Pimpinanmu Gak Asyik? Lemesin Aja, Shay!

By Chela Ribut Firmawati - November 12, 2016

by google
Sepakat donk ya kalau yang namanya hidup itu gak mesti mulus seperti pahanya Luna Maya. Yah walaupun gak mulus-mulus amat tapi yang namanya kehidupan kudu tetap dijalanin dengan penuh semangat dan strong, kan? Apalagi buat kalian para working mom. Adakalanya sisi dilema hadir dan merasa harus memilih antara pekerjaan atau tanggungjawab sebagai ibu atau istri. Adakalanya juga hari-hari di kantor atau sekolah berjalan indah seindah drama Korea, tapi ada kalanya juga harus terseok-seok dan menjadi bulan-bulanan atasan.


Kalau guru udah ngumpul pasti gak akan jauh dari yang namanya saling curhat. Mau curhatan remeh temeh tentang merk gincu terbaru yang ada promo sampai curhatan yang jatuhnya ngeluh karena gak cocok sama lingkungan kerja juga ada. Bahkan rasanya gak afdol kalau ketemu tapi tanpa ada bumbu pemanis dalam curhatan *bilang aja ghibah gegara stalking akun lambeturah* hahaha.

Jadi, saya kebagian menyimpulkan dan menampung dari apa yang dicurhatkan oleh teman-teman saya. Rata-rata selain bahas murid, mereka akan bahas pimpinannya. Kalau ketemu pemimpin yang baik, sudah pasti bakal diewer-ewer segala macam kebaikannya. Nah kalau ketemu pimpinan yang gak asyik? Pelit, arogan, galak, kelewat disiplin, tukang nyuruh, sering nyinyirin anak buah? Hahaha.... LEMESIN AJA SHAY!!!!!! Buang ke laut ajah. #eh

Sebenarnya gini, untuk menjadi pimpinan itu bukan satu hal yang mudah. Kita harus siap dinilai oleh anak buah dan siap di kritik, sekalipun dapet kritikan itu gak enak. Kalau kripik mah enak, kan. Nah, begitu juga dalam sebuah kepemimpinan. Setiap kepala punya isinya masing-masing dan punya gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Misalkan jika dalam kasus ini adalah kepala sekolah, tentu menghadapi berbagai macam karakter guru yang berbeda juga. Ada yang penurut, ada yang pinter cari muka, ada yang pembangkang dan idealis *tunjuk muka*, bahkan ada model anak buah yang takutnya gak ketulungan. Hahaha..

Jika pimpinanmu gak asyik? Lemesin aja shay!

Iya lemesin aja. Gak bisa dipungkiri hati pasti bergejolak. Kerja gak nyaman, bawaannya pengen cepet-cepet pulang, males buat menghadap pimpinan dan yang ada dijelek-jelekin mulu. Saya aja pernah kok dapet pemimpin yang gak asyik, tapi yang saya bisa lakukan adalah berdamai dengan diri sendiri dan bikin senyaman mungkin di lingkungan kerja sekalipun susah. Begitupun yang teman-teman saya lakuin, mereka Cuma bisa sabar aja sambil nunggu pergantian pimpinan. Sebisa mungkin meminimalisir untuk tidak berhadapan muka dengan pimpinan kalau dirasa emang benar-benar malas. Sisi baiknya kita bisa punya banyak waktu untuk mendampingi anak-anak di kelas. Atau kalau kebetulan lagi bebas jam bisa menyibukkan diri. Hias-hias kelas atau nyicil administrasi guru. Just enjoy your self, no matter what happen with your boss!.

Masih ngerasa gak asyik? Niatkan aja buat bekerja dengan baik dan fokus.

Memang dalam instansi kita dituntut untuk patuh sama pimpinan dan aturan, tapi kalau lagi berseberangan ya susah. Ada aja dicari sisi buruk ini itu, disalahin ini itu, disindir ini itu dalam forum rapat. Terus kalau ceritain tentang dirinya suka dibagus-bagusin. Hahaha... denger curhatan begitu saya ngakak abis!

Ada baiknya kita niatkan diri kita untuk fokus dan bekerja dengan baik. Istilah lainnya cuek aja lah sama atasan. Mau tetap dinyinyirin atau dilirik atasan anggap aja gak ada. Yang penting fokus bekerja, tunjukkan dedikasimu terhadap tanggungjawabmu, dan percayalah sebuah proses tidak akan menipu hasil. Ingat, ada Tuhan yang akan menjadi tempatmu mempertanggungjawabkan amanah pekerjaanmu di akhirat nanti. Soal pimpinan, cuek aja lah.

Masih gak asyik juga? Segera ambil tindakan. Bertahan atau resign!

Kalau ini sih lebih optional dan privasi sih menurut saya. Ada saat dimana saya sangat berkeinginan untuk resign karena pimpinan saya gak asyik. Tapi saya tertohok juga sama perkataan senior saya “masa gitu aja kalah?” hahaha. Trus masalah baru akan timbul, gak kerja dan dirumah kudu ngadepin orang tua yang memang menuntut saya untuk bekerja.  Kalau teman-teman saya sih beberapa milih bertahan tapi ada juga yang resign karena saking gak betahnya sama pimpinan. Memang dalam bekerja kita juga harus mencari kenyamanan. Kalau sudah begitu, takaran kenyamanan orang kan beda-beda ya. Jadi gak bisa disamaratakan. Bertahan atau resign, ask your heart *halagh*. dan tanya suami. hahaha. 

Hadeh... Masih tetap gak asyik juga? Ya udah deh anggap gak ada ajah.


Iya, ini yang paling final diantara sikap yang saya saring dari beberapa teman saya. Bahkan bapak saya sendiri suka wanti-wanti “jiwa pembangkang kalau ketemu yang gak cocok ya bakal gak peduli sama sekali.” Istilah Jawa nya digagas apik, ora digagas yo podo wae. Daripada makan ati, yakan? Yang dilakuin teman-teman saya diantaranya mereka akan memilih diam. Tenggelam dalam keheningan dan memendam KZL. hahaha. Jujur cah ojo isin. wkwkwkwk. Dan memanggap gak ada orang. hahaha. Jehong!

Yes, memang gak dipungkiri seperti itulah realitanya. Bahwa ketemu pimpinan itu gak selamanya bisa mengayomi, bisa menjadi tua, bisa ngemong anak buah. Sekalipun susah tapi tetap hormatilah pimpinanmu karena sekalipun buruk akan tetap ada sisi baiknya. Eh, siapa tau kan ya bawaain kita jajanan meskipun cuma gorengan 3 biji. Eh siapa tau juga kasih tambahan gaji ke anak buah. Siapa tau lho ini besok-besok jam pulang bisa diajuin jadi jam 12.00 kan. Hemmm, makanya pimpinanmu gak asyik, lemesin aja shay!!! Tar juga kena reshufle. Hahaha.

Sudah ya, bukan akhir dari segalanya kalau pimpinannya gak asyik. Yang penting semangat bekerja. No maksud sindir sana sini lho ini. Menyimpulkan aneka curhatan dan menyampaikan advice dari para senior. Kali aja kalian lagi gak sejalan sama pimpinan. Lemesin aja ya shay. Ngopi dulu yuk!




sumber gambar: by google


  • Share:

You Might Also Like

10 comments

  1. Alhamdulillah pimpinanku baik banget, tegas dan care sama bawahannya hehehe

    ReplyDelete
  2. Jadi ingat keluhan2 karyawanku kalau pas kerjaan numpuk. Dan, kalimat ini ampuh utk menenangkan,"lakoni wae!"
    Hehe..

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  4. Pimpinanku ya gitu deh. Yo dilakoni wae. Lagi mood buat ketemu ya ketemu. Kalau nggak ya ndekem di kelas smp jam pulang. Lagian bentar lagi beliau diganti. Wkwkwkwkkw

    ReplyDelete
  5. Pernah punya bos nggak asyik, aku sih cuek aja. Dia jga butuh skill dan tenaga aku, jadi dia juga baik-baikin aku seringnya, hahaha

    ReplyDelete
  6. Beberapa kali memiliki pemimpin yang gak asyik, asyikin saja dengan cara nyantai hihiii

    ReplyDelete
  7. Wah, saya pernah nih punya pimpinan rese. Minta kita pulang malam sementara dia balik duluan buat pacaran, lama-lama nyebelin, udahlah saya resign aja, di tempat sekarang jauh lebih asik!

    Salam,
    Syanu.

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)