by google |
Sepakat donk
ya kalau yang namanya hidup itu gak mesti mulus seperti pahanya Luna Maya. Yah
walaupun gak mulus-mulus amat tapi yang namanya kehidupan kudu tetap dijalanin
dengan penuh semangat dan strong,
kan? Apalagi buat kalian para working mom.
Adakalanya sisi dilema hadir dan merasa harus memilih antara pekerjaan atau
tanggungjawab sebagai ibu atau istri. Adakalanya juga hari-hari di kantor atau
sekolah berjalan indah seindah drama Korea, tapi ada kalanya juga harus
terseok-seok dan menjadi bulan-bulanan atasan.
Kalau guru
udah ngumpul pasti gak akan jauh dari yang namanya saling curhat. Mau curhatan
remeh temeh tentang merk gincu terbaru yang ada promo sampai curhatan yang
jatuhnya ngeluh karena gak cocok sama lingkungan kerja juga ada. Bahkan rasanya
gak afdol kalau ketemu tapi tanpa ada bumbu pemanis dalam curhatan *bilang aja
ghibah gegara stalking akun lambeturah* hahaha.
Jadi, saya
kebagian menyimpulkan dan menampung dari apa yang dicurhatkan oleh teman-teman
saya. Rata-rata selain bahas murid, mereka akan bahas pimpinannya. Kalau ketemu
pemimpin yang baik, sudah pasti bakal diewer-ewer segala macam kebaikannya. Nah
kalau ketemu pimpinan yang gak asyik? Pelit, arogan, galak, kelewat disiplin,
tukang nyuruh, sering nyinyirin anak buah? Hahaha.... LEMESIN AJA SHAY!!!!!!
Buang ke laut ajah. #eh
Sebenarnya gini,
untuk menjadi pimpinan itu bukan satu hal yang mudah. Kita harus siap dinilai
oleh anak buah dan siap di kritik, sekalipun dapet kritikan itu gak enak. Kalau
kripik mah enak, kan. Nah, begitu juga dalam sebuah kepemimpinan. Setiap kepala
punya isinya masing-masing dan punya gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Misalkan jika dalam kasus ini adalah kepala sekolah, tentu menghadapi berbagai macam
karakter guru yang berbeda juga. Ada yang penurut, ada yang pinter cari muka,
ada yang pembangkang dan idealis *tunjuk muka*, bahkan ada model anak buah yang
takutnya gak ketulungan. Hahaha..
Jika pimpinanmu
gak asyik? Lemesin aja shay!
Iya lemesin
aja. Gak bisa dipungkiri hati pasti bergejolak. Kerja gak nyaman, bawaannya
pengen cepet-cepet pulang, males buat menghadap pimpinan dan yang ada
dijelek-jelekin mulu. Saya aja pernah kok dapet pemimpin yang gak asyik, tapi
yang saya bisa lakukan adalah berdamai dengan diri sendiri dan bikin senyaman
mungkin di lingkungan kerja sekalipun susah. Begitupun yang teman-teman saya
lakuin, mereka Cuma bisa sabar aja sambil nunggu pergantian pimpinan. Sebisa mungkin
meminimalisir untuk tidak berhadapan muka dengan pimpinan kalau dirasa emang
benar-benar malas. Sisi baiknya kita bisa punya banyak waktu untuk mendampingi
anak-anak di kelas. Atau kalau kebetulan lagi bebas jam bisa menyibukkan diri. Hias-hias
kelas atau nyicil administrasi guru. Just
enjoy your self, no matter what happen with your boss!.
Masih ngerasa gak asyik? Niatkan aja buat bekerja
dengan baik dan fokus.
Memang dalam
instansi kita dituntut untuk patuh sama pimpinan dan aturan, tapi kalau lagi berseberangan
ya susah. Ada aja dicari sisi buruk ini itu, disalahin ini itu, disindir ini
itu dalam forum rapat. Terus kalau ceritain tentang dirinya suka
dibagus-bagusin. Hahaha... denger curhatan begitu saya ngakak abis!
Ada baiknya
kita niatkan diri kita untuk fokus dan bekerja dengan baik. Istilah lainnya
cuek aja lah sama atasan. Mau tetap dinyinyirin atau dilirik atasan anggap aja
gak ada. Yang penting fokus bekerja, tunjukkan dedikasimu terhadap
tanggungjawabmu, dan percayalah sebuah proses tidak akan menipu hasil. Ingat,
ada Tuhan yang akan menjadi tempatmu mempertanggungjawabkan amanah pekerjaanmu
di akhirat nanti. Soal pimpinan, cuek aja lah.
Masih gak asyik juga? Segera ambil tindakan. Bertahan
atau resign!
Kalau ini
sih lebih optional dan privasi sih menurut saya. Ada saat dimana saya sangat
berkeinginan untuk resign karena pimpinan saya gak asyik. Tapi saya tertohok juga
sama perkataan senior saya “masa gitu aja kalah?” hahaha. Trus masalah baru akan timbul, gak kerja dan dirumah kudu ngadepin orang tua yang memang menuntut saya untuk bekerja. Kalau teman-teman
saya sih beberapa milih bertahan tapi ada juga yang resign karena saking gak
betahnya sama pimpinan. Memang dalam bekerja kita juga harus mencari
kenyamanan. Kalau sudah begitu, takaran kenyamanan orang kan beda-beda ya. Jadi
gak bisa disamaratakan. Bertahan atau resign, ask your heart *halagh*. dan tanya suami. hahaha.
Hadeh... Masih tetap gak asyik juga? Ya udah deh
anggap gak ada ajah.
Iya, ini
yang paling final diantara sikap yang saya saring dari beberapa teman saya. Bahkan
bapak saya sendiri suka wanti-wanti “jiwa pembangkang kalau ketemu yang gak
cocok ya bakal gak peduli sama sekali.” Istilah Jawa nya digagas apik, ora
digagas yo podo wae. Daripada makan ati, yakan? Yang dilakuin teman-teman saya diantaranya mereka akan memilih diam. Tenggelam dalam keheningan dan memendam KZL. hahaha. Jujur cah ojo isin. wkwkwkwk. Dan memanggap gak ada orang. hahaha. Jehong!
Yes, memang
gak dipungkiri seperti itulah realitanya. Bahwa ketemu pimpinan itu gak
selamanya bisa mengayomi, bisa menjadi tua, bisa ngemong anak buah. Sekalipun susah
tapi tetap hormatilah pimpinanmu karena sekalipun buruk akan tetap ada sisi
baiknya. Eh, siapa tau kan ya bawaain kita jajanan meskipun cuma gorengan 3 biji. Eh
siapa tau juga kasih tambahan gaji ke anak buah. Siapa tau lho ini besok-besok
jam pulang bisa diajuin jadi jam 12.00 kan. Hemmm, makanya pimpinanmu gak
asyik, lemesin aja shay!!! Tar juga kena reshufle. Hahaha.
Sudah ya,
bukan akhir dari segalanya kalau pimpinannya gak asyik. Yang penting semangat
bekerja. No maksud sindir sana sini lho ini. Menyimpulkan aneka curhatan dan menyampaikan advice dari para senior. Kali aja kalian lagi gak sejalan sama pimpinan. Lemesin aja ya shay. Ngopi dulu yuk!
sumber gambar: by google
10 comments
Alhamdulillah pimpinanku baik banget, tegas dan care sama bawahannya hehehe
ReplyDeletetos donk...pimpinanku juga baik mbakk
DeleteAngkat saya jadi muridmu guru
ReplyDeleteangkat!!!!!!!
DeleteJadi ingat keluhan2 karyawanku kalau pas kerjaan numpuk. Dan, kalimat ini ampuh utk menenangkan,"lakoni wae!"
ReplyDeleteHehe..
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletePimpinanku ya gitu deh. Yo dilakoni wae. Lagi mood buat ketemu ya ketemu. Kalau nggak ya ndekem di kelas smp jam pulang. Lagian bentar lagi beliau diganti. Wkwkwkwkkw
ReplyDeletePernah punya bos nggak asyik, aku sih cuek aja. Dia jga butuh skill dan tenaga aku, jadi dia juga baik-baikin aku seringnya, hahaha
ReplyDeleteBeberapa kali memiliki pemimpin yang gak asyik, asyikin saja dengan cara nyantai hihiii
ReplyDeleteWah, saya pernah nih punya pimpinan rese. Minta kita pulang malam sementara dia balik duluan buat pacaran, lama-lama nyebelin, udahlah saya resign aja, di tempat sekarang jauh lebih asik!
ReplyDeleteSalam,
Syanu.
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)