Menjadi Gravitasi Dunia Anak bersama Smartphone Luna
By Chela Ribut Firmawati - April 19, 2017
Menyoal pilihan hidup dan bertahan
menjalaninya itu ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Bahkan berusaha
peduli dengan dunia yang menjadi pilihan saya juga memang tidak bisa terlepas
dari remehan dan nyinyiran. Sebagai seorang guru SD memang masih dianggap
sebelah mata dan sebagai profesi yang rendahan. Padahal, ini adalah salah satu
aksi nyata saya ikut andil dalam memajukan negeri ini.
Ya, saya harus menghadapi anak-anak
di usia emas pertumbuhannya. Jenjang pendidikan dasar dimana menjadi pondasi
pendidikan selanjutnya memang tidak bisa sembarangan dalam mendidik. Apalagi objek
yang harus saya hadapi adalah benda hidup, punya rasa dan hati, bahkan
karakteristik secara naluriah adalah peniru ulung. Mesin fotocopy tercanggih di
dunia itu memang anak-anak, makanya dalam keseharian mau tidak mau saya harus
meneladankan sikap yang baik dari segi ucapan, perilaku, bahkan penampilan. Bahkan
sosok seorang guru itu memiliki gravitasi kuat untuk murid-muridnya.
Keberlangsungan pembelajaran di kelas
tidak bisa lepas dari peran guru sebagai fasilitator. Terlebih bagi saya yang
mengajar di SD yang terbilang tingkat kesadaran pendidikan masih rendah, memang
membuat saya harus bekerja keras bagaimana dalam pembelajaran setia hari bisa
menyenangkan untuk anak. Maka dari itu menurut saya kunci dari keberhasilan
saya mengajar itu adalah dari daya tarik gurunya yang kemudian akan berimbas ke
pelajarannya. Secara tampilan, sosok guru memang sangat rentan ditiru oleh
murid dari bagaimana model rambut, cara berbicara, cara berpakaian, bahkan
berjalan pun anak-anak mengikuti. Secara pembelajaran memang seorang guru
dituntut selalu belajar dan berusaha mengikuti perkembangan dunia yang saat ini
sudah sangat pesat.
Saya akan malu ketika saya tidak bisa
menjawab pertanyaan kritis dari mereka seperti salah satunya “bu, kenapa kalau pagi menjelang siang bulan
kadang masih kelihatan?”. Dan akan sangat disayangkan jika pembelajaran
yang sudah saya rencanakan malam sebelumnya, tidak ada satupun momen yang saya
abadikan. Sejauh ini saya memang rajin memposting kebersamaan saya dengan
anak-anak di social media saya. Agar khalayak tau bahwa pekerjaan yang dianggap
sepele dan rendahan ini juga sangat menyenangkan. Makanya, keberlangsungan saya
dengan anak-anak setiap hari tidak bisa dijauhkan dengan buku, smartphone, laptop, dan anak-anak
tentunya.
Menjadi Gravitasi Dunia Anak Bersama
Smartphone Luna
Ketika saya berkomitmen untuk tidak
ingin melewatkan momen kebersamaan belajar dengan anak-anak, blog dan instagram
menjadi pilihan saya mengabadikan itu semua. Itu artinya memang saya butuh smartphone yang mumpuni dimana bisa
mendukung saya menjadi gravitasi dunia anak-anak yang sudah saya jalani selama
ini. Ada saat laptop bermasalah, dengan smartphone
saya bisa mengetik draft yang bisa saya
simpan di aplikasi blogspot. Karena saya tidak lagi memiliki kamera, cukup
dengan jepretan smartphone yang bisa
mendukung tampilan visual keseharian saya dan anak-anak. So, saya berfikir akan
lebih baik jika saya ditunjang dengan Smartphone Luna.
Luna merupakan salah satu smartphone
buatan Foxconn yang berkantor di Taiwan, namun memiliki banyak pabrik di Tiongkok. Untuk di Indonesia sendiri, perakitan smartphone Luna pabriknya berada di Jawa Tengah. Luna rilis di Indonesia pada November 2016. Seperti yang sudah
diketahui bahwa Foxconn merupakan mitra Apple dalam merakit smartphone
buatannya. Itulah mengapa keberadaan smartphone Luna sudah bisa disejajarkan
dengan iPhone baik dalam hal design maupun build quality.
spesifikasi Luna Smartphone |
Ponsel Luna hadir dengan tampilan unibody dibalut bodi metal yang telah
melewati 8 pemrosesan CNC, sehingga menghasilkan desain premium yang memiliki
tingkat presisi sangat tinggi. Terlihat tipis dan ramping dengan ukuran 7.38mm sehingga
terlihat anggun dan klasik.
Didesain dengan tampilan lebih layar
5,5”dengan resolusi Full HD 1080 x 1920 pixels. Layar
tersebut memiliki kerapatan 401 ppi dan dilindungi dengan lapisan Corning
Gorila Glass 3 yang tahan terhadap goresan dan benturan. Serta built-in Blu-ray untuk mengurangi
kerusakan mata.
Untuk processornya
terbilang mutakhir dimana pemrosesannya menggunakan Qualcomm Snapdragon 801 dengan kecepatan
2,5 GHz quad-core, RAM 3 GB, sistem operasi
Android, dan memori internal 64 GB. Ini pas banget dengan situasi saya yang memang
membutuhkan RAM dengan kapasitas besar untuk mendukung saya dalam mengabadikan
moment dengan anak-anak serta menyalurkan hobi ngeblog saya.
Dengan processor yang terbilang
modern, Luna juga didukung dengan kapasitas baterai 3.000 mAh yang didukung
fitur Fast Charging, sehingga waktu pengisian baterainya bisa dipercepat. Urusan
konektifitas memang Luna sudah support 4G LTE dan memiliki dua slot sim card. Selain
itu memiliki dari Wi-Fi berteknologi Dual Band, navigasi GPS (A-GPS,
Glonass), bluetooth, serta USB OTG. Jadi
akan sangat tidak masalah ketika saya berada di sekolah dimana selama ini saya
selalu terhambat dengan lancarnya koneksi internet dan baterai yang sangat
boros. Sinyal yang naik turun bisa bikin saya darah tinggi. Hahaha.
Yang terpenting buat saya untuk
sebuah smartphone selain dari processor
juga kameranya. Dengan memiliki kamera utama 13 Megapixel dengan F2.0 aperture
80° Wide Angel yang mampu menghasilkan tampilan gambar yang
jernih dan bisa disejajarkan dengan jepretan iPhone 6. Serta dilengkapi dengan
LED flash yang dibekali fitur autofocus. Ditambah lagi kamera depan dengan
kapasitas 8 Megapixel yang bisa memanjakan kita untuk selfie ria. Kemampuan aperture F1.8 ini memungkinkan untuk
selfie di tempat yang terang maupun di malam hari.
Dengan melihat
fitur yang ditawarkan oleh smartphone Luna,
rasanya langkah saya untuk menjadi gravitasi dunia anak akan terasa sangat
mudah. Oiya, smartphone Luna dibandrol dengan harga lima juta lebih. Hemm... kalau ngumpulin honor ngajar harus nunggu berapa bulan yah? hahaha. Nah, buat teman-teman yang penasaran dengan Luna Smartphone, silahkan cek di website maupun sosial medianya Luna yaa. Dan tetaplah menjadi gravitasi di dunia kalian.
sumber : www.luna.id, www.sinyal.co.id,
gambar : www.luna.id
20 comments
Ini kali kedua aku baca ttg luna. Baru tau ttg hp ini, dan lumayan penasaran... :) mungkin nanti kalo hp ku yg skr udh rusak, luna bKal aku consider sebagai pengganti..:)
ReplyDeleteiya mbak aku juga lumayan penasaran ini
DeleteWah asyik banget belajar di luar kelas gitu. Anak-anak didik pasti senang. Semoga dg adanya Luna bisa lebih banyak mengabadikan momen bersama ya.
ReplyDeleteIya aku juga kalo pilih HP paling penting kamera 😁
ReplyDeleteWah sudah f1.8 ya? hp ku blom bisa segitu, jadi mupeng nih. Namanya juga cantik, Luna ��
ReplyDeleteMbak Chela ini memang juara sih kalo mengabadikan kebersamaan sama muridmya. Salut. Sukses ya Mbak buat ngontesnya.
ReplyDeleteIhhh RAM nya gedeee...
ReplyDeleteMupeng
ReplyDeleteWaaaainii, kalau anak2 tanya dan guru kurang referensi, bisa langsung lari ke smartphone, nyalain inet. Was wuus kalau pakai Luna, ya. :D
ReplyDeleteharus hati-hati pilih smarthpone Luna ini keren ya
ReplyDeleteKadang emang gitu sih, kerjaan ini dianggap remeh, yang itu dianggap "bergengsi". Padahal, apalah artinya gengsi? Yang penting kan penghasilannya halal.
ReplyDeleteApalagi guru SD, perannya besar loh. Semangat terus, bugulu!
Waah Ram nya gede juga, baru tahu Luna waktu kemarin nyari power bank. Jadi pengen tahu lebih banyak nih
ReplyDeleteLuamayan juga ya hp luna, made in mana nih mbak, harganya berapaan
ReplyDeletekemarin pas jalan2 ke mall pas lewat lantai khusus henpon aku liat nih iklannya. aku pikir ini iklan ttg jualannya luna maya..ternyata merek hape toh
ReplyDeleteSemangat mbk cheila, kamu kereennn, krn jd guru terlebih sd, sngat sangat tdk mudah, :)
ReplyDeleteBtw boleh jg nih luna, jd pgn
keren ih mba, hp nyaa... lima jutaan tp fiturnya kece gitu yaa. ikut mupeng deh ni
ReplyDeleteWoow Kameranya kece banget 😍
ReplyDeleteHabis baca deretan fiturnya seketika jatuh cinta mba, apalagi sama bodinya yg kokoh itu... *sambil mandang smartphone disamping yg layarnya sudah banyak goresan 😁
Cheila.., emang ada ya, yang memandang remeh pekerjaan guru? Duh, sedih dengarnya. Padahal kalo gak diajarin guru gak bakal pinter. Ckckck..
ReplyDeleteEh btw, keren juga ya smartphone Luna. Mesti nabung dulu nih kayaknya :)
Baru dengeer smartphone luna, pendatang baru yg kece nih, mendukung profesimu sbg guru ya chee
ReplyDeleteSmartphonenya mumpuni, kegiatan belajar mengajar jadi lebih canggih ya,
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)