Tergelitik juga
nih bahas tentang bahasa jawa. Secara bahasa ibu bagi orang bersuku jawa ini
memang memiliki tingkat kesulitan yang lumayan tinggi. Jika emang ada pepatah
"wong jowo ora njawani" aduhh jangan sampai deh. Paling tidak tahu
dan paham unggah-ungguh orang jawa saya rasa udah bagus.
Kemaren bulik
Uniek menantang para sahabat membaca aksara jawa. Nah, apakah manteman tau
kalau aksara jawa ini jadi momok bagi siswa selain matematika? Padahal untuk
pengenalan aksara jawa aja udah dimulai dari kelas 2 semester 2. Tak sedikit
yang sampai kelas 6 masih sebatas meniru dari buku pepak bahasa jawa. Tapi
kalau waktu ulangan kan gak boleh buka buku, jadi mau gak mau anak harus hapal.
Dilema juga bagi
guru kalau memang belum hafal aksara jawa, dan bahkan mengajar bahasa jawa itu
juga susah termasuk ngajarin aksara jawa. Karena saya merasa kesulitan itulah
saya sharing sama guru senior mengenai metode yang aneh tapi gampang diingat
bagi anak-anak. Kali aja ini bermanfaat bagi orang tua maupun bapak ibu guru
SD.
Jadi caranya
anak menulis sambil mengucapkan plesetan-plesetan di setiap aksara jawanya.
Sebelumnya guru mencontohkan di papan tulis untuk menuliskan keseluruhan aksara
jawa. Lalu anak disuruh meniru (membeo) dan kemudian menuliskan di buku. Oke,
untuk hapalan tiap aksaranya begini :
Aksara jawa |
Baris 1
Ha : yang depan satu yang belakang dua
Na :
sambungannya dari tengah
Ca : yang depan
bolong yang belakang cucuk
Ra : seperti
huruf n (kecil)
Ka : seperti na
yang belakang tambah satu
Baris 2
Da : yang bawah
bolong
Ta : bathuke
nonong (jidatnya jenong)
Sa : walikane Da
Wa : seperti Ca
tetapi tidak bolong
La : walikane Ha
Baris 3
Pa : munggah
gunung ping loro (naik gunung dua kali)
Dha : seperti w kecil yang belakang cucuk
Ja : seperti R
besar
Ya : Munggah
gunung ping telu (naik gunung tiga kali)
Nya : nganggo
sepatu sikile telu (Paki sepatu kakinya tiga)
Baris 4
Ma : seperti E
besar
Ga : seperti Ra
belakang tambah Satu
Ba : nganggo
sepatu sikile loro (pakai sepatu kakinya dua)
Tha : seperti E
kecil
Nga : nganggo
sepatu sikile siji (pakai sepatu kakinya satu)
Berdasar pengalaman
saya di kelas ternyata cara membeo kemudian mereka menulis dari tiap baris itu
diulang sebanyak lima kali, ternyata berhasil juga membuat anak-anak hafal. Walaupun
masih ada beberapa anak yang masih lirik-lirik buku pepak bahasa jawa.
Setidaknya menulis aksara jawa bukan lagi jadi momok buat mereka, dan membaca
atau menuliskan huruf biasa ke aksara atau sebaliknya bukan jadi perkara yang
sulit sekarang. Yang paling penting adalah pembiasaan buat mereka jika sesuatu
diajarkan secara berulang dan lebih bervariatif akan memberikan hasil yang
memuaskan.
Oke, semoga cara
ini bisa membantu bapak atau ibu guru atau orang tua yang anaknya mengalami
kesulitan dalam pelajaran bahasa jawa. Semoga bermanfaat ya…
6 comments
Mungkin cara hafalan ini bisa dimix dengan rekam visual anak2 secara mikro dulu Che, jadi combining 2 atau 3 huruf Jawa dulu ditulis secara bolak-balik. Lumayan membantu loh cara begini hihihiii... *pengalaman pribadi
ReplyDeleteHwaaaa teringat waktu smp dan sd klo ada plajaran ini
ReplyDeletesaya suka ngajar nulis aksara jawa juga hehe
ReplyDeleteHahaa jadi inget masa sekolah dulu paling sulit
ReplyDeleteKalo pelajaran aksara jawa
Anehnya orang jawa tapi paling sulit kalo belajar bahasa sendiri
yang guru pasti belajar dan ngajarnya bahasa jawa yah hehehe
ReplyDeleteterima kasih kak atas informasinya, kami dari Kampus Budi Luhur
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)