Tips Tenang Menghadapi Ujian Sekolah

By Chela Ribut Firmawati - October 05, 2015

Masih dalam suasana cuti nih, ternyata anak-anakku baru mid semester ganjil. Keasyikan sama Intania jadi saya benar-benar mengabaikan urusan sekolah. Hahaha.. jangan ditiru deh bu guru yang satu ini. Kebetulan kemarin salah seorang orang tua murid datang ke rumah saya. Seperti biasa menanyakan soal-soal latihan ke saya, kebetulan juga anaknya memang les privat di rumah. Karena saya tidak ada persiapan jadilah si ibu pulang dengan tangan kosong.


Saya paham kekawatiran si ibu itu dan bahkan orang tua murid lainnya. Menjelang ujian biasanya orang tua yang akan lebih worry ketimbang si anak. Saya aja jadi guru kadang suka heran kenapa anak-anak jauh lebih santai menghadapi ujian sedangkan gurunya bisa dibilang kelimpungan. Takut kalau materi belum matang buat diajarkan lah, takut si anak nanti gak bisa ngerjain lah, takut hasilnya jelek lah. Kekhawatiran seorang guru umumnya hampir sama dengan orang tua. Tapi di satu sisi disinilah peran guru juga harus bisa memberikan konseling selain ke anak juga ke orang tua. Yang perlu digaris bawahi disini perang orang tua memang dibutuhkan demi keberhasilan anak.

Ditengah bayangan kekawatiran orang tua, disini saya akan membagikan tips yang biasa saya lakukan menjelang anak-anak ujian. Ya hitung-hitung sebagai bekal mereka dan menghindarkan anak dari rasa grogi dan stress jelang ujian. Disimak ya :

  • Ulangi materi pelajaran

Sekedar mengulangi ternyata bisa membantu anak dalam mengingat materi yang sudah lewat. Baca, baca dan baca, itu yang saya tekankan ke anak. Saya selalu berpesan kalau pulang sekolah setelah makan paling tidak 2 lembar mengulangi pelajaran yang sudah diajarkan. Bisa juga sebelum memulai pelajaran anak disuruh membaca dulu materinya. Baru setelah itu menggunakan metode tanya jawab untuk mengulang materi. Tak jarang disini anak banyak yang lupa, tapi dengan adanya sesi tanya jawab secara tidak langsung mereka akan mencari-cari jawaban di materi yang sedang diingat. Orang tua juga bisa membantu memberikan tanya jawab disela-sela mereka bermain atau sekedar bersantai. Satu atau dua pertanyaan jika itu sering nantinya anak terbantu dalam mengingat materi. Untuk soal tanya jawab bisa juga orang tua mencontek buku pelajaran anak.xixixixi...

  • Drill soal latihan

Mengandalkan arsip soal ujian tahun-tahun sebelumnya bisa jadi satu solusi untuk membekali anak ujian. Nilai baiknya adalah mereka memiliki gambaran “Oh kira-kira model soal seperti ini”, dan bagi guru memudahkan untuk mengulang materi yang kemungkinan akan muncul di tes nantinya. Saya yakin dengan belajar arsip soal sebelumnya anak bisa lebih siap dalam menghadapi ujian.

  • Jangan berorientasi dengan hasil

Jujur ini yang salah dimata saya ketika banyak orang tua dan guru berorientasi pada hasil akhir. Umumnya yang saya temui dari orang tua anak didik saya banyak yang memarahi anak ketika nilainya jelek. Sebagai guru juga saya menyadari kalau hasil mereka dibawah KKM saya kecewa. Padahal  kita tidak bisa menyamaratakan tingkatan pemahaman setiap anak. Kembali lagi kalau hasil ujian anak-anak jelek yang penting mereka paham konsep dan alur pengerjaannya itu sudah cukup bagi saya.

Ketiga tips diatas saya rasa perlu orang tua coba terapkan. Sekolah bukan satu-satunya sarana anak mendapatkan ilmu, jadi saya merasa sensi setiap kali masih banyak orang tua yang kurang peduli dengan kebutuhan anaknya di sekolah. Yang jelas tetap berfikir positif bahwa anak bisa menghadapi ujian, tetap mendampingi anak saat belajar dirumah,  menyiapkan sarapan atau sekedar membekali anak dengan susu dan roti juga bisa bikin anak tenang tanpa harus memikirkan jajanan disekolah. Dan sedikit pesan bagi para orang tua, berkonsultasi dengan guru kelas itu perlu sekalipun lewat sms atau bahkan bertemu guru meskipun beberapa menit jadi orang tua bisa mengerti sejauh mana perkembangan anaknya di sekolah.

Yuk, sebisa mungkin bikin anak rileks menjelang ujian. Dampingi mereka belajar dan biarkan mereka berfikir dan mengekspolre kemampuan dan pemahamannya. Seperti kata senior saya Pakdhe Cholik, anak tetaplah anak jadi biarkan mereka berkembang tanpa harus dibayangi dengan tuntutan dan keinginan para orang tua. Jika mereka rileks mengerjakan ujian saya yakin hasil baik akan mengikuti, dan siapkan juga reward buat mereka sekalipun pujian, pelukan hangat bahkan hadiah keren seperti  sepatu sampai sepeda baru. Yang penting orang tua happy anak juga happy. 

  • Share:

You Might Also Like

14 comments

  1. Kebanyakan ortu dari anak les sy juga gitu Mbak. Sibuk banget kalo udah deket ulangan. Habis ulangan, kalo hasil kurang bagus, si anak siap diomeli, hickzz

    ReplyDelete
  2. Hadiah sepeda baru itu sesuatu bnget utk anak.

    ReplyDelete
  3. yg ke 3 itu kadang saya juga seperti itu lo mbak...ternyata itu ga bagus ya buat anak mksh tipsna

    ReplyDelete
  4. tipsnya bagus bgt mba...reward penting juga sbg penghargaan atas usaha keras anak ...

    ReplyDelete
  5. wahhh memang rewards itu memotivasi anak banget mba ! hehe suka baca blognya hehe thank you for the tips

    ReplyDelete
  6. pastinya ya mbak ada reward bikin semangat membaja untuk mengukir prestasi apalagi saat menghadapi ujian :)

    ReplyDelete
  7. Anak2 seneng lho dapat reward meskipun reward sederhana misalnya dibeliin es krim. Dulu waktu kls 5 SD, ada guru yg ngasih reward muridnya bakso di kantin sekolah kalo nilai ul dapat 100. Anakku pernah, ulangan dapat 100 trus ditraktir bakso di kantin, senengnya :D

    ReplyDelete
  8. Model soalnya ngga jauh beda dg soal tahun sbelumnya ya, Mbak.

    Salam sayang buat Intaniaaaa. . .mumumuah

    ReplyDelete
  9. dulu waktu masih ujian di sekolah, aku selalu ngerjaiin soal soal latihan dari buku-buku, sekarang enak, mungkin internet bisa membantu ya Che

    ReplyDelete
  10. sangat bagus ya buat anak, makasih ya tipsnya

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)