jagung bakar |
Pastinya tau banget ya sama jagung bakar. Cemilan
yang gampang banget ditemui diberbagai tempat. Alun-alun kota, pasar sampai
mangkal di pertigaan atau perempatan jalan. Dan ternyata jagung bakar ini
banyak peminatnya mulai dari yang muda sampai tua. Bahkan dulu sempat ngidam
juga buat makan jagung bakar.
Kemarin sih ceritanya quality time gitu. Seperti
biasa si papa ngajak mampir di tempat jagung bakar langganan di Alun-alun
purwodadi. Tepatnya nih ya di bawah pohon mindhik depan pendopo kabupaten. Si
ibu penjual memang udah hapal sama saya dan papa, begitupun sama jagung yang biasa
kami pesan. Ada dua pilihan yaitu jagung biasa dan jagung manis. Selain itu
bisa juga jagungnya dikasih rasa seperti rasa asin dan pedas. Favorit saya ya
jagung manis bakar rasa pedas asin. Kalau papa ya jagung bakar biasa alias
original.
Soal harga jagung bakar standar pada umumnya ya.
Dua ribu rupiah untuk jagung bakar biasa, sedangkan limaribu rupiah untuk
jagung bakar manis. Sekalipun dikasih rasa pedas atau asin harga tetap sama
kok. Sebagai pelengkapnya bisa juga pesan segelas es teh karena si ibu juga
melayani pesanan minuman.
Kalau dibandingkan antara jagung bakar biasa dengan
jagung bakar manis, dari segi rasapun beda. Jagung bakar biasa memiliki rasa
yang mendekati hambar tapi masih ada manisnya sedikit, kalau jagung bakar manis
cenderung manis. Udah gitu dari segi keramahan di gigi jagung bakar biasa jauh
lebih alot alias atos (sampai rahang jadi pegel dan gigi jadi bekerja lebih
keras untuk melunakkan biji jagung). Jagung bakar manis jauh lebih empuk
biji-biji jagungnya. Makanya semalem dapet jagung bakar biasa jadi susah payah
habisinnya.
Sensasi dari menikmati cemilan jagung bakar ini
adalah kita harus hati-hati kali aja pada nyempil di gigi. Kalau orang jawa
bilang bethithinya (kulit tipis yang menutupi biji jagung) nylilit. Ini juga ga
cocok buat kalian yang berfigi jarang atau sela gigi lebar jadi susah nanti
bersihinnya. Belum lagi kalau ada item-item yang nempel di gigi. Bikin senyum
lebih bervariasi. Hahaha... kalau mau aman dari sensasi diatas bisa kok milih
diserut jagungnya. Tapi disini gak ada penjual jagung bakar yang melayani
jagungnya diserut.
Ya sudah, nongkrong kan ga harus di cafe terus kan
ya. Nikmatin suasana malam sambil pacaran di bawah pohon mindhik dan ditemani
cemilan. jagung bakar juga sudah syahdu banget walaupun kepikiran anak dirumah.
Hahaha.... yuk ngejagung bareng!!!
2 comments
Iyah! Makan jagung bakar pasti ngga lepas dari bijinya nyantol di gigi, tapi kalo uda ngerasain nikmatnya, rela juga deh kudu berjuang bersihin gigi, hihihi
ReplyDeleteAkuh sukanya yang rasa pedas, Kaak. Mau, dong. :D
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)