Nostalgia Masa Sekolah : Petugas Upacara Bendera

By Chela Ribut Firmawati - April 21, 2018



Nostalgia ah... Inget zaman sekolah dulu kan? Kepilih jadi petugas upacara bendera, nggak? Seingat aku soh kriteria yang biasanya dipilih oleh guru olah raga adalah yang berbadan tinggi, suaranya lantang, dan tahan terhadap panas. Hahaha...


Percaya kan bisa kepilih guru untuk jadi petugas upacara itu adalah kebanggaan tersendiri. Bahkan sampai sekarang, kalau aku lihat anak-anak latihan TUB (Tata Upacara Bendera) mereka akan rebutan formasi tertentu. 

Coba, petugas upacara zaman SD itu apa aja? Masih inget kan?
💂 Pemimpin barisan
💂 Pemimpin upacara
💂 Pengibar bendera
💂 Pembaca UUD 1945 
💂 Pembawa teks pancasila 
💂 Penjemput pembina upacara
💂 Dirigent
💂 Protokol / pembawa acara
💂 Pembaca doa
💂 Paduan suara

Nah, kita coba bahas satu per satu jabatan diatas berdasarkan tingkat popularitasnya. 

1. Pengibar Bendera
Ingat pasukan paskibra di Istana Merdeka kan ya. Untuk bisa terpilih pasti melewati seleksi yang ketat. Nah, ditingkat sekolah pun juga begitu. Meski nggak seketat di tingkat istana negara pastinya. 

Petugas yang dipilih biasanya yang tinggi badannya sama, lihai dalam baris berbaris, mengerti aba-aba dan cakep-cakep. Karena mau nggak mau pengibar bendera ini menjadi center dari keseluruhan petugas upacara. 

Kenapa begitu? Mulai dari jalan menuju tiang bendera, pemasangan bendera, proses pengibaran. Semua mata akan tertuju pada kecakapan petugas ini. Kalau salah pasti kena sasaran. Haha... 

Tragedinya sih ya yang umum terjadi di sekolah seperti bendera terbalik (putih diatas, merah dibawah), pengait tali lepas, bendera bagian atas melilit di tali, petugas terlalu cepat dalam menarik bendera sehingga bendera selesai lagu Indonesia Raya belum selesai (atau bahkan sebaliknya), atau bahkan ketika akan kembali ke barisan petugas jalannya seperti robot. Haha...

Yang petugas bendera pernah ngalami juga nggak ni???

2. Pemimpin Upacara
Posisi ini bisa dikatakan sebagai center, karena aba-aba dari pemimpin upacara lah yang harus diikuti para peserta.

Modalnya adalah kepercayaan diri, suara yang lantang, sikap tegap seorang pemimpin. Bisa cewe bisa juga cowo. Jamanku SD dulu pemimpin upacaranya adalah cewe. Agak tomboy sih.

3. Dirigent
Kesannya sepele, tapi petugas pemimpin kelompok paduan suara ini juga memiliki peranan penting. Keselarasan kerekan bendera dengan nyanyian bisa jadi penentu keberhasilan tim pengibar bendera. Memang dibutuhkan kemampuan untuk memahami birama lagu wajib dan mengheningkan cipta. 

4. Protokol (pembawa acara)
Dia bertugas sepanjang acara. Dan jalannya acara memang dibacakan oleh pembawa acara. Biasanya nih... Memang yang ada di lapangan anak terkesan membaca tanpa memperhatikan intonasi dan penegasan kalimat. Ya emang gitu sih anak-anak. Kalian yang jadi pembawa acara mari tunjuk jari!!!

5. Pemimpin barisan
Tugasnya sih mimpin barisan peserta upacara. Dan mereka ini adalah komandan barisan yang bertugas menyiapkan peserta untuk segera memulai kegiatan upacara. 

6. Pembaca UUD 1945
Ini paling malas ya... Lama!! Ada empat alinea. Udah begitu kalau nggak disediakan microfon, kita dituntut untuk membaca lantang. Makanya pak guru dulu milihnya yang suaranya cemengkling gitu deh.

5. Pembawa naskah pancasila
Ini enak, dia ada di bagian paling adem dan aman dari cahaya matahari (kalau pembinanya belum naik ke podium). Dan dia ada di belakang pembina upacara biasanya. Tugasnya sepele... Nyerahin naskah doank ke pembina upacara. Hahaha

6. Penjemput Pembina Upacara 
Ini juga enak, dia tugasnya cuma laporan ke pembina sebelum naik podium. "Lapor, upacara bendera hari blalalala lalalal siap dilaksanakan". Kemudian hormat dan menepi lagi gitu. 

7. Paduan Suara
Ini biasanya justru anak-anak pilihan di tiap kelasnya. Grade yang dipilih dari kelas 5 bahkan kelas 4 juga ada. Anak pilihan karena memang mencari yang kualitas suaranya bagus, nggak fals, pas dengan nadanya dan suaranya lantang juga.

8. Pembaca Doa
Ini petugas yang muncul paling akhir. Biasanya dipilih anaknyang kalem, lemah lembut dan ya gitu lah kategori anak baik-baik. Hahaha... 

Paling ngeselinnya lagi ketika petugas pembaca doa atau UUD 1945 mengalami tragedi keselek air liur saat membaca. Haha.. antara geli dan malu, ya begitu sih suasana yang tadinya tenang bisa jadi riuh. 

Kangen nggak sih dengan jabatan dikala menjadi petugas Upacara Bendera. Dulu, kalian kebagian tugas yang mana? Share yuk...

  • Share:

You Might Also Like

5 comments

  1. Kalau saya langganan jadi pembawa acara mba, karena bagusnya disitu jadi tiap giliran kelas saya piket ya udaj tugas saya itu. Sygnya gara2 itu saya jadi kagok kalau harus bertugas yang lain. Jd kangen euy upacara bendera di sekolah (:

    ReplyDelete
  2. Dulu , aku selalu jadi peserta upacara aja. Pernah sekali jadi bagian paduan suara, karena kelasnya dapet tugas. Pemimpin upacara pernah sekali juga. Tapi ampuuuuun deh yang ini, suaraku bukannya kencang eh malah cempreng melengking ... Wkwkwk

    ReplyDelete
  3. Hahahahaa! Aku pernah ih!
    Jadi dirigent, pembaca UUD, pembaca Pancasila, protokol juga.

    Yang ga pernah kaya semacam pemimpin upacara atau pengibar bendera. Aku kan kecil wkwk... lagian bayangin pasang bendera itu tugas yang mempertaruhkan mental bener deh. Khawatir kebalik...

    ReplyDelete
  4. Jadi inget masa SD, Pernah jadi dirigent, pengibar bendera, sm pembaca UUD 1945��������. Deeh ngangenin banget mbak.. sayang SMP ikut PMR jd tiap upacara kebagian jaga UKS ato ga njagain di belakang barisan kali aja ad yg sakit ato pingsan. ��

    ReplyDelete
  5. Saya maksimal jadi team paduan suara aja mbak, karena emang tergabung di kelas choir juga.

    Kalau jobdesk lain malah belom pernah kepilih, padahal kan kayaknya kece banget gitu loh di depan pakai seragam beda.

    Walaupun terik matahari lebih berasa ����

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)