bu guru |
Saya ingat dulu jaman
kecil bapak beliin papan tulis kecil lengkap dengan kapur dan penghapusnya. Ibu
beliin mainan huruf abjad yang saat itu sampai nangis-nangis ditempat gegara
saya ngeyel minta buat dibeliin. Setiap malam sehabis solat magrib bapak siap
dengan pentungan stik drum dan duduk bersila di depan papan tulis kecil itu. Sebuah
kalimat “ini budi” ngehits sekali jaman kecil saya, dan itu berulang saya baca karena
buku paket “Gemar Bahasa Indonesia” isinya ya soal si budi dankeluarganya. Belum
lagi bapak mewajibkan saya untuk berdiri tegak menyanyikan lagu nasional dan
harus diulangi kalau salah lirik. Peran ibu saat itu sebagai satpam televisi kali
aja saya curi-curi kesempatan buat menyalakan TV pas ditinggal bapak sholat
isya.
Saya juga ingat dulu
banget alm. Bu Adiyatun menggendong saya yang nangis gara-gara ditinggal bapak
sesaat setelah mendaftarkan saya di TK. Rekor sekolah TK tercepat yaitu 9 bulan
aja. Bu Adiyatun yang mengajarkan saya huruf, berhitung, menggambar, dan
menyanyi. Setelah perpisahan TK saya ingat betul disaat beliau memeluk saya dan
menangis. Di tingkat selanjutnya dengan berseragam putih merah saya bertemu Bu Prapti yang dengan sabetan kayu tapi
galaknya itu terbayarkan dengan diajarin nulis halus dan sebuah catatan “kenapa
nilainya turun?” di hasil pekerjaan saya yang bernilai 8 *secara saya langganan
nilai 100*. Bu Iriyani yang ngajarin "mars Sikatan" dan itu jadi lagu
maskot SDN 3 Purwodadi dimana menjadi satu lagu wajib kelompok marching band.
Bu Endang yang ngajarin soal perkalian bersusun, Pak Joko Istiyarso yang pernah
menghukum saya gegara masih ngemut permen lolipop pas pelajaran. Pak Kastiman yang
selalu hadir dengan dongeng-dongeng disela pelajaran dan yang ngajarin
macapat sampe jadi juara kecamatan tapi keok di kabupaten. Bu Rustiyani yang
menuntun saya bersama teman-teman dengan tegasnya sampai kami siap menghadapi
EBTANAS dan membuat taplak dengan rebusan wenter. Pak Bona yang ngajarin
pramuka dan renang, Pak Nasir yang ngajarin renang dan senam SKJ 2000 yang
rutin dilakukan ramai2 tiap sabtu. Belum lagi teladan dan unggah-ungguh mereka
contohkan kepada saya dimana jaman dulu sopan santun dan budi pekerti juga saya
dapatkan di sekolah.
Hingga perjalanan kehidupan saya membawa saya
seperti bapak dan mereka para guruku. Doa ibu yang diijabah Gusti membawa saya
ke sebuah pusaran profesi yang kata banyak orang adalah “pahlawan tanpa tanda
jasa”. Seperti magnet dengan kutubnya yang kuat jalan hidup mempertemukan saya
dengan suami yang juga seorang guru. Entah serba kebetulan atau tidak guru ada
dalam diri saya dan kehidupan saya. Dan saat ini saya masih sebagai seorang
guru Non-PNS di sekolah dasar. Bangga? Dari apa yang sudah guru-guru saya
berikan dan teladankan semasa saya menduduki bangku sekolah saya bangga. Disaat
beberapa teman saya memilih menjadi pegawai bank maupun kontraktor saya lebih
memilih menjadi seorang guru. Disaat ada yang bertanya “emang gak ada pekerjaan
lain selain guru?” saya jawab “ada tapi saya suka jadi guru”. Disaat beberapa
orang nyinyir tentang honor yang saya dapat tetapi saya selama ini cukup dan
ada aja rejekinya.
Terkadang sebagai manusia saya juga mengeluh. Mengeluh
ketika hati lelah mengajari anak dan tidak lantas paham, mengeluh ketika beban
pekerjaan setara dengan beban pekerjaan yang sudah PNS, mengeluh ketika
dinyinyirin senior, mengeluh ketika syukur yang terlupakan mengingat mereka
menikmati cairnya sertifikasi sementara saya cukup menerima beberapa lembar
ratusan ribu. Tapi terasa malu jika rasanya pengen mengeluh ada sebuah tulisan di selembar kertas dan tertempel di tembok kelas “kami sayang ibu”, terasa haru disaat mereka bisa
mengerjakan fpb dan kpk yang setengah jam lalu selesai saya terangkan, terharu
ketika mereka bisa tertawa disela-sela menyimak pembelajaran dari saya, bahagia
disaat mereka pulang sekolah dan sambil berlalu ke parkiran menyanyikan lagu “Desaku”
yang saya ajarkan, bahagia ketika bisa makan bersama saat ada acara isra’ mi’raj,
dan jengkel ketika PR lupa mereka kerjakan. Ah… menjadi guru ada saja rasanya.
Guru, bagi saya memang tanpa tanda jasa. Terimakasih
saja tidak cukup jika ingat jasa para guru. Saya bisa jadi seorang guru juga
berkat jasa guru, teman saya bisa jadi polisi, tentara, dokter, perawat,
pegawai bank juga berkat guru. Masih melekat di otak saya guru itu sederhana,
santun, dan gak neko-neko. Masih selalu terngiang di telinga nasehat bapak yang
selalu dipesankan sebelum berangkat sekolah “sing ikhlas, tanggung jawab,
senajan durung pegawe ora opo-opo dadike kui ladang pahalamu, insyaallah rejeki bakal ngatut koe” (yang
sabar, ikhlas, tanggung jawab, meskipun belum pegawai jadkan itu sebagai ladang pahalamu, insyaallah rejeki akan
mengikutimu).
Kepada guru di seluruh Indonesia baik yang PNS
maupun non PNS, selamat Hari Guru nasional. Tetaplah menjadi pelita bagi
murid-murid, jadi agen perubahan bangsa Indonesia dengan mencetak insan yang
cedekia, dan yang terpenting mencetak generasi yang jujur. Bangga menjadi guru
Indonesia. Dan mari kita teruskan perjuangan para guru yang sudah purna. Semangat!!!
10 comments
wah selamat hari guru nasional mbak cheila cieeeee.... semoga anak bangsa makin manfaat....
ReplyDeleteaamiin...
Deleteselamat hari guru nasional :)
ReplyDeleteBu guru kecil nggak ikut Inobel?. Selamat hari guru ya. Semoga makin kreatif dan inovatif dalam mengajar dan mendidik murid -murid.
ReplyDeleteSelamat hari guru mbak...
ReplyDeleteSelamat hari guru nasional :)
ReplyDeleteGuru memang seseorang yang hebat, mereka membentuk impian para murid dan mengarahkan mereka, menginspirasi mereka dan mendukung mereka :)
ReplyDeleteSelamat hari guru nasional :)
Selamat hari guru ... :)
ReplyDeleteSelamat hari guru ...
ReplyDeletejadi kangen guru kesangan nih : (
Pahlawan tanpa tanda jasa :-)
ReplyDeleteBerkat jasa kalian aku bisa menimba banyak ilmu walau sekarang belum bisa memaksimalkan, tapi Insya Allah saya selalu berusaha mengamalkan dan mengingat nasehat kalian, karena kalian orang tua ke-2 ku :-)
Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)