Belajar di Luar Kelas Itu Asyik! - Punya murid
yang usil, ceriwis, aktif, rasa ingin tahunya gedhe itu kudu banyak belajar
metode pembelajaran. Mengajar bukan sekedar ceramah di depan kelas trus kasih
soal. Kalau seperti itu gak usah buang duit kuliah guru juga pada dasarnya
semua orang bisa. Tapi mengajar itu memang harus gak sekedar menerapkan konsep
materi doank, kudu bener-bener menerapkan juga budi pekerti, adab, sopan santun
dan penerapan karakter lainnya. Sesuai anjuran pemerintah donk, penanaman
karakter juga dilsayakan di sekolah. Tapi saya tergolong guru yang menolak full day school ^_^.
Nah untuk
geng saya tahun ini terbilang anak-anak yang super. Kategori intelegensi
rata-rata bagus, hanya bisa dihitung jari saja untuk anak yang lambat. Saking pinternya
malah jatuhnya mereka anak yang hiperaktif kalau mendengarkan testimony beberapa
guru sebelumnya. Sejauh ini mereka baik-baik saja kalau sama saya, gak tau deh
nantinya. Hahaha,,,
Karena saking
aktifnya sekedar ceramah di dalam kelas justru gak mempan. Saya sering
kepancing emosi ketika saya ngomong eh ada beberapa anak yang asik ngobrol
juga. Kalau di pikir-pikir seperti itu nanti saya juga yang rugi kehabisan
tenaga, dan memang untuk menyajikan pembelajaran yang menyenangkan itu hukumnya
wajib ain. Meskipun terbilang mendadak, rasanya cukup bahagia sih melihat
mereka berlari sana-sini, mengamati ini-itu, banyak bertanya dan memecahkan
masalah mereka sendiri.
Pembelajaran
luar kelas kali ini jadi pilihanku untuk menyampaikan materi IPA mengenai
tumbuhan dan bagian-bagiannya. Itung-itung selain belajar IPA, mereka juga bisa
belajar PKN dengan menerapkan sikap sopan dalam bertanya, Bahasa Indonesia
dengan menerapkan cara berkomunikasi dengan baik, dan ketangkasan. Banyak banget?
Yaiya donk kan kelas 3 masuknya tematik, sekalipun melenceng dari kurikulum
untuk muatan materi selain IPA, buat saya yang penting mereka belajar. Improfisasi
tujuan pembelajaran boleh donk ya.
Berkelompok
dan mulailah kegiatanmu!
Jadi seperti
biasa kelas sudah saya bagi menjadi kelompok kecil. Intruksi tugas sudah saya
jelaskan sebelum mereka keluar kelas lengkap dengan daftar jenis tumbuhan yang
ada di lingkungan sekolah. Mereka cukup membawa buku dan pulpen untuk mencatat
hasil pengamatan. Gong dari pembelajaran kali ini nanti mereka harus bisa
memberikan kesimpulan dari apa yang sudah mereka amati. Bonusnya bagi kelompok
terkompak dan tercepat akan mendapatkan hadiah tambahan. Dalam urusan hadiah
biasanya saya kasih nilai tambahan.
Dan kegiatan
dimulai, anak-anak terlihat berlarian kesana-kemari sambil berteriak kecil
mengomando setiap kelompoknya. Bu gurunya sih sekedar dari jauh melihat sambil
melsayakan penilaian individu maupun kelompok. Kalau dilihat dari raut muka
anak-anak sih mereka sangat menikmati kegiatan ini. Sesekali saya mendapati
pertanyaan dari mereka yang memastikan apakah tanaman ini benar dan sesuai
dengan yang tertulis di lembar kerja mereka.
“bu, ini bener tanaman
puring ya?”, “bunga Adenium itu punya biji gak, bu?”, “tumbuhan palem ada bunganya
gak, pak”
Pertanyaan itu
tanpa ragu mereka ucapkan ke saya bahkan ada guru yang sedang berjalan menuju
kantor pun mereka stop trus ditanya ini-itu. Hahaha.. lucu sih kalau melihat
proses belajar mereka. Bahkan saya mendapati seorang anak laki-laki memetik
daun kemudian memastikan apakah ini benar daun dari tumbuhan yang sering di
sebut teh-tehan.
Refleksi
Sekitar 25
menit mereka menyelesaikan pengamatan di luar kelas. Memang sih kelas saya saat itu
satu-satunya kelas yang ramai, tapi saya cuek aja sih. Masih mending ramai
karena mereka belajar daripada ramai gak ada gurunya. Hahaha..
Kegiatan refleksi
kami lakukan untuk mengoreksi dari hasil pengamatan. Umumnya setiap kelompok
dan anggotanya tepat dalam menjawab, tapi ada juga beberapa yang keliru. But no matter lah, salah adalah salah
satu proses belajar dan dari kesalahan itulah mereka akan memperbaiki lagi. Setelah
koreksi saya ajak mereka untuk mengambil sebuah kesimpulan bahwa bagian dari
tumbuhan itu ada blablablabla. Sedikit pancingan kalimat dari saya dan ternyata mereka BISA. Prok
..prok..prok!!!
Saat
pembelajaran
akan saya akhiri anak-anak justru berkomentar dengan sendirinya. Mereka
mengatakan
kalau belajar mereka seru, menyenangkan, capek harus lari-larian dan
repotnya
mereka minta lagi. Hahaha.. mungkin mereka bosen kalau cuma di kelas,
sayapun juga bosen dan capek kalau ceramah aja. Dan yang pasti
pembelajaran kali ini
saya sih berharapnya mereka paham dan tertanam di memory mereka.
Ini
bukan setingan dan semacamnya ya, tapi ini murni dari apa yang saya
lakukan dengan murid-murid saya. Yang jelas kami belajar di luar kelas itu sangat asyik dan menyenangkan. Belajar bukan hanya dibatasi sekat tembok sekolah dan tingginya pagar sekolah, alam sekitarlah adalah guru yang sangat luar biasa.
"Intelligence plus character-that is the goal of true education
- Martin Luther King Jr"
6 comments
pertamax. metode belajar apapun yang diberikan,yang penting anak senang dan dapat pelajarannya. betul begitu bu guru. hehe
ReplyDeleteSeru banget. Btw, guru-guru dan kepsek gimana Mbak? Mendukung penuhkah?
ReplyDeletekeren metode ngajarnya
ReplyDeleteiya dulu waktu SMA juga seperti ini, menurut saya lebih enakan belajar di luar kelas. bisa masuk semua apa yg dipelajari
ReplyDeleteUnik juga ya,, kalo saya dulu SD belajar luar kelas ganti pake baju olahraga,, biar gag kotor,,
ReplyDeleteHalo sesama bu guru, toss dulu hehhe
ReplyDeleteBtw kita seumuran lho :)
Belajar di luar kelas salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan, guru girang anak pun riang hehehe. Suka banget lihat anak2 antusias gitu, jadi makin semangat mengajar ya
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)