Bikin atau Perpanjang SIM Gak Pakai Nego – Iya bener
kalau dipikiran kalian bikin SIM atau perpanjang kita bisa tawar menawar harga atau
lewat calo, rasanya salah besar. Tapi dulu sih masih bisa (duluuuuuuu),
kebetulan Cipluk mau perpanjang SIM dan dibantuin sama temen saya di Polres. Soal
bayaran sih bayar sesuai yang ditetapkan dan gak ada tambahan “jasa”. Tapi pas
saya nembak SIM C dulu lumayan mehong.🙈🙈🙈🙈
Minggu
kemarin saya akhirnya memperpanjang SIM C yang ternyata sudah telat 2 bulan. Harusnya
jatah perpanjang masa berlaku SIM C saya jatuh di bulan September. Tapi karena
saking sibuknya *halah* barulah kemarin sempat ngurus. Itupun saya harus ngajak
suami buat ke Polres. Mikir saya perpanjangan juga butuh biaya yang mahal, eh
ternyata kalau diurus sendiri kita enak jadi tahu alur dan biayanya. Gak semahal
yang saya pikirkan sebelumnya, lumayan lah karena memang sesuai dengan tarif
yang sudah diatur dalam Undang-Undang.
Jadi syarat
buat perpanjang SIM adalah minimal 14 hari sebelum masa berlaku habis. Cmiiw. Beruntung
sih saya gak masuk dalam kategori bikin SIM baru. Mas-mas dibelakang saya SIM
nya telat 3 bulang langsung disuruh bikin baru. Duh baiknya pak poilisi. Hahaha.
Syarat lain yang harus dibawa adalah fotokopi SIM lama dan KTP masing-masing 2
lembar. Dan jangan lupa bawa juga SIM lamanya, ya.
Trus setelah
siap dengan FC SIM lama dan KTP, kita wajib tes kesehatan. Kalau di Purwodadi
sih di seberang Polres, jadi disitu nanti kita harus membaca angka tokek atau
tes buta warna. Setelah itu ukur tinggi dan berat badan. Tes kesehatan ini saya
mengeluarkan biaya 30.000 rupiah. Tanpa nego ya. Nantinya petugas pemeriksa
kesehatan akan ngasih surat keterangan yang harus kita lampirkan di formulir.
termasuk formulir saya |
Setelah itu,
bawa sisa FC SIM, KTP, dan surat keterangan sehat ke meja pendaftaran. Nanti
bapak polisi sama mbak-mbak akan ngasih kita formulir yang harus diisi sendiri.
Setelah diisi kemudian sertakan juga FC SIM, KTP dan surat keterangan sehat
tadi dengan formulir pendaftaran. Setelah itu bawa deh ke loket BRI yang ada di
bagian utara gedung SIM. Akan disambut mbak teller yang sudah siap melayani
pembayaran perpanjang masa berlaku SIM. Disini saya kena biaya 75.000 rupiah
dan disertakan juga bukti bayar. Setelah itu bawa lagi ke meja pendaftaran yang
nantinya akan diberikan nomor antrian buat foto.
Buat tes
kesehatan sampai bayar di loket BRI saya butuh waktu sekitar 10 menitan sih. Tapi
yang lumayan lama buat antri foto. Saat itu memang agak sepi, tapi pak polisi
yang bagian motret lagi keluar ruangan. Ya sudah saya tunggu aja sambil ngobrol
sama bapak-bapak yang lagi antri juga buat foto SIM baru. Kalau udah stand bye
cepet banget kok, tinggal jepret dan tunggu deh sim keluar dari mesin cetak. Selesai
trus pulang.
FYI, buat
bikin SIM baru memang harus melalui tes. Yaitu tes tertulis maupun tes praktek.
Kalau tes tertulis lolos tapi dalam praktek gagal, terhitung gagal juga dan
harus mengulang 14 hari kemudian. Biaya bikin SIM baru cuma 100 ribu aja. Tapi banyak
yang ngeluh kalau tes yang sulit itu adalah tes prakteknya. Saat saya di
Polres, ada sekitar 7 orang sedang uji sim A. Semuanya ternyata gagal. Jadi kita
diberi kesempatan mencoba 2x. Kalau 2x itu zonk ya sudah ulangi lagi 14 hari
kemudian. Lelah ya demi SIM. Hahah.
Kalau diitung
dari fotocopy sampai biaya bayar di loket BRI saya menghabiskan dana sebesar 107.000
rupiah. Dengan rincian FC 4lembar SIM dan KTP 2000 rupiah, bayar tes kesehatan
30.000 rupiah, bayar di kolet BRI 75.000 rupiah. Gak pakai jasa tambahan
kecuali traktir bakso Papa yang udah nemenin. Hahaha.
Oiya, saya
gak pakai acara nego ini ono loh. Soalnya ada tuh pas saya share foto biaya bikin SIM, dapet
komentar “itu udah deal mbak harganya?”. Haha.. iya itu deal sesuai dengan
Undang-Undang. Gak pakai negosiasi dan gak pakai pungli *halah*. Urus sendiri
jadi kita tau alur serta rincian biayanya. Nah, kalau seperti ini saya percaya
kalau ngurus SIM itu transparan. Kan rakyat jadi nyaman to dengan pelayanan
dari kepolisian. Prosesnya gak ribet, berkendara pun nyaman.
Oke sip,
jangan lupa lengkapi syarat berkendara ya. Oiya.. saya jadi ingat pajak STNK
belum saya bayar. Wkwkwkwk!
6 comments
Waaaah kalau perpanjangan bisa gak pake calo yaa.. hihi
ReplyDeleteDulu waktu bikin sim C aku pake calo *pengakuan dosa*
Karna harus bikin di malang, sementara aku sekarang rantau di jakarta. ga kebayang kalau ga lulus harus bolak balik malang jakarta wkwk
wah saya nanti tahun 2017 harus cabut dan pindah alamat.. gimana ya caranya?
ReplyDeletesekarang mah perpanjangan gampang banget di bdg, banyak sim keliling di mall. Oiya udah harga mati yaa! baiklah lelaah kalo nego (soale waktu bikin sim A dan.C Kabupaten nembak jugaaaa) ssst..
ReplyDeleteThx kakak infonya.
ReplyDeleteKeren, thanks for sharing mbak..salam
ReplyDeletewww.ryokusumo.com
wah habis sim c saya wahaha.
ReplyDeletewah tapi sadis bu ujian prakteknya. temen saya ada yang nyampe ujian 5 kali gagal. akhirnya diloloskan karena rasa kasihan bapak polisi pengujinya hehe.
eh sekarang bu, udah susah lagi pake calo, apalagi kan program berantas pungli sudah berlaku.
KPK juga udah nongol di sekitaran unit Polantas kota Sukabumi, kota kecil aja disambangin KPK, apalagi yang gede.
oh iya mbak kalau kebetulan cari tips fotografi silahkan mampir ke blog saya
gariswarnafoto[dot]com
terima kasih mbak udah sharing, selamat malam
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)