Sebagai seorang ibu yang masih berjuang untuk
bisa memberikan ASI ekslusif, tentu banyak cara yang dilakukan agar asi tetap
produktif. Apalagi kemarin saya sempat mengalami kondisi asi saya bening dan
Intan rewel karena gak mau nenen. Jadilah saya bingung dan disaat kebingungan
saya semakin menjadi, ibu menyarankan untuk minum jamu. Ya, jamu uyup-uyup
dipercaya bisa memberikan manfaat salah satunya dalam produksi asi. Mencoba menuruti
saran ibu, sekarang saya setia duduk di depan teras menunggu Mbok Darmi lewat
di depan rumah.
Mbok Darmi dan jamu racikannya (ada ibu juga) |
Lalu siapakah Mbok Darmi yang sampai saat ini
setia saya nanti di teras rumah? Hemm.. beliaulah penjual jamu yang menjadi favorit
keluarga kami. Menjajakan jamu buatan sendiri dan dari bahan yang masih alami,
maka bisa dikatakan bahwa jamu buatan Mbok Darmi ini selalu fresh, segar, dan
yang pastinya sangat berkhasiat. Beliau memang akrab dianggil Mbok Darmi, dulu
sewaktu saya masih duduk di bangku SD Mbok Darmi berjualan keliling kampung
sambil berjalan kaki.
Sudah terpatri bahwa penampilan seorang
penjual jamu gendong itu pakai rinjing untuk tempat botol-botol berisi jamu,
baju kebaya kuthu baru dengan motif lurik, kain jarik sebagai bawahan dan
tangan yang menenteng ember kecil untuk tempat gelas. Nah, Mbok Darmi sampai saat
ini masih mempertahankan cirri khasnya tersebut. Cuma yang membedakan sekarang
diantar sang suami naik becak sambil menjajakan jamunya. Karena factor usia
makanya Mbok Darmi sedikit menghemat tenaga.
konsumen setia mbok Darmi |
Bayangkan saja sudah dua puluh enam (26) tahun
Mbok Darmi berjualan jamu dari tahun 1990 dan masih sampai sekarang, Mbok Darmi masih setia banget dengan jamunya. Mulai dari meracik jamunya sampai menjajakan ke para
konsumen yang rata-rata adalah kaum hawa. Bahkan ketika beli jamunya, sambil
nanya-nanya aneka macam jamu dan khasiatnya pun beliau dengan setia
menjawabnya. Seperti jamu temu ireng yang diyakini berkhasiat menambah nafsu
makan, jamu kunir asem yang bisa melangsingkan tubuh, jamu uyup-uyup yang jadi
favorit para ibu menyusui karena berkhasiat bikin asi jadi lebih seger, tapi
kalau jamu pengen kaya jawabannya adalah bekerja keras. Hahaha… setiap hari Mbok
Darmi menjajakan jamu yang segelasnya dibandrol hanya seribu rupiah tetapi
memiliki khasiat yang melebihi dari seribu rupiah. Bukan hanya itu, yang
menjadikan Mbok Darmi yan satu ini banyak sekali langganannya adalah hasil
jamunya ini enak dan bersih, begitupun dalam menyajikan selain khasiatnya
kebersihan juga sangat diperhatikan oleh Mbok Darmi. Susah untuk pindah kelain
hati kalau sudah merasakan jamu Mbok Darmi
Betapa besar jasa Mbok Darmi khususnya bagi
saya karena sedang berjuang memberikan asi untuk Intan. Saya mengkonsumsi jamu
uyup-uyup biar asi lancar dan Intan seger nenenya. Dan ini sangat memudahan
saya ketika mencari booster buat asi,
minum jamu Mbok Darmi yang murah meriah dan menyehatkan sudah cukup. Saya gencer
jamu uyup-uyup setiap hari alhasil asi saya ketika saya pumping tampak kental
dan hasilnya lumayan banyak. Sebagai persediaan saya juga menyimpan jamu
uyup-uyup buatan Mbok Darmi di kulkas, biar sewaktu-waktu bisa saya minum.
Terimakasih ya Mbok Darmi berkat jamu
uyup-uyup buatan simbok sekarang asi saya gak bening lagi dan semakin produktif
asinya.
Tapi sayangnya keberadaan para penjual jamu
ini sering dipandang sebelah mata. Karena dirasa skala produksinya kecil dan
kurang menghasilkan. Jika kita melihat apa yang dijajakan pastinya kita akan
mikir bahwa usaha kecil yang salah satunya menjual jamu ini perlu diberdayakan
dan bahkan dilestarikan. Keberadaan Mbok Darmi sebagai pelaku usaha mikro ini
perlu didukung. Bukan hanya mbok Darmi, tetapi para usaha mikro kecil, menengah
dan UMKM. Karena meskipun kecil mereka memberikan dampak yang sangat besar bagi
kita para konsumen. Apalagi jamu yang merupakan minuman dari Indonesia yang
keberadaannya sudah melegenda banget.
Bank BTPN Sinaya
memfasilitasi kita untuk bisa ikut andil dalam menabung untuk memberdayakan dimana
bertujuan memajukan para pelaku mass market melalui BTPN Taseto Mapan dalam
program Daya. Dimana kita bisa menabung dalam jumlah dan dalam kurun waktu
tertentu. Sederhana sekali kan peran kita tetapi nantinya diharapkan dapat
membantu para pelaku mass market
untuk mengembangkan usahanya. Dalam hal ini juga bisa membantu Mbok Darmi untuk
bisa mengembangkan usaha jamunya, entah itu membeli rinjing baru, mengganti
botol-botol jamunya dengan botol yang lebih aman dan layak pakai, atau bisa juga
dengan mendirikan kedai jamu Mbok Darmi.
Berikut kita
simak dulu simulasi sebelum kita bergabung dalam Menabung untuk memberdayakan.
- Buka web : www.menabunguntukmemberdayakan.com kemudian klik mulai simulasi.
tampilan web |
- Pilih login bisa melalui facebook atau login manual, kemudian pilih bidang yang ingin diperdayakan.
pilih login |
- Lalu kita bisa memulai dengan mensimulasikan berapa jumlah yang ingin kita tabung setiap bulan dan berapa lama anda ingin menabung. Saya disini mengambil contoh menabung RP 500.000, dalam kurun waktu 2 tahun.
simulasi jumlah tabungan |
- Setelah itu kita klik hasil simulasi dan akan terlihat dari banyak setoran setiap bulan dan akumulasi selama 2 tahun yaitu sebesar Rp 12.617.443, 00
hasil |
Bagaimana mudah
banget kan untuk membantu para mass market melalui BTPN ? Nantinya dana yang
terkumpul akan disalurkan melalui program kredit dan pelatihan kewirausahaan
yang pada akhirnya akan semakin memudahkan para pelaku mass market untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih baik. Yuk kita bantu para pelaku mass market, karena peran mereka saat ini sudah tidak bisa lagi dipandang sebelah mata dan bermanfaat untuk kita.
Tulisan ini diikutsertakan dalam BTPN Blog competition Terimakasih Mass Market
8 comments
dari kecil saya minum jamu paling kunir asem n beras kencur
ReplyDeleteSaya paling banter cuma berani kunir asem. Kalo ada campuran brotowalinya ngeriiii. Hihihihi.
ReplyDeleteSukses selalu untuk Mbok Darmi, kami membutuhkan jasa Mbok2 Darmi lainnya untuk kesehatan kami
ReplyDeleteaku dulu jga minum jamu uyub2...
ReplyDeleteaku tiap hari minum jamu,ibuku yang bikin mbak hehehe...
ReplyDeletePaling gak suka jamuuuuu huaaa
ReplyDeleteJamu..jamu...kalau di rumah saya yang jual jamu bapak2 cerewetnya minta ampun...kalah dech ibu2 hahahha
ReplyDeleteAaah cheilaaa... Jadi kangeeen mbok jamu aku di Lampung :)
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)