Lunpia Cik Me Me: Citarasa Kuliner Kota Semarang
By Chela Ribut Firmawati - February 14, 2018
Sepanjang belajar tentang keragaman Indonesia salah satunya makanan khas daerah, aku kenalnya Semarang itu sebagai kota Lunpia. Dimana oleh-oleh yang kebanyakan orang cari yaitu lunpia. Penasaran juga sih dengan lunpia asli Semarang, karena selama ini aku makan lunpia KW aja sih. Gimana nggak KW, hawong aku belinya disini, di Purwodadi dengan judul "Lunpia Asli Semarang". Wkwkwkwk.
Tapi bagi pecinta kuliner tentu akrab donk dengan Lumpia Delight. Sebuah ikon kuliner tradisional Semarang ini awalnya kukira bukan kepunyaan orang asli Semarang. Ternyata aku salah besar. Cik Me Me ini merupakan pendiri Lunpia Delight yang mana beliau adalah generasi ke tiga dari Lunpia Mataram. Dengan sang maestro Chef Tan Yok Tjay dan Cik Me Me ini merupakan generasi penerusnya. Ya, sudah bisa dipastikan bahwa dunia lunpia memang jadi jiwanya.
Dulu Lunpia Delight, Sekarang Lunpia Cik Me Me
Memang sih nggak di pungkiri, ada kata delight dikiranya bukan asli Semarang. Karena ini makanan tradisional kenapa nggak mengusung nama yang lebih selaras dengan cita rasa Indonesia. Dengan adanya beberapa masukan dari berbagai pihak, akhirnya di usia Lunpia Delight yang sudah memasuki empat tahun, bertanformasilah identitasnya.
Sebelumnya di tahun ketiga, logo Lunpia Delight sudah mencantumkan nama Cik Me Me. Namun makna dari semua logo hanya mengandung arti Lunpia yang menyenangkan Cik Me Me. Nah, di tahun keempat ini, identitas Lunpia Delight berubah menjadi Lunpia Cik Me Me dengan makna Lunpia Cik Me Me sungguh menyenangkan citarasanya. Tentu masih menyisipkan kata delight dengan tujuan para relasi Lunpia Delight tidak salah pilih.
Sempet ya untuk ke restonya di jalan Gajah Mada 107, ada debat sedikit sama papa yang waktu itu lagi nyetir. Pemahamanku masih Lunpia Delight, tapi papa melihat adanya pamflet dan banner gedhe dengan tulisan Lunpia Cik Me Me.
Meski identitas berubah, citarasa tetap sama bahkan sekarang ada inovasi menu varian lunpia yang disediakan di Lunpia Cik Me Me.
Dengan bahan utama rebung, Cik Me Me ternyata turun tangan sendiri dan memastikan semuanya oke sebelum sampai ke customer. Mulai dari pemilihan dan pengolahan rebung itu sendiri. Karena bagi Cik Me Me, kepuasan pelanggan adalah segalanya, jadi kualitas lunpia juga sangat diperhatikan.
Sajian Menu Istimewa Cik Me Me
Dalam memuaskan pelanggan, Cik Me Me jiga menciptakan beberapa inovasi menu baru loh. Dibutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan untuk eksperimen untuk mendapatkan citarasa yang pas.
Sekarang ada 6 sajian menu istimewa :
🍴 Lunpia original (lunpia rebung, udang dan telur)
🍴 Lunpia Raja Nusantara (lunpia rebung, teur, jamur dan kacang mete pilihan)
🍴 Lunpia KaJaMu ( lunpia rebung, telur, dan daging kambing jantan muda)
🍴 Lunpia Fish Kakap ( lunpia rebung, telur, ikan kakap pilihan)
🍴 Lunpia Crab ( lunpia rebung, udang, telur, daging kepiting pilihan)
🍴 Lunpia plain ( lunpia isi rebung). Varian ini khusus untuk vegetarian.
Citarasa Istimewa dan Bersertifikat Halal MUI
Saat mencicipi Lunpia Cik Me Me, memang tekstur rebung cenderung lebih kering dan empuk. Dalam pengolahan rebung sendiri, rebung dibumbui dan mengurangi kadar airnya tanpa menghilangkan kaldunya. Butuh proses lumayan lama, karena pengolahannya pun tidak menggunakn bahan pengawet.
Dan, sempet sangsi dengan aroma khas rebung masih tersisa, tapi ternyata enggak sama sekali. Mencicipi dua lunpia kering dan basah, ternyata bikin perut kenyang banget. Untuk lunpia kering ini digoreng dengan sistem deep fried, jadi sebelum di kemas memang dipastikan minyaknya tidak bersisa. Kriuknya kulit lunpia juga terasa pas.
Dalam penyajiannya, aku sempet tanya ke Cik Me Me kenapa lunpia sudah dipotong-potong dan ada daun bawangnya. Awalnya aku mengira itu onclang/loncang. Ternyata bukan. Hahaha..
Jadi, disajikan sudah dalam potongan itu memudahkan dalam memakannya. Sementara daun bawang dari bawang merah ini fungsinya untuk mengurangi kembung. Biasa lah ya perjalanan jauh pasti perut terasa kembung, nah lebih tepatnya daun bawang ini sebagai garnish tetapi jika dikonsumsi juga nggak masalah
Yang terpenting sekali bahwa Lunpia Cik Me Me sudah mengantongi sertifikat halal dari MUI. Jadi nggak perlu ragu untuk mengkomsumsinya.
Konsep Resto yang cozy dan ramah anak
Konsep gerai Lunpia Cik Me Me ini bukan sekedar toko oleh-oleh, melainkan juga sebuah resto dengan suasana yang cozy dan ramah anak. Dimaksudkan disini adalah memanjakan pelanggan untuk bisa mencicipi sambil beristirahat sebelum pulang membawa bingkisan lunpia.
Bahkan disediakan meeting room dengan kapasitas minimal 15 orang dengan harga per orangnya 50ribu include seporsi lupia. Fasilitas lainnya adalah adanya mushola, toilet yang terjamin kebersihannya, play ground dan pilihan oleh-oleh lainnya. Kubilang resto Lunpi Cik Me Me ini satu kesatuan paket lengkap.
Buat yang diluar kota dan pengen menikmati Lunpia Cik Me Me, melayani delivery order juga dengan order minimal 10 biji. Dan sekarang hadir juga gerainya di bandara Ahmad Yani. Start dari jam 05.00 sampai 22.00 wib.
Lidah bisa saja berdusta, tapi cita rasa sudah pasti lidah tak akan berdusta. Identitas berubah tapi citarasa sama, pas banget lah ya bahwa Lunpia Cik Me Me ini sebagai ikon Kuliner Kota Semarang.
7 comments
Asli tempatnya nyaman dan bersih pula. Aku paling suka Lunpia goreng original mbak.
ReplyDeleteIsi lunpianya penuuhhh.. mantaabbb. Ke semrang mampir nih
ReplyDeleteAku paling suka kajamu sama raja nusantara..nom..nom..
ReplyDeletePertama kali ke sana dan nagiiihhh... pengen ke sana lagi...
ReplyDeleteke Semarang wajib mampir nih, aman juga ngajak Junaa...
ReplyDeletesiang-siang belum makan siang, aku mendadak laperr
Wah asyik, dalam kota bisa deliveri ya.. Jadi meski mager juga bisa pesen. Banyak lagi variannya
ReplyDeleteAsyik banget ya klo dipake nongkrong dan ngobrol2, bawa anak juga oke karena mereka ga bete, ada playgroundnya.
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)