Saya heran ketika kemarau tahun ini terasa sangat panjang dan begitu nyiksa. Udara panas minta ampun, banyak debu dimana-mana, bahkan asap juga. Kalau udah panas gini sih minum segelas es rasanya kurang. Dan kalaupun kalau mau keluar rumah rasanya males banget kecuali pakai mobil. Tapi kalau keluar rumah karena sebuah tanggung jawab dan harus menerjang teriknya matahari? Bisa-bisa gosong kan ya.

Sudah bukan rahasia lagi kan kalau selama ini mobil jadi satu kebutuhan sekunder keluarga Indonesia. Bahkan ada juga yang menempatkan mobil sebagai prioritas utama. Sayapun begitu, sebagai keluarga baru tentu punya sederet daftar keinginan dan tertulislah keinginan punya mobil di daftar kebutuhan sekunder saya. Dan  dari sekian banyaknya merk mobil, Toyota kini mengeluarkan serian terbaru dari Avanza yaitu Grand New Avanza. Kita lihat dulu videonya yuk, biar ngiler...

Gimana, pengen ya? sama saya juga!

Batik adalah satu dari khasanah budaya Indonesia. Seperti yang kita tahu bahwa batik yang dulu hanya identik dengan orang tua kini sudah meluas sampai ke kalangan muda. Yang dulunya Cuma dikenal di beberapa daerah tertentu kini batik jauh lebih mendunia. Bahkan sekarang ini banyak banget ragam batik yang semakin hari semakin bermunculan, ditambah lagi model mengkreasikan batik kini juga sangat beragam.

Kemarau rasanya kok lama banget ya. Udara panas, banyak debu dan bawaannya pengen minum yang seger-seger terus. Padahal kalau gak jaga badan bisa-bisa ngedrop. Tapi saking panasnya memang minum es bikin adem segalanya, apalagi kalau pas lagi jalan-jalan. Ngemper di jalanan sambil menikmati es dawet kayaknya bisa jadi solusi haus dikala panas melanda.

Pasca melahirkan dan pulang dari rumah sakit saya dan suami memutuskan untuk mengurus Intan sendiri. Tetap campur tangan ibu dan mbak masih saya perlukan karena masih banyak hal soal bayi yang belum saya pahami dan ketahui. Umumnya ibu-ibu pasca melahirkan di desa saya mengurus bayinya dengan mengundang dukun bayi dan dikontrak selama selapan. Selapan itu istilah jawa, kurang lebihnya 36 hari. Jadi setiap pagi dukun bayi datang ke rumah untuk memandikan, mijit, sampai nanti mencukur rambutnya.

credit: google

Masih bulan Oktober ya, bulan dimana lagi gencar yang namanya kampanye Breast Cancer Awareness. Penyakit yang satu ini tanpa kita sadari begitu dekat dengan kita. Memang bagi sebagian orang kanker jadi momok tersendiri. Saya bukan penyandang ataupun survivor kanker, tapi tidak ada salahnya kan kalau ikut kampanye soal kanker.

Masih dalam suasana cuti nih, ternyata anak-anakku baru mid semester ganjil. Keasyikan sama Intania jadi saya benar-benar mengabaikan urusan sekolah. Hahaha.. jangan ditiru deh bu guru yang satu ini. Kebetulan kemarin salah seorang orang tua murid datang ke rumah saya. Seperti biasa menanyakan soal-soal latihan ke saya, kebetulan juga anaknya memang les privat di rumah. Karena saya tidak ada persiapan jadilah si ibu pulang dengan tangan kosong.

credit: google

Surabaya adalah kota terbesar kedua setelah Jakarta. Kota ini pun menjadi pusat dari perdagangan, industri, hingga pendidikan. Tak hanya itu, kota Surabaya mendapat julukan kota Pahlawan, mengingat banyaknya pahlawan terlahir di kota ini, terutama saat pertempuran melawan penjajah yang dilakukan oleh arek – arek Suroboyo. Sebagai kota yang cukup besar, perkembangan kehidupan di Surabaya pun berkembang dengan sangat pesat. Tak heran jika gaya hidup di Surabaya tak jauh berbeda dengan gaya hidup orang di kota besar lainnya. segala sesuatu harus terencana dengan baik dan terarah. Hal ini pun selaras dengan sebuah pernikahan.