Agustus belum
berakhir sebenarnya, tapi euforia 17an alias pitulasan masih aja terasa.
Meskipun kemarin tanggal 19 dan 20 Agustus kota Purwodadi dihebohkan dengan
pawai atau karnaval mulai dari jenjang paud sampai instansi daerah. Semua
penonton tumplek blek dan gak mau ketinggalan perhelatan setahun sekali itu.
Begitupun saya, perut gedhe tapi tetep aja duduk manis menyaksikan pawai.
Begitupun
disekolah yang disibukkan dengan aneka kegiatan mulai dari Jamran sampai
partisipasi dalam pawai. Kepsek meminta untuk diadakan lomba pitulasan untuk
anak-anak. Jadilah seminggu kemarin pembelajaran sama sekali tidak efektif.
Yah...sibuknya Agustus memang selalu begitu. Tujuan diadakan lomba pitulasan
sih ya buat seru-seruan dan merayakan hari kemerdekaan. Baiklah sebagai anak
buah ya sebisa mungkin nurutin mandat kepsek. Toh juga bisa sebagai hiburan
dikala jenuh dengan rentetan tugas.
Perlombaanpun
dibikin yang sederhana. Murid SD kami hampir ada 250 lebih dan itupun semuanya
dipukul rata untuk bisa mengikuti lomba. Maka dari itu disiasati tiap satu
kelas hanya diadakan satu cabang lomba. Pikirannya akan tersisa banyak waktu,
tetapi gak taunya menghabiskan waktu sampai tengah hari. Dan yang bikin senang
adalah mereka excited banget dengan lomba-lombanya.
Biarkan foto
berbicara saja ya. Karena keceriaan mereka susah diungkapkan dengan kata-kata
sih. Bahkan untuk beberapa pertandingan karena saking lucu ekspresi dan gayanya
jadi bikin suasana semakin meriah dengan tawa mereka. Perlombaan pun dimulai
urut dari kelas satu sampai enam. Dimana anak-anak kelas enam diarahkan untuk
membantu bapak ibu dalam mengatur arena perlombaan. Tahu sendiri namanya
anak-anak ketika perlombaan dimulai maunya mendekat ke arena lomba. Sampai suara
MC alias suara saya aja gak didengerin. Karena saking excited. Kapan lagi coba
di sekolahku ada lomba. Hahaha.
asiknya!!! |
jatuh bangun |
mau ditambah soto? daripada cuma kerupuk? hahaha |
Ketika anak kelas satu asyik dengan sendok dan
kelerengnya, perlombaan makan kerupuk, pecah air dalam plastik, memasukkan
pensil dalam botol, balapan karung, dan yang terakhir sepak bola terong.
Semuanya terlihat hepi banget, bahkan disaat lomba sudah selesai mereka meminta
diadakan lomba joged. Padahal panitia tidak menyiapkan hadiah untuk lomba
joged.
Sabtu, 22 Agustus
2015 jadi hari dimana mereka bahagia dengan aneka perlombaan disekolah. Beberapa bingkisan sederhana berupa peralatan sekolah yang diberikan tadi pagi selesai
upacara jadi penghargaan atas usaha mereka. Saya berharap tidak hanya
euforianya saja tetapi mereka tetap bertanggung jawab dalam mengisi kemerdekaan
dengan belajar dan memerangi kebodohan.
Dirgahayu RI ke
70 tahun.
10 comments
sepak bola terong itu permainan seperti apa?
ReplyDeletebolanya diganti terong?
belum pernah lihat sih
Di Kesesi putulasan sudah mulai kembali hidup ...
ReplyDeletememang paling seru ya kalo liat anak-anak lomba.
ReplyDeleteSemangatnya itu menular :)
Heihiei kalau urusan makan kerupuk dalam lomba 17 an seru juga. Biar nda menang , minimal perut kenyang sudah santap kerupuk Heihiehiehiehiehiehiehiehiee
ReplyDeletejadi keinget masa- masa pitulasan pas masih sd dulu kalau liat foto lomba anak-anak itu :)
ReplyDeleteWah ngomong ngomong soal 17an ane jadi panitia lomba 17 tahun ini.. Seru seruan banget pokoknya :D Hehe
ReplyDeleteOhh ya kalau ada waktu mampir ke blog baru ane ya gan sebagai tanda persahabatan..
emang seru ya kalo anak2 udah bermain :)
ReplyDeletejadi teringat pas waktu kecil ikutan makan kerupuk hihi
ReplyDeleteLucu dan seruuuu ngeliatin ekspresi dan semangatnya anak-anak :)
ReplyDeleteserunya pitulasan di semua daerah terutama kampung2 ..merdeka !!!
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)