin wajah dengan paketan anti jerawat. Belum lagi bibir ini juga sudah terkontaminasi dengan lipmate cream dari wardah kosmetik. Lihat perubahannya tuh seneng. Tapi yang bikin seneng lagi adalah fotonya sama anak-anak dan bahkan ganti-ganti tiap tahunnya.
Trus kesamaannya apa? Nih...
1. Spot Foto di depan papan tulis.
Spot foto memang lebih memilih di depan kelas. Depan papan tulis yang mana whiteboard ini ngebantu banget sebagai background foto. Kerasa banget ya suasana kelasnya. Sebenarnya ada sih spot foto lainnya, tapi yang lebih asyik ya di depan kelas.
2. Selain papan tulis, gambar pancasila, presiden dan wakil presiden juga on frame.
Sebenarnya kalau ini lebih sering kepada faktor ketidaksengajaan. Letak ketiga gambar sakti itu memang ada di sisi depan kelas di atas papan tulis. Otomatis jika angle pemilihan foto jatuhnya agak jauh, pastilah gambar-gambar itu on frame.
3. Posisi foto yang bisa dibilang klasik.
Kok klasik? Dari zaman aku nemuin foto bapak masih jadi guru sampai nurun di aku sekarang, posisinya itu biasanya anak laki-laki jongkok di depan sedangkan anak perempuan berdiri di belakang. Gurunya dimana? Bisa di tengah ataupun pinggir lah ya.
4. Seragam
Biasanya foto bersama ini pas selesai pembagian rapor, dan bertepatan di hari Sabtu. So pasti anak-anak pakai seragam pramuka. Kecuali satu foto pas hamil itu, sengaja dipilih di momen kartinian karena memang filenya kucari nggak ketemu. Huhuhu.
5. Foto pakai HP atau kamera
Seringnya pakai hp dibandingkan kamera. Karena memang dengan kamera hp jauh lebih simple dan jika minta tolong ke murid nggak terlalu susah jelasinnya. Jadi kalau pas bawa tripod, enaknya bisa on frame semua. Tapi kalau pas minta salah seorang anak buat fotoin ya gitu deh. Yang hasilnya ngeblur kek, formasi nggak lengkap, bahkan bu guru nggak ikut foto.hahaha.
6. Ucapkan "sapiiiiiii"
Kenapa sapi? Biar aku bisa dapetin foto mereka dengan senyum selebar-lebarnya. Anak-anak seringnya kaku banget kalau diajak foto, tapi begitu diajak bilang "sapiiiii" kalian bisa lihat hasilnya di foto terakhir.
Seru banget menurut aku, dan bagi mereka momen foto bersama itu juga bakal dikenang banget. Biasanya sih aku cetak buat anak-anak dengan memakai uang kas. Jadi selain kenangan selama setahun di kelas itu mereka simpan dalam ingatan, mereka juga bisa menyimpannya dalam lembaran foto.
Pernah ngajak muridnya foto juga? Atau pernah diajakin gurunya buat foto? Cerita donk serunya kayak apa.
11 comments
Nagajarin anak sebanyak itu luar biasa jg yah capeknya.. semoga tetep semangat deh..
ReplyDeleteAku terharu liat foto dari tahun ke tahun. Semoga dedikasinya selalu diingat anak2 dr dlm lubuk hatinya.
ReplyDeleteAamiin mbak nia..
DeleteGuru SD itu akan selalu diingat oleh murid-muridnya karena bener-bener ngopeni kayak orang tua
ReplyDeleteHihi...iya
DeleteDan aku nggak pernah kepikiran untuk foto kayak beginian di akhir tahun.
ReplyDeleteSetiap guru punya cara dan kebiasaan yang berbeda dek ika. Tradisi ini semata untuk kenang-kenangan mereka dan aku sih.
ReplyDeleteInsya Allah perjuanganmu membawa berkah yang melimpah Chelaaa...aku terharuuu...
ReplyDeleteAaahhh aku ga punya foto bareng murid-muridku. Jaman tahun awal 2000an belum musim hape kamera hehehee... coba kalau udah ada ya, pasti vlog-ku bertaburan di youtube :)) Ngajar itu seruuuu...
ReplyDeleteMbak Chela keren..jadi inget bapak ibuku yang juga ngajar SD yang setiap lebaran selalu di datengin muridnya dan tiap perpisahan ditangisin..
ReplyDeleteWahh keren mbaa foto2nyaa, menunjukkan transformasi bu guru dgn murid yg berbeda hihii. Saya br sekali jd walas sih ya...jd jarang foto2 macam ini. Sekalinya jd walas yaaa bnyk juga sih fotonya di berbagai momen hehe.
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)