"wah enak ya... Udah disiapin rumah segedhe itu. Jadi tinggal mikir buat makan sehari-hari aja." Ujar seseorang kepadaku siang itu.

Jadi, aku suka sama yang namanya berenang. Tapi sayangnya kalau di Purwodadi, kolam renang yang ada tuh airnya kaporitan banget. Ini beda sama kolam renang yang jadi favorit aku sama temen-temen di kos. Jaman kejayaan masa kuliah selain ngampus ya dolan. Seperti renang asyik di pemandian Muncul.

Bukit Cinta Rawa Pening, ketika mendengar kalimat itu pikiranku tertuju pada sebuah mitos yang melekat banget disana. Konon, kalau kamu datang ke bukit cinta sama pacar, nggak berselang lama hubungan kalian akan putus.

*Tapi kenyataannya semasa kuliah dan aku nggak pernah ke Bukit Cinta akhirnya juga putus. huhuhuhuhu*

Soal duit 💸💸💸 siapa sih yang nggak hijau matanya? Hahaha. Apalagi akuh, mata ijo garis keras. Tapi kalau cuma tulisan mah nggak asyique banget. Trus kalau udah tertulis di silabus, gue bisa apa?

credit : okezone.com

Aku nggak habis fikir ketika postingan curhatanku ini dishare salah seorang teman guru. Kebetulan kami sama-sama sebagai guru wiyata bakti. Mungkin blio merasa postingan itu mewakili curahan hati mereka. Sesama kaum honorer. 

Ketika dua kurikulum pendidikan berjalan bersama ~ Emang cuma kamu sama gebetan aja yang bisa barengan? Kurikulum mah juga bisa! Azaib emang sih. 

Hobimu apa?

Dulu kalau nulis di buku biodata sebelum lulus SD sih ya tidur, makan, jalan-jalan. Padahal jalan-jalannya sekelas ke pasar tradisional. Hahaha...

Pernah nggak sih kita berkutat dengan pemikiran dan kegelisahan kita sendiri ketika menemui satu hal baru?

"Aduh... Nanti gimana ya disana?"

"Hemm.. kira-kira aku bisa enggak ya?"

"Duh.. kok aku? Yang lain aja donk??"

Atau kalau nggak... 

"Yuk... Kamu sama aku aja jadi nanti tugasnya berdua."

Sepanjang perjalanan menuju tempat atisan tadi, pikiranku entah kemana. Raga ini memang mengendalikan laju si hitam, tapi pikiran entah kemana. Ada banyak hal yang aku pikirkan, sampai-sampai aku tersadar bahwa bukan saat yang tepat aku seolah melamun di jalanan.

Bicara soal aplikasi pendukung ngeblog, sejauh ini aku masih nyaman dengan ngeblog pakai laptop. Sesekali memang menggunakan Hp tapi ngeblog pakai hp itu butuh big effort menurutku. Tepatnya bergantung sama sikon. Seperti kemarin disaat kuota habis, mengandalkan wifi dari hp suami ya nyicil ngedraft langsung di dasboard via hp.