Agar Tanggal Tua Tetap Bahagia

By Chela Ribut Firmawati - May 20, 2016


Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons. voucher mataharimall dan hadiah disponsori oleh MatahariMall.

mataharimall-kompetisi






Coba kita lihat kisah si Budi berikut ini.





Itu kisahnya, sekalipun tanggal tua Budi masih bisa survive. Lihat kisah Budi, saya jadi pengen curhat nih gimana tanggal tua saya.

Bisa dibilang saya dan suami itu gajinya gak banyak-banyak amat. Tapi harus tetap bersyukur donk. Allah maha kaya dan kami yakin aja rejeki datangnya dari mana saja, tapi tidak menjadikan kami cuma nunggu aja. Harus tetap berusaha, kerja keras banting tulang.

Tanggal muda pasti akan ada senyum bahagia dan keinginan ini inu ono, tapi kalau udah ditengah  bulan menuju akhir bulan. Jangan ditanya gimana sensitifnya saya, hahaha. Gak punya duit itu bikin baper. Belum lagi kalau ada kebutuhan tak terduga, rasanya pengen salto aja. Tapi, manusia super santai seperti papa itu selalu menjadi penyejuk di tengah gurun Sahara yang nguber-nguber pasir supaya dapet recehan. Ada aja cara dia buat menenangkan saya, dan dialah yang ngajarin bagaimana agar tanggal tua itu tetap hepi. Gak peduli makan cuma lauk sambal terasi, gak peduli walau wajah kucel karena sabun cuci muka habis, popok habis dan rela kasur belepotan ompol tiap malam. Dan endebla endebli serba serbi tanggal tua.

Tapi biar tanggal tua kami gak ngenes-ngenes amat, kami biasa lakuin beberapa hal dibawah ini. Seperti :

  • Membuat daftar prioritas barang belanja

Agenda rutin awal bulan yang biasa kami lakuin. Mencatat apa aja kebutuhan bulanan kita, kemudian nanti dipilah mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda. Jadi dengan dicatat akan mengatisipasi penyakit lapar mata saat di supermarket. lihat panci bagus dikit, kepincut. Ada teflon kece dikit, ngrengek minta beli.. hahaha... dan catatan itu adalah tameng papa buat saya. 

  • Pilih paket hemat

Biasa kami lakuin nih setelah bikin daftar belanja, kami akan ke supermarket. Nah disana nanti kami milih yang sekiranya lagi ada paket hemat sabun mandi 1 pcs isi 5 dengan harga limabelas ribu. Atau bisa juga belanja dengan program tebus murah, lumayan kan minyak goreng 2liter bisa dapet seharga seribu rupiah. Meskipun ada minimal belanja, tapi gak ada salahnya belanja dengan memilih paket hemat.

  • Cari peluang usaha lainnya.

Impian kami berdua itu punya pemasukan lain selain dari honor ngajar, katakanlah berwirausaha. Sejauh ini saya ikut jualan online meskipun angot-angotan dan lebih laku jualan offlinenya, sedangkan papa lebih memilih melayani jasa les privat dan klasikal di rumah. Jadi dengan adanya peluang usaha ini biasanya akhir bulan kami masih memiliki sisa atau bahkan baru nerima honor. Kan lumayan buat beli jagung bakar dan mainan buat Intan.

  • Manfaatkan diskon

Sering tuh di email saya nerima penawaran diskon dari A-Z. Kegoda? Pasti lah namanya wanita. Tapi dipikir-pikir lagi dan harus teliti menyoal diskon ini, saya lebih seneng diskon di online store daripada offline. Karena apa? Kalau berburu diskon di offline shop yang ada selalu batal belanja karena gak bisa milih. Bahkan kalau dipikir-pikir lagi harganya masih dibilang tinggi. Dan satu e-commers yang nyediain diskon aduhai dan sulit di tolak adalah Matahari Mall. Selain lengkap, harganya bersahabat jadi mana mungkin saya mengelak diskonan di Matahari Mall. Bukan promo lho ini. Soalnya teflon saya satu-satunya itu juga hasil promo di Matahari Mall.

  • Kumpulin uang recehan yang tercecer

Nah ini kebiasaan papa banget dan kadang saya tiru juga. Kasihan ada duit 500 perak kececer di kamar mandi atau di bawah meja. Padahal 3000 aja bisa kurang kalau gak ada 500 perak. Kalau udah nemu recehan, bakalan dikumpulin di satu wadah bahkan masuk ke celengan macan. Uang receh yang masuk ke wadah  biasanya akan dimanfaatkan buat beli bawang merah di warung bulek Tri. Jadi sayangilah uang recehan karena akan menyelamatkan kita di tanggal tua.

  • Memanfaatkan hasil kebun

Biasanya ini papa yang bawa dari rumah orang tuanya. Kebetulan samping rumah simbahnya Intan ada kebun yang ditanami terong, cabai rawit, dan kacang panjang. Kebiasaan papa itu kalau mampir selalu di bawain, jadi lumayan buat stok di kulkas. Menghemat belanja harian dan sebagai cadangan hari-hari berikutnya. Anggaran belanja bisa dialihkan ke yang lain khan? Hemat pangkal kaya, dan gak lupa makasih ibu mertua. hahaha... sering-sering aja ya buk *mantu tak tau diri*


Itu cara a la kami dalam menghadapi dan menikmati tanggal tua. Tapi yang ditekankan papa adalah selalu optimis dan pantang menyerah. Punya duit atau gak punya duit gak boleh baper, dan harus pinter control emosi. Dan dahulukan mana yang sangat penting dan mana yang hanya sekedar pengen. Kalaupun tanggal tua masih aja bokek, coba deh ambil gitar dan bikin teh manis. Nyanyi aja di teras rumah sambil menikmati indahnya bulan dan bintang di langit malam. Seperti kata Koes Plus “Hati senang walaupun tak punya uang… oeeyyyy!!!”. Hahaha… satu lagi, yakin aja rejeki itu datang dari mana saja. Mau tanggal tua kek atau tanggal muda, berbahagialah.



  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. milih paket hemat dan cari diskon, bisanya suka dipakai ibu2 buat nyiasati keuangan keluarga supaya aman terkendali ya... hehe

    ReplyDelete
  2. Huahahaha, ngumpulin recehan itu aku banget. Eh tapi lumayan lho, kadang bisa ngumpul sampai 10ribuan, asiikkkk ^^

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)