Ekspektasi vs
Realita Jadi Guru - Dulu semasa kuliah bayangan saya ketika jadi guru
tuh ada aja. Tapi perkataan orang yang bilang “jangan berhayal tinggi-tinggi,
kalau gak sesuai kenyataan nanti sakit”. Gak semua sih memang tapi ada lah
beberapa ekspektasi saya kalau jadi guru nanti endebrew endebrew. Kenyataannya?
Hamsyong deh ya. Tapi banyak serunya. 🙊🙊🙊🙊🙊🙊🙊
Baiklah, saya perlu sedikit flasback ke khayalan jaman mahasiswa.
Kalau kesannya saya belagu banget ya maaf deh, namanya juga mahasiswa alay yang
gampang kemakan omongan dosen. Tapi bagusnya itu jadi motivasi biar cepet lulus
kuliah dan nyemplung ke dunia kerja. Hehee.. dan ternyata beberapa ekspektasi
saya itu juga dirasakan sama teman saya. Tos!! Kita samaan. Btw kalu papa
gimana? Kan kita seprofesi, shay!
✌ Lulus
Kuliah kerja dan PNS ✌
Ekspektasi : Lulus kuliah ada lowongan CPNS, ikut tes seleksi, lolos, penempatan kerja, prajab dan PNS.
Realita : Gak munafik sih memang PNS itu impian beberapa orang termasuk saya yang dibesarkan dalam lingkup keluarga PNS. Dan paradigma yang melekat dalam keluarga besar ibu terutama tolak ukur kesuksesan seseorang itu kalau kita berseragam, tiap hari berangkat kantor, tiap bulan dapet gaji dan tunjangan ini itu, syukur-syukur bisa beli ini itu karena sudah berlabel PNS.
Untuk menjadi PNS harus melewati
tes seleksi yang soalnya lumayan susye. Belum lagi kalau ada moraturium PNS yang diberlakukan. Alhamdulillah saya 2x ikut tes tapi
belum lolos. Sedih emang tapi hidup mah kudu disyukuri. Pengumuman tes CPNS
yang ke 2 saya dapet kado dari Allah. Dipinang lakik ganteng yang udah berhasil
bikin saya punya buntut satu ini. Hahaha. Jadi saya nerima SK nya berupa buku
nikah. PNS atau belum PNS murid akan tetap memandang kita adalah ibu guru yang
setiap hari bawa ilmu baru buat murid. Ciye!😌
👀 Ngajar
di Sekolah Favorit dan di tengah Kota 👀
Ekspektasi : Diterima ngajar di SD yang favorit
dan unggulan, trus lokasi sekolahnya di tengah kota dan jangkauannya gampang banget.
Realita : Mencari lapangan pekerjaan
memang gak semudah membalikkan telapak tangan. Begitupun dengan mengajar di SD.
Lingkup SD kota memang sudah didominasi
oleh guru PNS dan rata-rata guru senior. Ada memang guru baru yang fresh
graduate tapi semua itu tergantung bejo enggaknya kita tembus untuk diterima
mengajar di SD kota. Saya dapetnya SD di desa sebelah saya, hampir 5 tahun ini
saya mengajar anak-anak dari berbagai macam background orang tua dan lingkungan
sekitarnya. Meskipun terbilang dekat akses menuju sekolah awalnya memang
sedikit sulit dengan kondisi jalan yang belum di cor. Tapi sekarang sudah mulus
jadi buat ke sekolah gak perlu belepotan lagi motornya. Alhamdulillah
😁😁Gaji
yang Layak dengan Aneka Macam Tunjangan😁😁
Ekspektasi : Kalau nanti udah ngajar pasti
gajinya banyak. Belum lagi nerima tunjangan non sertifikasi, kesra, atau
apalah. Lumayan bisa dipakai buat ngopi cantik dan beli gincu.
Realita : guru PNS akan mendapatkan gaji
dari pemerintah. Kalau yang sudah lolos sertifikasi bakalan dapet tunjangan
tambahan dengan nominal yang We O WE. Saya ulang ya. We O We. WOW WOW WOW!!!
Setiap 3 bulan sekali. Sedangkan kalau
guru non PNS, heeeeeeeeeee..... kita menerima gaji sebesar keikhlasan Kepala
Sekolah membayar tenaga kaum WB. Tau kan maksud saya. Oke bhay! Etapi
alhamdulillah sedikit banyak disyukuri.
Lingkup
Masyarakat yang Sadar Pendidikan
Ekspektasi : Saya akan menjumapi para orang tua yang care dengan pendidikan anak dan ikut serta dalam mendukung kegiatan yang berkaitan dengan sekolah
Realita : saya menemui aneka macam orang
tua yang perhatian dengan anaknya sampai rela curhat lewat sms dengan saya.
Atau sekedar datang ke sekolah untuk menanyakan perihal nilai anak yang turun.
Bahkan ada juga anak yang orang tuanya pasrah aja. “Asal anak saya sekolah bu, monggo saya manut aja yang penting pinter”.
Memang sih masih banyak didominasi ortu yang beranggapan bagi mereka soal
pendidikan nomor sekian. Sampai ada anak yang sering membolos dan tidak
dimarahi orang tuanya. Bagi mereka bisa menyekolahkan anak itu luar biasa.
😍Bangunan
Sekolahku Megah dan Banyak Alat Peraga😍
Ekspektasi : SD ku keren bangunan megah dan alat
peraga buat ngajar segabrek. Jadi ngajarnya nyaman dan enak.
Realita : pertama kali saya datang ke SDN 3
Ngembak (yang sekarang di regruping dengan SDN 1 Ngembak) saya kaget banget.
Kondisi ruang kelas yang hampir roboh.
Kelas yang dibagi 2 sekat demi menampung anak kelas 1 dan 2, jadi kalau ngajar
ngomongnya gantian. Kondisi kamar mandi yang gak layak pakai. Pokoknya miris
banget. Dan alhamdulillah perhatian pemerintah sedikit demi sedikit datang. SD
kami mendapat bantuan rehab gedung dan sekarang sudah layak dipakai dan nyaman
bagi anak-anak. Bahkan untuk bantuan alat peraga juga dapet baru dari pemerintah
meskipun belum maksimal penggunaannya.
Beberapa
ekspektasi saya beneran ada yang sesuai dengan realita. Tapi ternyata ada juga
yang sekedar khayalan manis saja tapi dialami oleh beberapa teman saya seprofesi. Meskipun begitu memang jadi guru itu seru
sekalipun masih WB. Dan dari pengalaman saya justru saya banyak belajar dalam
memahami karakter masyarakat tempat saya bekerja. Dan gak semua apa yang ada
dipikiran kita sama dengan pola pikir orang lain. Yang penting saya berusaha
untuk menjalani, menikmati, dan mensyukuri peran saya sebagai guru. Mau PNS
atau belum, saya pasrah aja deh. Mau gaji banyak atau gaji seikhlasnya juga
yang penting saya dan keluarga masih bisa makan. Haha... dan yang paling
penting saya gak mau ngayal tinggi-tinggi. Takut jatoh. Hahaha.
17 comments
Sebagai alumni fip, walau gak jd guru ngajar di kelas, kebayang sudah mbak, ya bgitulah realita guru di lapangan. Selamat mengabdi ya Mbak :)
ReplyDeletekalau yang PNS saya percaya kesejahteraan sangat amat terjamin. tapi kalau yang masih honorer memang pemerintah gak ada perhatian sama sekali mbak :)
DeleteBaca ini aku ngakak maksimal, Mbak. Lha kok yo kita penghayal yang hebat. Etapi nggak papa. Mumpung menghayal itu belum dilarang wkwkwkwwk. Selamat Hari Guru, Mbak.
ReplyDeleteciyee bu guru berhayal juga. hahahaha
DeleteKadang saya berpikir, tenaga honorer yang puluhan tahun bekerja kok nggak lulus test. Akhirnya orang2 baru malah menggusur honorer yang sudah puluhan tahun bekerja.
ReplyDeleteMenurut saya, mbok yang honorer itu agak diberi sedikit kemudahan agar bisa lulus tes.
Khayalan saya juga nich.
Salam hangat dari Jombang
pakdheee..khayalannya itu sama dengan para honoreer senior...
Deleteekspektasi itu beda bgt sama realita ya Mba..
ReplyDeleteiya ada beberapa yang kesampaian ada juga yang gak
Deleteaku dulu pingin banget jadi guru sayang tidak tercapai hiks..sekarang jadi gurunya anak2 dirumah..memang ekspektasi dan realita selalu berbeda ya...tetap semangat mbak.selamat hari guru
ReplyDeletehai mbak prana...ibu itu adalah sebaik2nya guru buat anak mbakkk.semangat ya mbaaa
DeleteKalau yg honorer gitu bakal dpt jatah lolos PNS g sih Mbak? Aq jadi sedih memang kalau mendengar tingkat kesejahteraan guru.mkny sebutanny pahlawan tnp tanda jasa ya
ReplyDeleteAku kuliah di FKIP, Mbak. Sudah membayangkan jadi guru sih dulu, sebelum akhirnya malah kerja di radio. Wkwk. Temen-temenku yg sejurusan banyak nyoba jadi guru honor. Ga ada pilihan lain, katanya. Nunggu pembukaan tes CPNS, entah kapan kan. Ada juga yang gak tahan sama pendapatannya, akhirnya banting stir jadi bankir. :’)
ReplyDeleteHahahaha bu guru aku suka poto yang atas, kece banget.
ReplyDeleteIya yaa kadang khayalan ga sesuai dengan kenyataan.Ahh semangaat bu guruu!!
Alhamdulillah aku jadi guru yang *enak*
ReplyDeleteMeskipun bukan PNS dan di sekolah swasta
Tapi berkecukupan
aku masih putih abu nih kepikiran kuliah ambil pendidikan dan jadi guru dan ekspetasi aku sama kaya Bu guru kecil hihihi tapi masih bingung ah mau jadi apa hehe
ReplyDeleteEkspektasi dan kenyataan,, suka beda-beda gimana gitu ya mbak,, tapi sih kalo bisa menikmati dan bersyukur dengan kenyataan yang ada, menurutku itu rejeki yang luar biasa. Selamat hari guru bu guru!
ReplyDeleteWah saya juga ortu 22nya pns, sekarang udah pensiun, tapi anaknya swasta semua, yang penting tetep semangat dan sabar mengajar anak anak ya mbak 😊
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)