Ketika Bayiku Sungsang

By Chela Ribut Firmawati - July 04, 2015

kiss baby kiss
Welcome July, waktu berjalan begitu cepat. Nggak kerasa saat ini usia kehamilan saya memasuki kurang lebih 30 minggu. Ini berdasarkan itungan saya ya, kalau dari hasil usg sih tgl 24 Juni 2015 kemarin usia kehamilan saya 28w 5d. Kadang saya masih bingung ngitung usia kehamilan. Haha.. Kalau itungan bulan sih kira-kira udah 7 bulan gitu.


Hasil ketemu ibu dokter kemarin jujur aja mengejutkan. Bayi alhamdulillah sehat cuma posisinya kepala diperut bagian atas alias sungsang. Padahal minggu-minggu sebelumnya posisi kepala berada dibawah terus. Saya kaget ketika dokter menjelaskan posisi bayi saya,  saat itu pikiran saya kemana-mana. sampai satu pertanyaan muncul "kalau sampai 9 bulan kepala belum dibawah itu artinya kemungkinan lahir normal nggak bisa dok?"dan bu dokter pun bilang "iya, segera ambil tindakan operasi SC saja daripada beresiko ke bayi dan ibunya". Seolah paham dengan kekhawatiran saya, bu dokter menjelaskan posisi bayi masih bisa berubah-rubah karena memang masih masanya dia mengeksplore perut mamahnya. Ah baiklah, disini saya sedikit lega.

Cuma saya mendapatkan PR yang wajib saya kerjakan setiap hari. Sering sujud minimal lima kali sehari dengan durasi sepuluh menit. Sebenarnya sepele cuma kalau nggak ditemenin suami kok rasanya malas. Hahaha... sampai sat ini saya memang sedang berusaha untuk sering sujud dengan harapan posisi bayi bisa mapan. Karena saya sendiri bertekad ingin lahiran secara normal jadi saya harus berjuang bersama bayi saya. Tapi namanya manusia kadang ada rasa pesimis. Seperti yang saya alami akhir-akhir ini, ketika sujud saya sambil ngomong buat bayi agar kepalanya bisa berada di bawah dan nggak sungsang. Tapi satu sisi ada rasa kalau bayi saya masih tetap bertahan dengan posisi sungsang sekalipun saya sudah sering sujud.

Banyak advice dari teman-teman saya, seperti senam hamil, sering relaksasi sambil otak memvisualisasikan posisi baby sedang berputar dan menempatkan kepalanya di dekat tulang panggul. Bahkan ada juga yang menyarankan untuk sujud sambil mendengarkan musik sambil perut dari atas ke bawah disoroti lampu senter. Kenapa harus lampu senter? Penjelasan teman saya begini (kebetulan dia juga pernah mengalami posisi bayi sungsang) bayi dalam rahim saat ini mulai peka baik suara maupun cahaya, maka dari itu dengan posisi sujud yang dikombinasikan sambil mendengarkan musik dan menyoroti lampu senter diharapkan bayi akan mencari dimana sumber suara itu berada dan mengikuti cahaya dari lampu senter. Letak sumber suara berada di bawah (maaf) kemaluan. Dengan cara seperti itu teman saya berhasil, di usia 33w kehamilannya bayinya sudah bisa dalam posisi mapan. Alhamdulillah juga teman saya berhasil melahirkan secara normal.

Dari pengalaman teman saya itu akhirnya curhat ke suami. Karena pesan dari teman saya itu peran suami disini juga sangat penting untuk memberi dukungan kepada si istri dan bayi. Setelah saya jelaskan, saya mencoba saran dari teman saya itu tadi untuk menggabungkan posisi sujud sambil mendengarkan musik dan menyinari perut dengan lampu senter. Respon bayi luar biasa gerakannya, tapi sekali lagi saya belum bisa membedakan mana kepalanya mana kaki. Cuma perut saya bagian atas sudah tidak sepenuh biasanya. Walau kadang saya kok merasa posisi bayi masih suka di perut bagian atas.

Nah ini yang bikin saya merasa "kok nggak mapan-mapan ya posisi bayiku?". Yaahh sekali dua kali bahkan sering saya sedikit mengeluh kepada suami "pah, adek belom mau mapan", respon suami saya sih cuma "sabar, adek masih pengen banyak muter diperut yamamahn". Hemm... satu sisi disni si bayi  menuntut saya untuk bersabar, lebih banyak berdoa, dan berusaha mengalahkan rasa pesimis. Apalagi banyak teman yang mensuport saya dan suami yang selalu ada disamping saya *meskipun terkesan cuek*. Saya percaya tidak ada usaha yang sia-sia, semoga PR dari bu dokter yang sedang saya kerjakan saat ini bisa memperbaiki posisi baby dan saya bisa lahiran secara normal nantinya.

Teman-teman mohon doakan saya ya. Karena dengan doa saya percaya kalian memeluk saya dari jauh dan itu merupakan satu dukungan yang luar biasa kepada saya. Terimakasih ya... 


*ditulis dengan suasana hati yang melankolis*

  • Share:

You Might Also Like

14 comments

  1. ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
    Semoga kelahirannya lancar dan normal ya. :)
    ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬

    ReplyDelete
  2. Waah br tau itu soal disoroti lampu senter.. Hihi... Chelaaa moga nti lahiran gk sungsang yaa, aamiin

    ReplyDelete
  3. Aku baru denger soal lampu senter itu.. biasanya cukup banyak sujud aja sih

    ReplyDelete
  4. oh ada ya pakai lampu senter, aku baru dengar Chel. Aduh itu ada sensornya hehehe

    ReplyDelete
  5. Semoga lancar ya nanti persalinannya :-)

    ReplyDelete
  6. semoga bayinya bisa lahir selamat, sehat dan normal sesuai keinginan mba ^o^

    ReplyDelete
  7. lampu senter? biar terang giitu? Cheila banyakin positip tingking dan jangan galau y

    ReplyDelete
  8. Semoga segalanya berjalan lancar dan normal.
    Perbanyak doa ya Dik
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak di blog guru kecil ya. Mohon untuk tidak memberikan LINK HIDUP dalam kolom komentar. Jika memang ada,komen akan di hapus. Terimakasih;)