maternity 34w |
Saya wajib
bersyukur ketika diantara wanita diluaran sana yang masih menantikan anugerah
berupa kehamilan. Tak perlu menunggu lama, Tuhan mempercayai kami dengan adanya
kehidupan di dalam rahim saya sebulan setelah menikah. Ketika awalnya say
amengalami sebuah kegalauan “Tuhan, kenapa secepat ini?” pelan dan seiring
berjalannya waktu justru saya sangat bersyukur karena inilah yang banyak
dinantikan oleh setiap pasangan. Ya, kehamilan saya ini memberikan dampak yang
luar biasa bagi saya.
Waktu yang
berjalan seolah berlari, hingga usia kehamilan saya saat ini sudah 37minggu
lebih 6 hari. Hari demi hari saya lalui dengan perasaan yang berubah-rubah. Sedih,
senang, sensitive, emosi, bahkan terkadang galau. Tetapi dibalik semua itu ada
suami yang selalu menemani saya dan tidak pernah meninggalkan saya, ada bapak
dan ibu yang bersuka cita menyambut cucu ke empatnya. Ya, saya masih tinggal bersama
orang tua, disitulah saya tak perlu pusing untuk urusan makan meskipun kadang
rasa pekewuh itu datang membayangi.
Agustus, bulan
dimana di tanggal 3 kemarin bapak merayakan hari kelahirannya. Usia 64 tahun
dimana tua tak lagi dia elakkan. Ada uban yang kini sudah mendominasi
rambutnya, keriput yang mulai menghiasi wajah tampannya, pegel dan encok yang
kini selalu menjadi keluhan di pinggangnya, dan yang pasti jiwa muda itu tak
pernah hilang darinya. Bersyukur ketika diusianya kini segudang kesibukan masih
beliau lakoni. Setidaknya kesibukan beliau sekarang mengobati masa pensiun yang sudah berlalu sejak 2012.
Bapak, tetap sehat dan panjang umur ya bersama ibu. Dan selamat menantikan
kehadiran cucu keempatmu.
Masih di bulan
Agustus, bulan dimana kehamilan yang sedang saya jalani dan disambut suka cita
oleh suami dan orang tua ini sebentar lagi akan sampai saat dimana saya
melahirkan. HPL yang tertulis dalam buku KIA adalah 15 September 2015. Tentu
sebagai seorang wanita saya menginginkan sekali bisa melahirkan secara normal.
Alhamdulillah kondisi saya dan baby sehat, doakan kami agar tetap sehat. Tapi,
semenjak usia kehamilan 32 minggu posisi bayi dalam kandungan saya adalah
sungsang. Saya awalnya merasa hal itu adalah biasa saja karena bayi akan
mencari posisi nyaman di rahim. Dokter menyarankan untuk melakukan treatment
agar posisi bisa mapan alias kepala berada dalam jalan lahir. Sehari nungging
6x dengan durasi 10-15 menit.
Menjalaninya awalnya
saya enggan, tapi demi sebuah keinginan melahirkan normal mau tidak mau saya
harus berikhtiar dan sabar. Melakoni apa yang menjadi PR saya ketika bertemu
dengan bu dokter. Segala keluhan dan kemungkinan setiap kali periksa sudah saya
tanyakan mulai dari bentuk rahim, terlilit tali pusar, plasenta yang
bermasalah, pinggul sempit, sampai pendeknya tali pusar. Hasilnya, akan bisa
dijawab setelah adanya tindakan operasi. Ketika dokter mengatakan jalan aman
saya melahirkan adalah operasi, disitu saya
merasa gagal menjadi seorang wanita. Karena tekad saya adalah melahirkan
secara normal. Dan, ada tangis ketika saya keluar dari ruangan dokter.
Minggu kehamilan
semakin mendekati HPL, dimana Jumat kemarin saya kembali bertemu dengan dokter.
Hasil pemeriksaan lagi dan lagi masih dalam posisi yang sama, sungsang. Bahkan dari
hasil USG berat bayi baru 2,2kg. Masih terlalu kecil dan saya harus mengejar
kekurangan berat badan bayi paling tidak menjadi 2,5kg. Jujur, saya semakin
lelah. Ketika usaha saya untuk menungging tiap hari dari minggu ke 32, senam
yoga yang saya ikuti lewat youtube, bahkan saya memperbanyak aktifitas jalan
kaki ternyata tidak merubah posisi bayi dalam rahim saya. Terkadang kesal dan
marah dengan diri sendiri, marah dengan keadaan, bahkan marah dengan si bayi
kenapa tidak mendengar permintaan mamah buat bisa mapan. Disaat saya lelah
menerima keadaan ini, suami selalu berkata “sabar,,, ini adalah berkah dimana
kamu bisa belajar mengendalikan diri dan egomu. Berintrospeksilah karena
sekarang dalam dirimu kamu tidak sendiri, ada calon anak kita. Sabar…. Nurut
saja sama Tuhan, nanti akan ketemu jalan yang terbaik…” disitu pecahlah tangisan
saya dalam pelukan suami.
Agustus yang
akan segera berakhir, membawa saya dimana ada bahagia saat Bapak bertambah
usia, ada haru saat dukungan keluarga selalu menyertai saya, ada bahagia dan
cinta yang sebenarnya semakin bertambah terhadap suami, ada dorongan semangat
bahkan bully dari “sekumpulan orang hebat dalam lingkaran besar” yang tergabung
dalam grup Whatsapp, dan yang pasti selalu ada Tuhan yang menyertai diri saya
dimanapun. Saya tidak sendiri, ketika berkah itu datang dan berupa sebuah
ikhtiar untuk lebih sabar. Tidak ada perjuangan yang sia-sia, apapun yang
nantinya saya hadapi setidaknya perjalanan saya dalam melakoni ikhtiar sabar
ini akan menemukan ujung yang terbaik. Normal atau operasi, saya tetaplah
seorang ibu dari anakku nanti. Aamiin.
28 comments
peluuuuk cheilaaaa....aku ngg ikutan ngebully yaaah hihihihi :)...semangat sayang, Allah SWT akan selalu bersama kitaaa dan yang penting sabar dan ikhlas, you'll get all the best indeed :)
ReplyDeleteThanks for joining my GA #BlessfulAugust yaaaaa...bon courageee..
Sapa yang ngebully sapa??? Bilang bilang sini!!
DeleteWkwwk
Wakakaka..dibully sama dirimuh.wekekeke..
DeleteMama boo mohon dicatat eaa.hahaha
doakan semoga kami (saya dan istri) segera diberikan kepercayaan oleh Allah....
ReplyDeleteAamiin..tetep ikhtiar ya mass..
DeleteIt's oke mbak, mau operasi mau normal... kita nggak gagal kok sebagai wanita... saya juga lahirannya operasi lo karena anak saya sungsang juga.. dan saya memilih tidak mau mendengar komentar orang... saya memilih menjadwalkan operasi saya di minggu ke 38 setelah tahu memang harus operasi... dan alhamdulillah semua lancaaaar.. semangaaaat mbak :)
ReplyDeletePasti mbak marita...makasih yaaaa
DeleteSemoga selalu sehat... Operasi normal gpp ^^
ReplyDeleteSelamat ukang tahun bapak e juga yaaaa
Makasih kadonya buat raffi
Mmmuach
Muach...sama2 mbak cha sayang. Xixixixi
DeleteMudah-mudahan sesuai yang diharapkan, ya, Mbak ... bayi sehat ibunya juga lekas pulih
ReplyDeleteAamiin..makasih mbak :)
DeleteSing sabar ya cheil.. Insya Allah yang terbaik Aallah kasih ke kamu
ReplyDeleteSelalu berusaha sabar mbak noorma...doanya yaaa
DeleteWaa udah mau lahiran ya Cheil, moga lancaaar, sehat, selamet ibu dan bayinya. Met ultah juga buat Bapak, moga Bapak bahagia selalu yaaa :)
ReplyDeleteAamiin..makasih mbak..
Deleteapapun caranya yang penting sehat, selamat keduanya. Aku doain ya Chel
ReplyDeleteAamiin....makasih mbak liaaa
Deletesemoga lahiranya lancar
ReplyDeleteAamiin...
Deletewah..hampir lahiran ya mbak..sehat terus ibu dan debaynya :)
ReplyDeleteIya mbak....makasih yaa
Deletejadi inget istri gua yang lagi hamil nih, heheheh
ReplyDeleteHehehe...
Deletesabar ya Chela....semoga diberi yg terbaik saat melahirkan... take care :*
ReplyDeleteSelaluuu bulik.muach
DeletePARAH BANGET BUMIL DI BULLY!!! Sapa tuh yang bully.. sini bilang sama mamak pungky xD
ReplyDeleteWakaka..mamak pungki yg bully :D
DeleteAlhamdulillah...sudah 34 weeks, kurang 5 weeks sudah mature. semoga proses melahirkannya normal dan sehat. amien
ReplyDeleteSilahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)