Selamat Hari Guru Nasional

By Chela Ribut Firmawati - November 25, 2015

bu guru
Saya ingat dulu jaman kecil bapak beliin papan tulis kecil lengkap dengan kapur dan penghapusnya. Ibu beliin mainan huruf abjad yang saat itu sampai nangis-nangis ditempat gegara saya ngeyel minta buat dibeliin. Setiap malam sehabis solat magrib bapak siap dengan pentungan stik drum dan duduk bersila di depan papan tulis kecil itu. Sebuah kalimat “ini budi” ngehits sekali jaman kecil saya, dan itu berulang saya baca karena buku paket “Gemar Bahasa Indonesia” isinya ya soal si budi dankeluarganya. Belum lagi bapak mewajibkan saya untuk berdiri tegak menyanyikan lagu nasional dan harus diulangi kalau salah lirik. Peran ibu saat itu sebagai satpam televisi kali aja saya curi-curi kesempatan buat menyalakan TV pas ditinggal bapak sholat isya.

Saya juga ingat dulu banget alm. Bu Adiyatun menggendong saya yang nangis gara-gara ditinggal bapak sesaat setelah mendaftarkan saya di TK. Rekor sekolah TK tercepat yaitu 9 bulan aja. Bu Adiyatun yang mengajarkan saya huruf, berhitung, menggambar, dan menyanyi. Setelah perpisahan TK saya ingat betul disaat beliau memeluk saya dan menangis. Di tingkat selanjutnya dengan berseragam putih merah saya bertemu Bu Prapti yang dengan sabetan kayu tapi galaknya itu terbayarkan dengan diajarin nulis halus dan sebuah catatan “kenapa nilainya turun?” di hasil pekerjaan saya yang bernilai 8 *secara saya langganan nilai 100*. Bu Iriyani yang ngajarin "mars Sikatan" dan itu jadi lagu maskot SDN 3 Purwodadi dimana menjadi satu lagu wajib kelompok marching band. Bu Endang yang ngajarin soal perkalian bersusun, Pak Joko Istiyarso yang pernah menghukum saya gegara masih ngemut permen lolipop pas pelajaran. Pak Kastiman yang selalu hadir dengan dongeng-dongeng disela pelajaran dan yang ngajarin macapat sampe jadi juara kecamatan tapi keok di kabupaten. Bu Rustiyani yang menuntun saya bersama teman-teman dengan tegasnya sampai kami siap menghadapi EBTANAS dan membuat taplak dengan rebusan wenter. Pak Bona yang ngajarin pramuka dan renang, Pak Nasir yang ngajarin renang dan senam SKJ 2000 yang rutin dilakukan ramai2 tiap sabtu. Belum lagi teladan dan unggah-ungguh mereka contohkan kepada saya dimana jaman dulu sopan santun dan budi pekerti juga saya dapatkan di sekolah.

Hingga perjalanan kehidupan saya membawa saya seperti bapak dan mereka para guruku. Doa ibu yang diijabah Gusti membawa saya ke sebuah pusaran profesi yang kata banyak orang adalah “pahlawan tanpa tanda jasa”. Seperti magnet dengan kutubnya yang kuat jalan hidup mempertemukan saya dengan suami yang juga seorang guru. Entah serba kebetulan atau tidak guru ada dalam diri saya dan kehidupan saya. Dan saat ini saya masih sebagai seorang guru Non-PNS di sekolah dasar. Bangga? Dari apa yang sudah guru-guru saya berikan dan teladankan semasa saya menduduki bangku sekolah saya bangga. Disaat beberapa teman saya memilih menjadi pegawai bank maupun kontraktor saya lebih memilih menjadi seorang guru. Disaat ada yang bertanya “emang gak ada pekerjaan lain selain guru?” saya jawab “ada tapi saya suka jadi guru”. Disaat beberapa orang nyinyir tentang honor yang saya dapat tetapi saya selama ini cukup dan ada aja rejekinya.

Terkadang sebagai manusia saya juga mengeluh. Mengeluh ketika hati lelah mengajari anak dan tidak lantas paham, mengeluh ketika beban pekerjaan setara dengan beban pekerjaan yang sudah PNS, mengeluh ketika dinyinyirin senior, mengeluh ketika syukur yang terlupakan mengingat mereka menikmati cairnya sertifikasi sementara saya cukup menerima beberapa lembar ratusan ribu. Tapi terasa malu jika rasanya pengen mengeluh ada sebuah tulisan di selembar kertas dan tertempel di tembok kelas “kami sayang ibu”, terasa haru disaat mereka bisa mengerjakan fpb dan kpk yang setengah jam lalu selesai saya terangkan, terharu ketika mereka bisa tertawa disela-sela menyimak pembelajaran dari saya, bahagia disaat mereka pulang sekolah dan sambil berlalu ke parkiran menyanyikan lagu “Desaku” yang saya ajarkan, bahagia ketika bisa makan bersama saat ada acara isra’ mi’raj, dan jengkel ketika PR lupa mereka kerjakan. Ah… menjadi guru ada saja rasanya.

Guru, bagi saya memang tanpa tanda jasa. Terimakasih saja tidak cukup jika ingat jasa para guru. Saya bisa jadi seorang guru juga berkat jasa guru, teman saya bisa jadi polisi, tentara, dokter, perawat, pegawai bank juga berkat guru. Masih melekat di otak saya guru itu sederhana, santun, dan gak neko-neko. Masih selalu terngiang di telinga nasehat bapak yang selalu dipesankan sebelum berangkat sekolah “sing ikhlas, tanggung jawab, senajan durung pegawe ora opo-opo dadike kui ladang pahalamu, insyaallah rejeki bakal ngatut koe” (yang sabar, ikhlas, tanggung jawab, meskipun belum pegawai jadkan itu sebagai ladang pahalamu, insyaallah rejeki akan mengikutimu).
Kepada guru di seluruh Indonesia baik yang PNS maupun non PNS, selamat Hari Guru nasional. Tetaplah menjadi pelita bagi murid-murid, jadi agen perubahan bangsa Indonesia dengan mencetak insan yang cedekia, dan yang terpenting mencetak generasi yang jujur. Bangga menjadi guru Indonesia. Dan mari kita teruskan perjuangan para guru yang sudah purna. Semangat!!! 


  • Share:

You Might Also Like

10 comments

  1. wah selamat hari guru nasional mbak cheila cieeeee.... semoga anak bangsa makin manfaat....

    ReplyDelete
  2. Bu guru kecil nggak ikut Inobel?. Selamat hari guru ya. Semoga makin kreatif dan inovatif dalam mengajar dan mendidik murid -murid.

    ReplyDelete
  3. Guru memang seseorang yang hebat, mereka membentuk impian para murid dan mengarahkan mereka, menginspirasi mereka dan mendukung mereka :)
    Selamat hari guru nasional :)

    ReplyDelete
  4. Selamat hari guru ...
    jadi kangen guru kesangan nih : (

    ReplyDelete
  5. Pahlawan tanpa tanda jasa :-)
    Berkat jasa kalian aku bisa menimba banyak ilmu walau sekarang belum bisa memaksimalkan, tapi Insya Allah saya selalu berusaha mengamalkan dan mengingat nasehat kalian, karena kalian orang tua ke-2 ku :-)

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)